Langit yang biru kegelapan disambut oleh sang surya yang bersinar kekuningan sehingga menghantarkan kehangatan di pegujung subuh, pelahan-lahan biru gelap terganti terang tanda pagi menyapa.
Sinar mulai menerobos untuk menembus jendela kaca apartemen junmyoen, karena horden itu sedikit tebal sinar hanya bisa masuk melalui celah-celah lubah sehingga sinar surya tak seutuhnya masuk.
Saat matahari mulai bergerak pada porosnya sinar pagi itu semakin tajam dan terlihat remang-remang berterbangan.
Sinar itu merambat menuju wajah junmyeon pria tampan yang masih terlelap dari tidurnya. Karena sedikit silau dan sedikit hangat junmyeon mulai mengerakkan kedipan matanya perlahan. Bersama dengan sinar mentari itu junmyeon kedatangan mimpi yang buruk sehingga ia terlihat gelisah akan tetapi matanya masih tertutup.
"Andwae!..ah! Andwae". Ngingaunya sambil menggelengkan kepalanya.
Karena mimpi itu terus melayang di pikirannya tangannya meramas selimut yang hanya sebagian menyelimutinya."Eun jae-ya! Kajima! Andwaeyo! Ah! Eunjaeya". Cetusnya terus dan berulang
Didalam mimpinya ia duduk bersama eunjae di penghujung pulau jeju mereka sedang menunggu matahari tenggelam di laut. Akan tetapi saat matahari baru setengah tombak di laut sana eunjae sudah terdiam tak bernyawa saat ia meminta eunjae agar jangan lagi meninggalkannya. Junmyeon hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh dingin istrinya itu."ANDWAEYO KIM EUNJAE!!!!". teriaknnya langsung terbangun sambil menangis.
(Didapur)
Eunjae hendak mengambil mangkuk karena terlalu tinggi akan tetapi saat menjinjit ia bisa menjakaunya, tiba-tiba junmyeon berteriak dan membuatnya kaget sehingga mangkuk itu terjatuh dan pecah.
"Junmyeon oppa!". Gumangnya berlari meninggalkan dapur menuju kamar.
Karena itu sebuah mimpi junmyeon menghapuskan airmatanya dan melihat disampingnya dan melihat bahwa ia masih memakai kemeja putih dan celana hitamnya. Ia bertanya kemana jasnya.Junmyeon prov.
Saat aku terbangun dari mimpi burukku dan aku melihat keadaanku. Dan melihat sekitar, aku melihat foto preweddingku dengan eunjae membuatku sedikit menyungingkan senyuman legah. Ah! Ini mungkin efek wiski yang kuminum semalam.
Junmyeon end prov.
Eunjae hendak membuka pintu kamar akan tetapi bel berbunyi dan ia tak jadi melihat junmyeon ia kembali ke pintu depan dan menyambut ibu mertuanya.
"Annyeonghaseyo eommoni". Sapanya sambil mempersilahkan ibu junmyeon masuk."Kau sudah bangun? Wah ibu jadi tidak enak menggangu kalian". Kata eomma junmyeon menenteng sebuah kotak besar yang di ikat dengan kain sutra hitam.
Karena melihat ibu mertuanya menenteng benda berat eunjae langsung membantu ibu mertuannya mengangkatnya akan tetapi ibu junmyeon menepis lembut bantuan eunjae."Kau pasti lelah.. karena semalam". Tolak ibu junmyeon dengan satu arti. /
"ah! Eommoni!". Seru eunjae mulai merona.
"Aniya!". Jelas eunjae untuk membuat tatapan ibu mertuanya yang sedang menggodanya.
"Ngomong-ngomong sampai jam berapa kalian selesainya?". Goda ibu junmyeon /
"aniya eommoni!". Bantah eunjae malu-malu.
"Junmyeon belum bangun? Euhm pasti dia sangat kelelahan karena semalam, karena dia yang..". Kata ibu junmyeon terpotong karena menutup lembut mulut ibu mertuanya karena junmyeon sudah berada disana.
"Junmyeon-ah! Kau sudah bangun?". Tegur sang ibu
Junmyeon melangkah mendekati kulkas untuk mendapatkan mengambil air."Bagaimana malammu nak?" Tanya sang ibu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracles In December
Fiksi PenggemarAuthor : R.A.FXBack Case : Kim JunMyeon || Kim ChungHa as Kim Eun jae Genre : Romance | Sadness Cover : Cici Zulfiana Rating : 18+ Perjodohan yang berakhir dengan kebahagiaan Vote and Coment ya please