7

166 13 4
                                    

•••

Setelah berapa lamanya perasaanku di ambang rasa kecewa. Tidak di hargai dan tidak pernah di mengerti.

Aku pun mulai merajut.
Merajut satu demi satu
Kain kain di helai hidupku.

Aku sudah mulai tidak percaya.
Dan tidak mau mendengar apapun yang keluar dari mulut laki-laki.
Ntah aku tidak tau.
Sebenci ini kah aku pada laki laki??.

Menurutku..
Mereka hanya lah sebagai manusia. Yang seolah olah bermain dengan boneka(perempuan) dan membuangnya jauh jauh ketika mereka sudah bosan.

Sungguh mengenaskan.

Aku sudah mencoba berkali kali melupakan kenangan yang sungguh menyakitkan.

Tapi..
Aku tak kuasa untuk memendam dalam dalam kenangan itu.
Semuanya seolah muncul lagi dan lagi. Tanpa di minta.

Aku sungguh menyesal. Sudah memberikan rasa sayang dan cinta ku yang salah pada seseorang.

Aku sekarang lebih slektif untuk memilih pasangan dan nantinya akan menemani ku. Bukan untuk meninggalkan dan menyakiti ku.

Aku bukan lah orang yang mempunyai sifat pendendam atau sifat yang bisa membuat aku melampiaskannya kepada seseorang.

Aku hanyalah wanita yang tidak mudah untuk melupakan kenangan kenangan yang menurutku. Itu adalah hal yang menyenangkan dan di sisi lain sangat menyakitkan.

Mungkin rata rata wanita sama seperti aku.
Mereka mampu menutupi rasa kekecewaannya dengan seuntas senyuman di wajahnya. Sekalipun itu adalah senyuman paslu.

Bukan karna munafik atau apa.
Aku tidak mau.
Mereka menilai ku seolah aku tidak ada semangat untuk hidup.

Tapi.
Mereka sahabatku.
Sangat lah berarti dalam hidupku.

Mereka mengajarkan ku.
Bahwa masa lalu tidak harus di lupakan. Tapi harus menjadi motivasi kita kedepannya untuk lebih baik lagi.

•••

Dan sekian lamanya aku tidak mendengar namanya dan di bawa rasa benci oleh hatiku sendiri.

Aku sadar bila benci dengannya hanya membuat diriku semakin kepikiran dan semakin tidak bisa melupakannya.

Lagi lagi.
Setiap aku sudah mulai bisa melupakannya.
Dan aku ikhlas dengan semuanya
Karena dia sudah menemukan cinta yang menurut dia indah.

Aku ikhlas.
Sangat ikhlas.

Dia bersama wanita yang dulu juga bersamanya.

Mungkin mereka adalah jodoh.

"Ya gpp deh.. Gua ikhlas ko kalo dia juga seneng dan bahagia sama wanita lain. Meski dulu. Di Sangat Ngeyakinin gua. Klo dia bener bener sayang sama gua." batinku.

Semuanya sudah aku lupakan.
Aku sudah memaafkannya.
Dan membuang kenangan buruk dahulu yang dia lakukan padaku.

Menurutku. Rasa kecewa yang berlebihan tidak baik.
Dan sangat mengganggu hati dan perasaan seseorang.

"Semoga kau bahagia.😊" batinku.

Sekalipun dia sudah tidak dengan ku tapi aku masih berdoa agar dia bahagia oleh pilihannya.

Meski bukan dengan ku.😊

Senyuman manis yang tersirat di wajah ini. Sebagai penanda bahwa aku ikhlas bila kau bahagia.

Dan kini...
Yang awalnya adalah KITA
Sekarang menjadi Aku dan kamu.

Setelah kita tidak lama berkomunikasi atau bahasa gaulnya adalah last contak

Aku pun berpapasan dengan dia.

Setelah itu..
Mungkin aku sudah tidak memikirkan tentang masa lalu yang suram.

Aku sudah dewasa.
Dan tidak mungkin harus memiliki sifat pemarah pada seseorang.
Aku anggap semuanya seolah tidak pernah terjadi.

Ketika sedang chatingan dengan ka aryo. Dan membahas tentang ka yonas.
Dan ternyata ka yonas menyadari. Bila dirinya sedang menjadi bahan perbincangan.

Ka aryo: "Gendut"

Afci: "gendut gendut😂 badan kaya cinta laura gini di bilang gendut:v wkwkwk"

Ka aryo: "itu yonas pea wkwk"

Afci: "hah?? Demi apa lu???"

Ka aryo: "demi allah deh."

Afci: "gua kira lu anjir 😂😂"

Ka aryo: "nihh mau chatan ga sma yonas??"

Afci: "hmm boleh deh. Gua cuma mau mnta maaf aja. Krna pernah ngomong kasar"

Ka arya: " oke. Bntr ya"

Ka yonas: " afci"

Afci: "iya, ini siapa??"

Ka yonas: "yonas"

Afci: "oalahhh.. Apa kabar??"

Ka yonas: "alhamdulillah filek"

Afci: "cepet sembuh deh."

Ka yonas: "makasih."

Afci: "ohh iya, gua mau mnta maaf ya. Soalnya dlu prnah ngomong kasar."

Ka yonas:" iya slow udah gua maafin"

Pesan singkat ka yonas pada diriku. Melalui hp milik ka aryo.

Dan sekarang.
Dari pacar menjadi mantan.
Dari mantan menjadi musuh.
Dan akhirnya dari musuh menjadi teman.

Ka aryo: "de,wa nya yonas lu block ya??"

Afci: "iya ka..blm gua buka"

Ka aryo: "buka de.. Kyanya dia mau ngomong deh sama lu."

Afci: "coba kirim nomornya.."

Ka aryo: "nihhh..." sambil mengirim kontaknya ka yonas.

Afci: "ohh iya no dia gua hapus,pantes aja ga ada di blokiran heheh"

Ka aryo: "yaudah buka.."

Afci: "udh tuhh.. Udh gua buka blokannya."

Ka aryo: "okeee."

Dan tidak lama dri itu. Ka yonas pun ngechat ku.

Ka yonas: "p"

Afci: "wa'allaikumsalam

Ka yonas: "ohh iya lupa ngasih salam wkwk"

Afci: " gpp"

Ka yonas: "jangan musuhan ya."

Afci: "iya gk ko.. Ngapain juga jadi musuh"

Ka yonas pun sering berkomunikasi dengan ku melalui chating di sosial media.
Sama seperti dulu.
Kita akrab.

Tapi..
Aku harus mengerem.
Karna Aku takut.
Takut ketika aku dekat lagi dengannya.
Timbul lagi rasa yang dahulu pernah singgah..

Dan akhirnya aku dengannya menjadi teman..
Insya allah..
Sampai kapanpun.
Jika allah meridhoi.

Sampai sini dulu ya 😂😂
Makasihhh udah baca cerita ini 😊😊 dan jangan lupa vote and coment.
Part part berikutnya di tunggu aja hehehe

Aku IKHLAS Bila Kau BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang