8. Orang ketiga

8.2K 252 1
                                    

Hari ini cuacanya sangat buruk, matahari tidak muncul, hanya ada awan hitam dan langit yang gelap menunggu datangnya hujan.

Aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus dengan tas ransel coklat menempel di punggungku. Aku segera berjalan menuju terminal untuk menunggu bis. Namun karna cuaca yang mendung ini, tak ada satupun bis yang berhenti untuk mengambil sewa karena penumpang sudah penuh.

Setelah beberapa menit menunggu, sebuah mobil berhenti tepat di depanku.

"Heii, Merry kan? Mau bareng nggak?"
"Maaf, siapa ya?" Tanyaku heran.
"Oh, aku Ray. Bisa kenalannya di dalam aja? Uda gerimis nih" Katanya sambil membuka pintu mobil dan membawakan payung.

Awalnya aku menolak untuk menumpang, tapi karena rintik hujan semakin lebat akupun terpaksa masuk ke mobilnya yang berwarna putih itu. Setelah lama mengobrol, ternyata dia adalah mahasiswa satu kampusku.

"Apa kita pernah ketemu sebelumnya?" Tanyaku penasaran.
"Eh nggak juga sih, cuma aku pernah liat kamu lari pas hari pertama masuk kuliah" Jawabnya sambil melihat arah depan.
"Pasti saat telat deh" Batinku.

Kurang lebih 15 menit, kami pun tiba di kampus.

"Makasih ya Ray, udah repot-repot"
"Santai aja Mer, lagian kan 1 kampus juga jadi nggak apa-apa" Katanya sambil tersenyum.
"Oiya, aku bisa pinjam hape kamu sebentar?" Lanjutnya.

Aku segera meminjamkan hapeku.

"Nanti kalo butuh tumpangan, tinggal telpon aja, nomorku udah aku save di hape kamu"  Katanya sambil mengembalikan hapeku.

Dia sangat baik dan perhatian. Dan senyumnyaa...

"Merry.. Merry..... Heiii .. Merryy .."

"Eh iya.." Jawabku kaget.
"Jangan melamun dong, itu tadi siapa? Kereen bgt sih... Pacar kamu yaaa? Hehe"
"Enggak kok huu" Kataku menyela.
"Bohong.. Yaudah yok buruan, nanti telat" Kata Hana.

Hana adalah seorang perempuan yang sangat manis, rambutnya hitam panjang, kulitnya putih bersih, tapi dia sangat pemalu dan kurang percaya diri.

Apalagi saat Dosen sialan itu masuk ruangan, Hana selalu mengajakku untuk duduk di sudut ruangan, mungkin karna sifatnya yang pemalu itu.

"Selamat pagi"
"Baik, hari ini kita ada praktik di lab A, jadi semua alat dan bahan yang sudah saya minta untuk dibawa kemaren silahkan disiapkan dan segera menuju ke sana" Katanya.

Kami pun bersiap-siap dan segera menuju ke lab. Tapi selama praktikum, aku sama sekali tidak fokus karena ingat kejadian tadi pagi, sampai aku menjatuhkan bahan kimia (asam sulfat) yang berbahaya dan menyebabkan kebakaran.

"Ahhh..."
Kakiku terkena zat tersebut. Sakit sekali rasanya. Pak Vian langsung memberi aba-aba untuk segera meninggalkan ruang lab. Semua mahasiswa satu per satu keluar dari ruangan.

Kakiku yang terkena zat itu sangat sulit untuk digerakkan. Tapi Pak Vian tiba-tiba menggendongku dan membawaku ke ruangannya menuju kamar mandi.

Dia segera merobek celanaku dan menyiramnya dengan air.

"Aaaaa sakiiitttt..." Jeritku sambil mengepal tanganku. Tapi dia tidak peduli, sampai aku menangis kesakitan, dia tetap menyiramnya hingga hampir 10 menit.

Aku melihat wajahnya memerah saat mengobati lukaku, dia bahkan tidak mau melihatku sama sekali. Aku tidak tau kenapa, tapi aku merasa hal ini pernah terjadi sebelumnya.

Setelah lukaku diperban, aku merasa ngantuk dan tertidur di atas sofa ruangannya yang dingin.







Makanya guys jangan suka melamun kalo lagi di dalam lab haha xD
Kan kasian Viannya eh(っ´▽')っ
Hehehe

Dosen atau PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang