13. Flashback

5.9K 212 11
                                    

Tepat tgl 25 Desember di hari ulang tahun Merry yang ke 18 Ayahnya meninggal karena kecelakaan. Sejak kejadian itu Mama Merry mulai mengurung diri. Sebulan setelah kematian ayahnya, mama Merry ditemukan tewas karena overdosis obat.

Merry yang masih 18 tahun shock akan hal itu. Dia juga merupakan orang pertama yang menemukan mamanya tewas di kamar dengan busa di mulutnya. Aku masih ingat betul kejadian di mana Merry meneleponku sambil terisak-isak. Saat mendengar bahwa mamanya meninggal, aku segera menuju kerumah Merry. Tapi sesampainya di kediaman, kutemukan Merry pingsan di bawah tangga dengan darah di bagian belakang kepalanya.

Aku sangat khawatir dan langsung membawanya ke rumah sakit. Tapi untungnya kecelakaan yang dialami Merry tidak parah. Namun Dokter memvonis bahwa Merry akan mengalami Amnesia Retrogade, yang mana amnesia ini membuat penderitanya merasa kesulitan untuk mendapatkan kembali ingatan yang sudah terjadi di masa lalu. Dokter juga tidak tau apakah Merry akan bangun lagi atau tidak.

Mama yang berada di sampingku mengelus pundakku mencoba menguatkan aku. Aku yakin mama juga terpukul karna kejadian tersebut dialami oleh temannya sendiri.

Beberapa bulan kemudian sejak kejadian itu, aku pun memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Mama pun menyetujui hal tersebut. Aku kuliah selama 3.5 tahun di Inggris dan diangkat menjadi asisten dosen karena menjadi salah satu mahasiswa termuda dengan gelar cum laude. Tapi setelah kurang lebih 1 tahun menjadi asisten di sana, mama memintaku untuk kembali ke Indonesia.

Aku pun menjadi seorang dosen di salah satu universitas swasta di Indonesia. Walaupun aku tidak tinggal di kota yang sama dengan mama, mama selalu menelponku untuk menanyakan kabar. Hingga suatu hari mama menelponku.

"Merry sudah sadar dari komanya" Kata mama pelan.
Aku tidak tau apakah aku sedang bermimpi atau hanya sedang berkhayal. Aku sangat merindukan Merry. Aku ingin menemuinya. Tapi mama memintaku untuk tidak segera datang. Mama juga meminta jika nanti kami bertemu, berpura-puralah untuk tidak mengenalinya.

Tapi ternyata perasaanku tidak berubah sedikitpun pada Merry. Aku bahkan mempercepat jadwal keberangkatanku agar aku bisa segera melihatnya. Saat tiba di rumah, ku lihat dia tertidur pulas, ingin rasanya aku memeluknya dan mengatakan bahwa selama ini hanya dia orang yang selalu kurindukan. Setelah lama menatapnya, tak sadar aku sudah tertidur di sebelah Merry. Hingga seseorang memukulku dengan gagang sapu (chapter 1).

Awalnya aku ingin mengatakan semuanya pada Merry, aku ingin dia tau bahwa aku adalah kekasihnya. Tapi, tatapannya sudah berubah. Dia bukan lagi Merry yang dulu ku kenal. Dia berbeda. Hanya aku saja yang tidak berubah, tetap jatuh cinta padanya..





Jeng jeernnngg...
Halllooo gayssss... Maapkan diriku yang baru update sekarang!!! Aku khilap😂
Yah mau gimana lagi, aku terlalu sibuk, sibuk kepoin mantan wkwkwk
Sekian dulu ya, jgn lupa vote dan komen(✖﹏✖)

Dosen atau PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang