- 12 Tahun Kemudian -
Seorang gadis cantik berlari kencang kearah kantin. Banyak pria yang menatap gadis cantik itu kagum.
Dengan nafas yang memburu gadis itu menatap suasana kantin yang sedang ramai. Gadis menatap ke kanan dan kiri, seperti mencari sesuatu. Tatapannya tertuju pada gadis berambut kusut yang tergeletak di bangku kantin, dengkurannya terdengar sangat jelas.
Gadis cantik itu mendekati si rambut kusut itu lalu mengguncang-guncangkan tubuh si rambut kusut itu seolah ada iblis yang akan mendatangi mereka.
Gadi berambut kusut itu masih saja terlelap, malah dengkurannya semakin kuat.
"Cepat bangun! Ipeh! Bangunlah, cabe-cabean kelas sebelah kesurupan!" Jerit gadis cantik itu yang tak lain sahabat Ipeh yang bernama Honey.
"Ah..., kenapa kau sangat suka membangunkan aku!" Ucap Ipeh menyingkirkan jari-jari Honey dari dadanya.
Murid-murid yang lain tampak tak berminat dengan dua gadis yang sangat berbeda kepribadian itu.
Honey tersenyum lega saat Ipeh mulai bangkit dan terduduk. Ipeh mengangkat tangan kanannya lalu jari-jarinya dengan lihai mengitari lubang hidung Ipeh atau kita juga bisa menyebutnya ngupil.
Ipeh tersenyum manis, ia seperti sudah menemukan harta karunnya. Ia menatap telunjuknya tanpa malu dan mulai memelintir kotoran itu lalu menyentilnya entah kemana.
Tanpa pria di hadapan mereka, upil itu memasuki mangkoknya, dan dengan santai memakan mie kuah itu.
Honey hanya menggeleng lalu memberikan gel antiseptik ke telapak tangan Ipeh. Ipeh tersenyum manis ke Honey lalu menggosokkan gel itu dengan menyeluruh ke telapak tangannya. Ia tak ingin membuat sahabatnya itu pingsan karena upil yang menempel di seragam sahabatnya itu.
Ipeh berdiri tegak, merenggangkan setiap ototnya yang kaku. Penampilannya yang berantakan dan terkesan jorok membuat siapa saja enggan berteman dengannya gadis bernama lengkap Kaifah Caroline, nama yang indah tetapi tak seindah kepribadian gadis dengan nama panggilan Ipeh itu.
Mereka melangkah bersama, Ipeh tampak memasukkan permen bertangkai kedalam mulutnya, itu adalah kebiasaan gadis luar biasa itu . Dua gadis yang berbanding terbalik. Honey yang selalu rapi dan menawan sangatlah berbanding terbalik denga Ipeh. Dari rambut Ipeh yang selalu kusut saja langsung membuat siapa saja yang melihat tau bahwa gadis pemalas itu belum mandi.
Setelah beberapa lama melangkah, mereka pun akhirnya sampai di depan kelas yang sudah ramai murid-murid kepo. Ini adalah kali pertama Ipeh akan menunjukkan keistimewaannya, ia tak punya pilihan karena gadis yang ia sebut cabe-cabean itu sering dirasuki, arwah tante girang yang haus kasih sayang.
Ipeh dan Honey dengan susah payah memasuki kelas itu karena murid-murid kepo yang tak ingin menepi.
"Kau yakin si ratu ngupil ini bisa mengatasi hal-hal seperti ini?" Tanya guru wanita yang ternyata rival Ipeh disekolah.
"Tenang saja bu, dia bukan hanya ratu ngupil, dia juga ratu hantu bu." Canda Honey yang membuat satu ruangan itu tertawa, termasuk gadis yang kesurupan tante girang itu.
"Kau menertawaiku wanita botox!" Pekik Ipeh kepada gadis yang kesurupan itu. Gadis kesurupan itu semakin membuat siapa saja takut saat bola matanya menjadi hitam semua.
Ipeh tertawa lalu mengambil bangku lalu terduduk dihadapan gadis kesurupan yang juga terduduk dibangku. (ps: bangkunya terbaliknya, jadi posisi duduk ipeh ngangkang gitu karena penyanggah di tengah kedua kakinya)
"Kau pikir aku tidak bisa melakukan hal itu? Jika aku melakukannya kau akan langsung kabur." Tantang Ipeh dengan gaya tengilnya. Semua orang yang menyaksikan sangatlah salut dengan keberanian Ipeh.
"Jadi selama ini kau bisa melihat makhluk sepertiku?" Tanya gadis kesurupan itu dengan nada sombong.
"Yah, begitulah. Ah seperti kau sengaja mengulur waktu, cepatlah keluar sebelum aku menarikmu secara paksa ke neraka." Ucap Ipeh sambil menggaruk kepalanya lalu menguap sebesar-besarnya.
"Kau pikir aku takut? Tidak akan ada bisa memisahkan dengan gadis pilihanku ini. Dia sangat mirip padaku sewaktu remaja." Ucap gadis kesurupan itu, bagi yang lain wujudnya masilah gadis yang kesurupan, tetapi dari pandangan Ipeh jelas berbeda. Yang ia lihat ada wanita paruh baya dengan wajah dan tubuh yang penuh luka karena botox dan operasi plastik yang gagal.
"Yah memang kau sangatlah mirip dengan cabe-cabean sepertinya, aku akui... Buahahaha!" Ucap Ipeh mengejek lalu tertawa kuat. Hantu itu tampak marah lalu mencekik leher Ipeh kuat.
Para guru disana mencoba membantu tetapi tenaga mereka seolah helaian kapas yang menggelitik tubuh gadi kesurupan itu.
Ipeh yang awal susah bernafas dengan tiba-tiba tertawa kuat seolah tak merasakan apapun.
Hantu itu tampak terkejut lalu menambah tangan kirinya untuk mencekik Ipeh.
Ipeh tampak kesulitan bernafas lalu matanya terpejam tak sadarkan diri. Hantu tersenyum kemenangan membuat orang-orang yang ada disana memekik ketakutan.
"Ba!" Ucap Ipeh dengan wajah menggodanya. Ipeh menggenggam tangan kiri gadis kesurupan itu lalu dengan usilnya ia memasukkan telunjuk gadis itu kedalam lubang hidungnya.
Hantu itu tampak berusaha untuk melepaskan diri dan masih mencoba untuk mencekik Ipeh sekuat-kuatnya.
Orang-orang yang ada disana menatap dua makhluk itu itu jijik.
"Sepertinya aku harus memanjang kuku seperti kalian." Ucap Ipeh sambil menatap telunjuk gadis itu yang sudah keluar dari lubang hidungnya.
"Siapa kau sebenar-" Ucapan hantu itu terhenti saat telunjuk kotor itu masuk kedalam mulutnya. Semua orang yang menyaksikan memuntah isi perut mereka, walaupun ada yang tak berisi. (Uang jajannya ilang mungkin wkwk)
Ipeh mendekati telinga gadis itu lalu membisikkan sesuatu.
"Aku harap kau suka dengan oleh-oleh yang aku berikan." Ipeh mencekik leher hantu itu lalu menarik arwah hantu jahat itu keluar dari tubuh gadis itu.
Gadis itu pun terjatuh tak sadarkan diri dengan telunjuk yang masih didalam mulutnya.
Ipeh mencekik kuat leher hantu itu sampai hantu itu terbakar oleh api lalu terbawa oleh angin.
Bersambung...
Medan, 08 Februari 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Specialis Puella
FantasiSetiap anak yang di lahirkan ke dunia memiliki keistimewaan tersindiri. Entah itu pandai bernyanyi, menari, melukis, dan hal-hal normal lainnya. Tapi, bagaimana jika sang anak memiliki keistimewaan dapat melihat yang tak seharusnya seorang anak pere...