Hana's POV
Sudah seminggu sejak aku mengetahui bahwa Merry dirawat di Rumah Sakit. Dan sampai sekarang aku belum pernah berkunjung ke sana lagi. Bahkan aku pun bolos kuliah.
**
"Tok..tok...tok.."
Terdengar ketukan pintu dari pintu kamarku.
"Hana, mau sampai kapan kamu mengurung diri di kamar? Mama tau kamu khawatir sama Merry, tapi Merry seperti itu bukan karna kesalahan kamu. Bukannya kamu harusnya menjenguk dan mendukung dia. Bukan seperti ini" Kata mama dengan nada sedikit khawatir.
"Kemarin Ray teman kamu itu datang lagi ke rumah nanya keadaan kamu." Lanjutnya.
"Apa Ray khawatir ya?" Batinku. Aku berpikir sejenak.
"Bener kata mama, ini sama aja aku tidak peduli dengan keadaan Merry. Harusnya aku lebih sering menjenguknya, bukan mengurung diri seperti ini"
Akupun langsung beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi. Tiba-tiba hapeku berbunyi.
Nomor baru..
Aku mengabaikannya dan segera bersiap-siap ke kampus. Mungkin aku sudah sangat terlambat, tapi untuk jam mata kuliah selanjutnya pasti masih bisa ku kejar.
Jam menunjuk pukul 9.15, sedangkan mata kuliah selanjutnya dimulai pukul 9.45. Ternyata ada untungnya juga rumahku dekat dengan kampus.
Aku sampai di kampus pukul 9.30.
"Masih tersisa 15 menit lagi" Pikirku.
Tak lama kemudian, Ray menghampiriku.
"Hei, kenapa baru masuk kuliah?"Tapi aku tak menghiraukannya. Aku memang bermaksud untuk menjauh dari Ray, bukan karna aku membencinya atau apa. Aku hanya ingin menjaga jarak dengan orang yang disukai oleh sahabatku, Merry.
Hari ini sepulang kuliah, aku akan menjenguknya ke Rumah Sakit. Tapi aku tidak ingin Vian tahu. Aku harus menjenguk Merry saat Vian tidak ada di sana.
"Tenang aja Mer, aku bakalan ngerawat kamu sampai kamu sembuh" Batinku.
Hampir setiap hari aku pergi ke Rumah Sakit di mana Merry dirawat. Dan selalu ku pastikan kalau Vian tidak ada di sana. Aku sengaja menjenguknya saat jam masuk Vian di kampus.
Aku yakin Merry akan segera sembuh, walau sampai saat ini aku tidak tau Merry sakit apa. Karna aku tidak ada hubungan keluarga dengan Merry, dokter maupun suster tidak mau memberitahuku. Tapi itu tidak masalah selama aku selalu ada disampingnya.
Malam ini kuputuskan untuk menginap di Rumah Sakit karna besok adalah hari libur. Dan sebelum itu aku sudah tau kalau Vian tidak akan ke Rumah sakit, karna 3 hari kedepan dia akan Dinas ke luar kota.
**
Ray's POV
Sama seperti hari sebelumnya, dia semakin menjauh. Aku tau alasannya. Ya, alasannya menjauhiku adalah karna seseorang yang disebutnya "Sahabat". Siapa lagi kalau bukan Merry. Merry memang perempuan yang baik, cantik, ramah. Semua laki-laki mungkin menyukainya. Tapi itu adalah anggapan bodoh Hana.
Dia tidak tau kalau dialah orang yang kusukai.
Bukan Merry.
To be continued♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen atau Pacar
Romantizm(Bijaklah memilih bacaan anda!) "To..tolong jangan bunuh sa...saya" kataku terbata-bata. Orang tersebut hanya diam dan menggenggam pergelangan tanganku yang kecil. Aku sangat takut sampai tidak berani melihat kearah wajahnya. Aku hanya ingin tidur d...