Satnight

163 25 0
                                    

      Yups udah 6 hari ini, mereka selalu pergi ke sekolah dan ini saatnya hari yang paling ditunggu-tunggu para remaja untuk menikmati waktu paling indah buat para Remaja yang memiliki pasangan.

     Namun malam yang paling menakutkan bagi Juna dan Brayen terlebih Juna yang sekarang dia lagi Jones yang Kids Jaman now bilang
" Jomblo Ngenes".

     Tapi menurut dia, masa jomblonya tidak lama lagi akan hangus
(akan merasakan indahnya masa pacaran)  karena menurut dia, dia telah menemukan tambatan hati yang ia rindukan seperti pekan lalu ia masih bersama mantannya Helena.

Always setiap satnight Juna pergi absen ke rumah Brayen buat menemani kesepiannya di waktu kosong.

Di telepon

"Tuutt.. Tutt..tutt" sambung telepon smartphonenya yang menghubungi Brayen.

"Halo Bray! Lo sibuk kagak? Gua biasa datang ke rumah lo yak gua kesepian ni.. " ujarnya Juna

Juna itu anak tunggal dari keluarga yang sangat kaya raya (CEO Intan Permata di Kalimantan Selatan), tapi dia tinggal merantau sendiri di Jakarta yah karena Bokap sama Nyokapnya dia itu sibuk jarang balik ke Jakarta kalau bukan hari cuti.

So dia di Jakarta tinggal sendiri kalau kagak yah Brayen temani dia di rumah. Dia merantau ke Jakarta keinginan dia sendiri, menurut dia di Jakarta dia bisa belajar lebih mandiri dari sebelumnya.

"Yoi Jun, iya nie gue lagi sendirian di rumah, ya udah lo datang aja kesnini cepatan yak gua kesepian juga nie! " ucapnya Brayen

"Oke Bray, Bye! " salamnya Juna

Di Perjalan.

"Gua kangen Alka tapi kagak punya nomornya, coba kemarin itu gua minta nomor wa bukan tanya alamat. Begok amat sih gua! " ujarnya dalam hati yang menyesal.

Di rumah Brayen

"Yuhuu, Brayen gua datang! " Teriaknya.

"Yoi Jun, tunggu gue bukain pintu. " ucapnya dari dalam rumah.

"Cklek! " suara pintu yang dibuka Brayen.

"Bray! Bray! Woi!  Tatap mata gua!" ujarnya sambil menatap mata Brayen.

"Kenap elu Jun? Tumben amat elu nyuruh gue natap mata elu!" ucapnya kebingungan ngeliat sikap anehnya Juna yang semakin hari semakin aneh.

"Lo punya kagak nomor wa adek kelas yang baru? atau absennya gitu?" ujarnya sambil menatap mata Brayen dengan sepenuh hati.

"Gak punya Jun, kenapa elu tanya adek kelas? Jangan-jangan elu naksir beneran yak sama Alka? Jujur dah elu!" dengan tatapan sanis ditambahnya senyuman sebagai kode kerasnya.

"Ya gitu lah Sob, kayaknya gua udah mulai suka sama dia. Tapi mungkin gak yah,dia juga suka sama gua kagak?" ujarnya Juna sambil duduk di kursi menatap bintang di langit.

"Iya, gue doain Tuhan memberkati elu biar doa yang elu panjatkan di jabah sama Tuhan Yesus." jawabnya dengan suara lembut sebagai doa dia kepada Juna.

"Wkwkwk.. Tumben lo bisa serius kalau gua lagi curhat biasanya lo kan cuek." bisiknya ditelinga Brayen.

"Iya gitulah gue kok dilawan!" Jawabnya dengan suara lentang dan gagah.

"Tapi kok masih jomblo aja lo." ganggunya kepada Brayen.

"Hmm.. Mulai dah elu balas dendam yak-_-" culasnya kepada Juna.

Malam telah berlalu jam telah menunjukkan waktu 01.30 am. Mereka pun mulai terlelap dalam tidur yang sangat nyaman, untuk bersiap jam 09.00 mereka pergi beribadat ke Gereja.

#Keposelanjutnya?
#ikutin terus..
#jangan bosan.❤

Different God✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang