{ Part 12 } Razia Mendadak

83 8 0
                                    

Mwo? Razia mendadak!

Aku harus menyumputkan barang-barang yang dilarang dibawa ke sekolah

Krystal yang semula tidur,mendengar kegaduhan di luar kelas mendadak terbangun. Dengan tenangnya Krystal menatap jam dinding di depannya. Lisa,Jennie,Jisoo,Jhope,Jin,Jimmin,Taehyung,Jungkook,Namjoon,dan Suga,mencoba mengambil dasi di dalam tas yang tak sempat mereka pakai. Tidak dengan Krystal,Yeoja itu terlalu santai untuk memakai dasi yang tidak ia pakai. Lisa mencoba menyuruh Krystal memakai dasi karena hari ini yang merazia adalah ketua osisnya langsung a.k.a Jongin a.k.a Kai. Tetapi,Krystal menolak keras,dalam dirinya tak ada rasa takut dengan kata 'Razia'. Baginya razia sudah menjadi teman baiknya.

"Krystal! Pakai dasimu! Nanti Kai hyung menghukummu!" Pinta Taehyung.

"Aku tak takut dengannya!"

"Kau jangan seenaknya seperti itu Krystal,meskipun Kai sering pulang dan berangkat bersamamu dia tak akan membiarkanmu lolos dari razianya" jelas Jimmin.

"Diam!" Teriak Taeyeon. Yeoja itu wakil dari Kai. "Jangan ada yang berdiri! Duduk semua! Hari ini razia mendadak! Ketua osis sendiri yang akan merazia kalian!"

Kai mulai memasukki kelas. Semua anak yang membawa barang terlarang dan dasi yang tidak dipakai sudah ketakutan. Begitupun dengan group BPBTS(tau kan itu grup apa? Di ceritanya,Bp sma BTS udh bkin grup,nae lupa bkin partnya,mian) meskipun mereka sudah memakai dasinya,tetap saja mereka takut melihat wajah Kai yang cukup sangar hari ini. Kai memeriksa semua anak,aman. Dan kini Kai menangkap basah Krystal yang tidak memakai dasi,dia menghampiri Krystal.

"Mwo?" Tanya Krystal dengan tenangnya. Anak-anak di kelas itu menatapnya penuh heran. Dia tertangkap basah namun reaksinya biasa saja.

"Mwo kau bilang?! Mwo?! Kau melanggar peraturan! Ikut aku!"

"Ikut kau?! Apa hakmu?! Hah?!"

"Kau tertangkap basah tidak memaki dasi! Dan kau bilang apa hakku?! Kau harus dihukum!"

"Yak Kai! Aku hanya melakukan sekali kesalahan! Tetapi langsung dihukum? Gila!"

Kenapa aku bisa menyukai Namja seperti dia?! Babo! Batin Krystal.

"Maumu apa JungKrystal?!" Kini kelas ribut dengan kegaduhan Kai dan Krystal. Krystal tak ingin dihukum,dan Kai tidak ingin mengalah.

"Kai! Sudah mengalah saja" teriak Taeyeon. "Bairkan,dia baru pertama kali ini salah,jadi maafkan saja"

"Tidak bisa Taeyeon! Dia melanggar peraturan! Dia harus dihukum!"

"Ketua osis! Wakilmu menyuruhmu untuk tidak menghukumku! Jangan eogis!"

"Kau egois sudah salah tidak ingin disalahkan! Kali ini aku memaafkanmu!" Kai pergi meninggalkan kelas,diikuti dengan anggota Osis lainnya.

"Daebak!" Semua anak di dalam kelas bertepuk tangan untuk Krystal yang berhasil mengalahkan debatnya dengan Kai. Krystal kembali duduk dan kembali tidur.

"Kau benar-benar melawannya? Apa kau tidak takut?" Tanya Jisoo dengan penuh keheranan.

"Tidak sama sekali"

Krystal melihat Jimmin yang sedari tadi menatapnya. Krystal hanya berpura-pura tak tahu. Sebenarnya dalam benak Krystal ada ketidak enakkan pada Jimmin soal Krystal menolak perasaannya. Namun,lebih baik menolak ketimbang harus membohongi hati sendiri. Jisoo melirik dan memberik kode pada Krystal kalau Jimmin sedang menatap Krystal,dan Krystal hanya berpura-pura tak mengerti apa yang dimaksud Jisoo hingga dia kewalahan memberikan kode pada Krystal.
Tak lama mereka semua berbincang,Leetuk Sungnim masuk dengan kacamata yang menempel pada kepalanya. Bagi BPBTS Leetuk Sungnim adalah Sungnim yang modern. Karena penampilannya seperti anak muda saja. 2 Jam pelajaran dimulai,kini kelas kembali ricuh karena bel pulang sudah berbunyi. Krystal membereskan semua buku miliknya yang berada di atas meja. Setelah itu Krystal berlari menuju parkiran sekolah. Jimmin hanya bisa menatap punggung Krystal yang mulai menjauh.

"Kai Oppa!!" Teriak Krystal. Kai menyenderkan tubuhnya di motornya. Wajahnya penuh kekesalan dan kemarahan. Krystal yang mengetahui itu,mencoba untuk tenang dan tidak mencari ribut dengannya.

"Cepat!" Pinta Kai. Krystal kesal dengan sikap Kai yang tiba-tiba arogan. Mau tak mau Krystal menegur Kai.

"Kau kenapa?" Tanya Krystal. "Wajahmu menyeramkan!"

"Ini semua salahmu!" Kai memalingkan wajahnya. "Kau membuatku malu!"

"Soal razia tadi?"

"Nde!" Kai membentak Krystal. Untung saja di sana hanya ada mereka berdua. "Andai kau mau dihukum aku tidak akan malu!"

"Malu? Pada siap?"

"Pada semua murid! Mereka menatapku dengan remehnya seakan-akan aku telah kalah!"

"Oh" Krystal hanya ber-oh-panjang. Kemudian dia naik ke motor Kai. Padahal Kai belum naik ke motornya. Kai menjalankan mesin motornya. Di perjalanan,mereka tak membuka perbincangan satu sama lain. Keduanya menutup mulutnya sendiri-sendiri. Di dalam helm wajah Kai sudah memerah karena marah dan malu. Sebaliknya dengan Krystal,dia memikirkan apa semua itu salahnya. Jika ia itu salahnya kenapa Kai tidak marah saat di kelasnya,melainkan hanya pergi begitu saja.

"Oppa" panggil Krystal.

"Mwo?" Kai menjawabnya dengan nada yang biasa saja.

Krystal menghela napa panjang. "Mianhae jika aku sudah membuatmu benar-benar malu"

"Sudahlah jangan dibahas!"

Krystal memilih diam kembali. Dirinya meminta maaf agar Kai tidak marah lagi. Semoga saja hari ini hari terakhir dimana dirinya telah membuat sosok Kai malu.

Mian? Kau meminta maaf padaku? Jinja? BatinKai.

Kau sudah berubah,kau bukan Yeoja kasar lagi,dan bukan Yeoja keras kepala lagi. Aku yakin,hatiku telah memilihmu ketimbang Soohyun Batin Kai.

Kai tersenyum sambil melihat ke spion. Dilihatnya wajah Krystal yang sedang memperhatikan trotoar.

~Ya aku tau aku belum bisa menyukaimu,tapi akan kucoba. Aku akan membalas perasaanmu. Kau sudah cukup perfect dimataku namun dihatiku belum bisa menerimamu,satu tahap lagi kau baru bisa memasukki hatiku. Jangan pergi seperti dia,jangan pergi disaatku mulai mencintaimu. Jangan sakiti hatiku dan hatimu. Karena itu akan membuat kau terhempas dari hatiku~

***************************
Annyeong😊
Mian baru update lagi.
Tadi siang,baru aja TryOutnya selesai jadi baru bisa update lagi. Mian kalo udh waiting😢😢.

Jangan bosen sama Kai&Krystal ya😊

Bad Girls and Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang