Malam hari diatas puncak biasanya terasa sejuk, bahkan dingin. Tapi rasanya malam ini malah terasa panas. Ya bagaimana tidak panas, jika malam-malam peserta LDK disuruh push-up karena terlambat menyelesaikan tugas yang di beri oleh panitia,
Chanyeol yang sedari tadi siang tersenyum, kini mulai mengeluarkan taringnya. Awal mulanya dia ingin menjadi kakak OSIS yang baik hati saja, tapi beberapa adik kelas laki-lakinya mengatainya tebar pesona, dan wajahnya tidak terlalu tampan. Tentu saja hal itu menggores ego seorang Chanyeol Aldebaran Nugraha, perempuan saja banyak yang mengantri hanya untuk sekedar disapa olehnya, lalu siapa adik kelas ini berani meremehkannya?
"Semua posisi push up yang bener, dek! Yang laki-laki gak usah manja!" Teriak Chanyeol menggema.
"Hitung sama-sama, kalau ada yang nggak kompak, ngulang dari 0!" tambah Chanyeol lagi,
Peserta LDK bersusah payah menyamakan suara hitungan mereka, sudah empat kali mereka mengulang karena tak sama. Sebenarnya Chanyeol tidak tega, tapi dalam peraturan LDK nomor satu, panitia selalu benar.
Setelah selesai melakukan hukuman mereka, kini peserta LDK diarahkan kembali ke dalam tenda untuk bersitirahat. Kris dan Rose datang ke tenda kelompoknya untuk memberi snack, dan teh hangat sebelum tidur.
"Gimana hari ini? Lumayan capek, ya?" Rose membagikan teh hangat ke anak didiknya satu persatu, sembari membantu merapikan tempat tidur mereka.
"Ada yang sakit nggak, dek?" tanya Rose,
"Tadi si kembar izin ke saya mau ke uks minta tolak angin, kak. Kayaknya mereka masuk angin." Lapor Atma sebagai ketua kelompok.
"Udah balik belum?" tanya Rose kepada Atma.
"Belum, kak. Kayaknya tadi saya lihat mereka ke arah toilet." Jawab Atma sambil melipat bajunya.
"Boleh kamu liatin dulu gak, dek? suruh mereka cepet balik ke tenda ya," Pinta Rose.
Atma mengangguk dan menyusul si kembar ke toilet. Gadis itu berjalan sendirian ditengah gelapnya puncak menuju toilet buatan namun tidak menemukan si kembar,
"Duh mereka kemana, sih?"
Sialan, umpatnya dalam hati.
Dia terus menelusuri hutan namun tidak menemukan mereka. Dan yang Atma tidak sadari adalah, ia terlalu serius mencari sehingga tidak menduga jika ia sudah terlalu jauh dari tempat LDK. Atma baru menyadirnya ketika ia melihat sekitar.
"Gue dimana?"
Ia menyenteri lingkungan sekitarnya, tapi tidak menemukan tempat LDK.
"Tt-tolong!" Atma berteriak keras berkali-kali, berharap ada yang mendengarnya.
Malam semakin malam, namun tidak ada tanda-tanda orang datang menolongnya.
Atma menangis terisak sambil bersandar dibawah pohon. Ia ketakutan, jujur saja. Ia memutuskan untuk berjalan kembali, tapi semua jalan terlihat sama.
"Hiks.... Gue dimana?"
Atma berjalan sambil menangis, tidak lupa dirinya juga terus berteriak minta tolong. Saat ditengah perjalanan tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki. Badannya semakin bergetar karena takut, ia sampai menahan tangisannya agar tidak terdengar,
"Ss-siapa disitu?" tanyanya dengan suara bergetar, namun tidak ada jawaban.
Suara langkah kaki itu semakin jelas mendekat ke arah Atma. Atma berlari kencang sambil berteriak, "Tolooong!!!!" ia menangis yang membuat suaranya tidak terdengar nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak!
AcakSiapa sih yang nggak kesel kalo berurusan sama Ketos galak? -START: 5 FEB 2018- #64 -Random [21072018]