{ Part 9 } Khawatir

82 7 0
                                    

KAI P.O.V

Aku menyalakan mesin motorku. Kulajukan motorku menuju gang yang dekat dengan rumah Krystal. 15 menit aku menunggunya,tetapi Krystal tak kunjung datang. Dengan terpaksa aku ke rumahnya,ku ketuk pintu rumahnya. Tak lama keluarlah seorang Yeoja paruh baya yang kusangka itu adalah pembantunya.

"Annyeong" aku membungkuk.

"Nado annyeong,ada apa?"

"Ahjumma,apa Krystalnya ada?"

"Dia sedang sakit,kemarin dia bilang padaku,jika ada yang menghampirinya kemari bilang saja dia tidak berangkat"

Kau sakit? Kenapa tak bilang padaku? Batinku.

"Dia sakit apa?"

"Tadi malam dia aku habis mengobati tangannya,dia berdarah. Sepertinya dia mengalami trauma,jadi seperti itu,apa kau yang megendarai kendaraan dengan kecepatan di atas kemasimalan?"

"Ah ya itu aku ahjumma,awalnya aku kira dia berbohong,dan ternyata itu benar? Aku menyesal,oh ya! Apa boleh aku masuk ke kamarnya dan memeriksanya?"

"Silakan!"

Aku masuk ke dalam rumah Krystal. Rumahnya cukup besar,namun sangat sepi seperti rumahku. Aku diantar oleh pembantunya Krystal menuju kamarnya. Lantai dua. Ada 4 kamar yang berada di atas,bola mataku melirik ke kanan dan ke kiri mencari kamar Krystal. Pembantunya menunjuk kamar paling ujung dan aku melihat ada tulisan di pintunya 'Is Mine!' Aku yakin itu kamar Krystal. Dan benar pembantunya bilang kalau itu kamar Krystal. Pembantunya langsung pergi,perlahan tanganku membuka pintu kamarnya. Aku melihat seorang Yeoja dengan kedua tangannya yang diperban sedang tertidur pulas dikasurnya. Aku mendekatinya,ku perhatikan wajahnya. Pucat,dan penuh kelelahan. Aku mengusap rambutnya pelan,namun tubuh Krystal bergelonjak.

"Omo! Dia bangun!" Krystal membuka matanya perlahan. Dihadapnya aku yang sedang melipat kedua tanganku.

AUTHOR P.O.V

Mata lemasnya mulai terbuka,Krystal melihat di depannya ada Kai yang sedang berdiri dan melipat kedua tangannya. Krystal mencoba untuk duduk,namun tangannya tak kuat untuk mengangkatnya. Kai refleks,dia langsung memegang lengan Krystal,kedua mata mereka saling terkunci. Kai dengan cepatnya mengalihkan pandangannya.

"Kau kenapa disini?!" Bentak Krystal.

"Tak apa! Memangnya tidak boleh aku disini?"

"Aish! Bukannya kau sekolah? Yak! Kai! Jika kau telat nanti aku yang kau marahi? Nanti kau menyalahiku!"

"Kenapa kau tidak mengatakan sejujurnya kalau tanganmu kemarin berdarah? Ada bercak darah dibajuku" Kai mengganti topik.

Krystal memutar bola matanya kesal. Mendengus kesal. "Jika aku bilang padamu,apa itu akan menjadi urusanmu? Dan jika aku bilang padamu,apa kau akan khawatir?"

Deg.

Kenapa jantungku berdetak seperti ini saat Krystal mengatakan kata KHAWATIR? batin Kai.

"A-ah ya tidak! Untuk a-apa ak-aku khawatir denganmu? Tidak jelas!"

"Hahaha! Sudah sana kau sekolah! Kau telat 1 menit!"

"Jinja! Ini semua gara-gara kau sakit!" Kai berlari menuju keluar,Krystal hanya mengernyit bingung.

"Gila!" Krystal kembali tidur dengan posisi miring.

--00--

Diwaktu lain Kai berlari menuju gerbang sekolah yang hampir ditutup,namun Kai mampu menghentikan satpam sekolah.

Bad Girls and Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang