10

140 12 0
                                    

Dan setiap aku bersikap seperti itu kepadanya jujur saja..
Seolah aku sedang melukai diriku sendiri.

Padahal yang sedang aku lukai orang lain.
Bukan Diriku sendiri.

Dan kini..
Hanya lagu yang mewakili jiwaku saat ini.
Setiap telingaku mendengar rintihan demi rintihan lirik lagu.
Seolah jiwa ini merenung dalam tangisan.
Dan menjerit dalam diam.

Lirik demi lirik lagu seolah mencengkram dan merasuk langsung ke pusat hati.

Ingin rasanya menjerit di dalam ruang kosong nan sunyi.
Tapi siapa yang akan mendengar tangis dan jerit jiwa ini.
Seolah tiada yang perduli.
Dengan apa yang aku rasakan kini.

Hati serasa di remas.
Tubuh serasa di tampar.
Dan Raga ini serasa di buang.
Semua rasa bercampur jadi satu rasa.
Tidak karuan dan tidak nikmat rasanya.

Aku tau ini tak kan mudah.
Tak semudah apa yang orang orang katakan.
Seolah batin ini terus berkata

"Ohh tuhannn jangan hilangkan dia."

Meski berkali kali aku batin ku berkata seperti itu...

Pikiran ku berkata lain.

"Gua ga mau jadi orang ketiga dalam hubungan mereka." batin ku selalu menekankan seperti itu.

"Gua harus lupain dia.Tapi gimna. Hadeuhhh."

Setiap pikiran itu tertuju padanya.
Ntah mengapa.aku lebih menemukan banyak inspirasi untuk membuat sebuah karya dalam rangkaian kata kata yang indah.

Yaaa...
Setiap kali pikiran ku tertuju padanya.

Tak sengaja aku merangai kata kata dan menjadi bagian sajak puisi.

Hanya untuknya.
Iya.
Untuk dia.

Puisi itu menunjukkan betapa rapuhnya aku.
Saat dia pergi meninggalkan ku.

Puisi itu berjudul

J

eritan dalam diam


Ketika diam membisu
Tak ada selontar kata keluar
Mulut bagai jeruji nan tertutup rapat
Bagai luka tak terlihat
Renungan membelai jiwa yang terluka
Sampai kini masih menjadi teka teki rahasia

Jiwa serasa melayang
Terbang membayang u
Tapi tubuh tetap diam
Retak hati jadi pilu terdalam
Sampai kini masih membayang

wajah ceria jadi duka
Rasa Bahagia jadi sengsara
Kenangan indah jadi luka

Tak pernah terbayang ketika kan pergi menghilang
Suara sendu terdengar di telinga
Mata tak sanggup membendung rasa kecewa
Secawan luka tumpah seketika
tak mampu menerima realita
Hari itu juga...
rindu berselimut luka
Tubuh gagah menjadi tak berdaya

Jiwa ini hanya menjerit dalam diam
Dan jadi tanda tanya di hati nan dalam.
Aku adalah jeritan dalam diam.

Sungguh Aku tak mengerti.
Mengapa aku bisa menemukan Banyak inspirasi ketika mendengar dan membayangi namanya.

Sampai samapi.
Puisi ku itu di minta untuk di tempel kan di mading sekolah.

Banyak yang memuji puisi ku itu.

"Ya allah.. Puitis banget kata katanya."

"Yampunnn... Nyentuh banget sumpah."

"Sumpah itu keren banget."

Ntah aku tidak tau.
Mereka terlalu berlebihan atau apalah.
Memuji puisi ku seperti itu.

Tapi...
Puisi ku di anggap jelek dengan dewi.

Ya...
Dewi sangat tidak suka.
Kalo aku masih memikirkan tentang ka yonas.

"Lagi lagiiiii dapet inspirasi dari yonasssss. Plis dehhhh. Move on woyyyy. Masih aja mikirin masa lalu." ucap dewi dengan nada kesal.

"Ya gmna yaaaa... Maunya si move on. Tapi gmna ya.." jawab ku dengan nada santai

"Yampun sayangggggg. Sahabat gue yang paling cantikkk. Kembaran cinta laura kw 999+ gua ksih tau ya. Cowo ga cuma 1, jadi ga usah bego gitu lah karna cinta" sambar dewi.

"Hahaha gila loh wi. Iya jga si wi" sahut ku.

"Makanya move on. Atau ga, lu mnta bantuan sama orang, supaya gantiin posisi dia di hidup lu, tapi bukan di hati lu." ujar dewi.

"Lahhh gila. Yang ada baper lah tuh cowo sama gue." sabar ku.

"Yampunnn.. Pinter dikit kek lu ah. Goblok di pelihara. Kambing tuh pelihara beranak." celetuknya dengan expresi meledek.

"Hahaha maap wi. Marah mulu lu wi. Kaya ibu kos nagih kosan hahah."

"Hahaha sial. Yaudah ikutin saran gua. Tapi lu udah harus ada perjanjian dari awal smaa tuh cowo. Lu ga bakalan baper sma dia dan sebaliknya. Gmna ??" jawab dewi.

"Tapi kayanya gua g bisa deh wi. Jatohnya tuh gua phpin cwo." sahut ku.

"Ya... Terserah lu deh. Cape ngomong sama anak kelewat pinter mah." celetuknya dengan expresi datar.

"Hahahahah" aku hanya bisa tertawa melihat expresi dewi geram pada ku.

Dewi adalah sahabat yang paling aku sayangi. Dari kelima sahabatku.
Dewi lah yang sangat peka dengan perasaanku.
Dia selalu menjadi sahabat yang selalu memberi masukan saat diriku sedang perlu arahan.

Dan sebaliknya.
Aku juga selalu memberi motivasi agar dia bangkit dari masalah yang dia hadapi.
Contohnya....
Kaya dulu dia pernah di PHP in sama kk kelas di satu sekolah kami juga
Hahahaa pissss ✌

Dan untuk saat ini..
Ka yonas sudah tidak pernah lgi menghubungi ku.

Ntah..
Kemana dia..
Dia menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

Yang tadinya aku sering berpapasan di kantin sekolah.
Kini tidak pernah lagi.

•••

Ayooooo sehabis baca jangan lupa vote and coment ya 😊😊😊
Jangan pelit gitu ahhh.
Ini belum termaksud bagian dari part terakhir ya.
Kita liat lagi part berikutnya gmna.

See youuuu 💞💞

Aku IKHLAS Bila Kau BAHAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang