Part 1

207 10 1
                                    

Junmyeon prov

Miracle in desember yang artinya keajaiban di bulan desember benarkah? Saat salju pertama kali turun ini adalah keajaiban benarkah? Mengapa tapi mengapa? Ini bukan keajaiban aku selalu menunggu keajaiban itu! Ah! Sudahlah! Andai..andai dan andai saja memang benar ada keajaiban di bulan desember.. aku akan menunggu untukmu.

End prov

"Eun jae ya! Kau belum mau bangun dan pergi kuliah?!". Teriak soreum ibu kim eun jae gadis cantik yang lemah lembut itu.

"Tara!". Serunya membuka pintu kamar dengan keadaan telah rapi.

"Ku kira kau belum siap! Pergilah aku sudah menyiapkan bekalmu kau bisa mengambilnya di meja makan!".

"Huuffttt!". Dengus eun jae karena ia merasa bukan lagi anak TK SD SMP ataupun SMA.

Ya mahasiswa bukankah sekarang eun jae sudah dewasa.

"Eomma! Aku bisa memakai uang jajanku jika aku ingin sarapan atau apa..jadi eomma tidak perlu khawatir jika aku belum makan, aku ini sudah besar eomma". Gerutuknya sambil manyun imut.

Ya kotak makan lagi yang ia bawa. Semua mahasiswa mereka santai dengan dandanan mereka yang dewasa dan simple. Mereka sesekali melihat eun jae sambil tertawa kecil dengan kotak makan yang setiap hari ia bawa.

"Lihatlah dia si gadis kotak makan hahah". Ujar salah satu dari mereka yang berada di kantin.

Eun jae hanya mengunyah makanan dengan banyak sehingga pipinya mengembung.
Tetap saat pipi eun jae penuh dengan makanan junmyeon sih pria cool tampan itu melewati meja eun jae dengan aromanya dan sinarnya.

So! Eun jae sudah lama menyukainya. No! Bukan sekedar suka-suka seperti yang lainnya tapi ia jatuh cinta. Yah! Karena jatuh cinta itu beda dengan menyukai atau menggemari junmyeon.

Sebenarnya ia sudah menyukai junmyeon semenjak mereka SMA. Hanya saja eun jae melihatnya dari Jauh ya cinta jarak jauh, bisa di bilang cinta dalam diam yang tak terbalaskan.

Memang sudah dari lama eun jae menyukai junmyeon akan tetapi junmyeon sampai sekarang tak mengenal eun jae sama sekali. Ini mah bukan cinta dalam diam tapi cinta tanpa tak ada jaringan sama sekali alias cinta cinta suka ha ha ha.

"Wah junmyeon-ah tampan sekali!". Seru mahasiswi di samping meja eun jae.
Junmyeon yang membawa nampan makanannya duduk di meja lumayan jauh dari eun jae tapi eun jae masih bisa melihat wajah tampan junmyeon.

"Katanya dia masih single dan sama sekali belum pernah pacaran.. akan tetapi ia memiliki teman wanita yang akrab sekali dengannya..seperti mereka menjalin hubungan dan kau tau wanita itu cantik sekali.. ya aku harap mereka hanya berteman".
Senyum eun jae tiba-tiba pudar mendengar itu. Ia melihat kearah junmyeon lagi yang sedang melahap makannannya dan memandang sinis.

"Kau milikku!". Picisnya.
Eun jae berjalan sendirian menulusuri jalan setapak menuju gerbang. Sendiri ya sendiri. Sedirian sambil menenteng tas bekal makannya sambil mengayun-ngayunkannya kedepan dan kebelakang sambil mengingat-ingat perkataan mahasiswi tadi yang membicarakan junmyeon.

"Benarkah? Jika begitu aku harus berhenti menyukainya..aaahhh!!! Tapi itu sangat sulit!". Gerutuknya di kesepian.

"Padahal sudah bertahun-tahun aku setia menyukainya..tapi tidak baik jika merusak hubungan seseorang..jadi lebih baik aku berhenti?! AAHHH!! Membuat depresi saja!".
Sesampainya di rumah, sang appa dan eomma tercinta telah menunggunya di ruang tamu.

"Kim eun jae ya! Kemari!". Kata sang appa.

Eun jae dengan cemberut menghampiri mereka sambil berlari kecil.

"Aisst!! Kenapa putri kesayangan Appa manyun begini?! Appa ingin memberikanmu kabar gembira jadi tersenyumlah"
Eun jae langsung tersenyum dan sangat ingin mendengar kabar gembira itu.

"Appa akan menjodohkanmu dengan putra teman appa mereka juga bermarga kim heheh".

Mendengar itu senyum ceria eun jae kembali seperti semula.

"Apa Appa ingin membuatku mati karena depresi ini?! Appa ini bukan sinetron ini bukan drama jadi jangan mendrama kita bukan aktor dan artis.. aku tidak mau melagu dengan airmata bahwa aku di paksa appaku di jodohkan dan aku mencintai orang lain.. hidup ini ringan jangan dibuat berr...". Kata-kata eun jae langsung terputus saat tuan kim menunjukkan foto siapa calon suaminya itu.

" heh he maksudnya jangan dibuat berbunga-bunga jadi appa dimana appa bertemu dengannya dan kapan kita akan langsung di nikahkan???". Ucapnya dengan cepat.

"Aisshh bicaralah dengan pelan! Kau menyukainya Kim eun jae?". Kata sang appa sambil menjauhkan foto pria calon suaminya.

Mata eun jae tidak lepas dari gambar yang appanya goyang kesana dan kemari.

"Appa! Tentu aku sangat! Sangat! Menyukainya kapan? Kapan kita akan di nikahkan?".

"Kita harus pertemuan dulu! Lagian kau belum lihat secara langsung wajah calon suamimu..mungkin di foto dia terlihat tampan tapi aslinya tidak lagi". Rayu sang appa mengoda eun jae.

Eun jae prov

Tidak! Aku sangat mengenalnya melebihi dirinya ah! Lebay.. bagaimana aku tidak mengenalnya orang yang aku sukai selama ini bagaimana aku tidak mengenalnya hidungnya, matanya, kelopak matanya, tangannya jarinya. Sungguh aku tidak pernah melupakan semuanya.

Ya aku tahu appa sangat binggung denganku yang tak pernah kencan dan selalu di rumah tiba-tiba jatuh cinta dengan seorang pria yang di lihat hanya di foto. Ah!! Tak ku ambil pusing aku cinta pada pria di dalam foto itu sudah sangat lama.

Yang membuatku tak sangka adalah dia adalah jodohku Oh Tuhan kau mendengar semua teriakkan hatiku.. kau kau mendengarnya selama ini ku berteriak. Betapa aku ingin sekali memilikinya ya dia milikku dia milikku ha ha haaa oh aku rasa ini bukan mimpi.. ya memang ini bukan mimpi.. jangan terbangun! Jangan terbangun.. karena ini nyata. OmG

Next part 2

T

B

C

Gimana part ini menurut kalian

Miracles In DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang