Sebelum Malam yang Panjang

334 48 0
                                    

Jungkook pov-


Hari itu mendung.


Aku bergegas pergi kembali ke studio setelah pergi kembali dari kerja lalu membawakan Taehyung Hyung obat.


Seperti biasa, setelah aku masuk studio, aku segera melepas sepatu kerjaku lalu meletakkannya di sebelah kanan. Aku memakai alas kaki rumah dan masuk ke dalam setelah menggantungkan jaketku, meninggalkan kemeja hitam putih masih menempel di badan. "Aku pulang." Kataku. Tidak ada tanda-tanda Taehyung Hyung di studio. Namun aku menangkap suara air bergemericik pelan dari arah kamar mandi.


"Tae Hyung? Apa kau sedang mandi?" Tanyaku dengan sedikit berteriak.


"Hyung?" Aku beteriak lagi setelah tidak ada jawaban. Aku meletakkan tasku di atas bar dapur lalu mengeluarkan obat-obatan Taehyung hyung dari dalam tas sambil menunggu jawaban Taehyung Hyung. Suara gemercik air semakin keras terdengar tapi tidak kunjung ada jawaban.


"Hyung! Aku sudah pulang dan sudah membawa obat yang harus kau minum sesuai kata dokter!!" teriakku. Kali ini mungkin teriakkan yang beru kulakukan itu bisa saja terdengar sampai ke ruangan-ruangan sebelah karena sangat kerasnya.


Aku benar-benar di buat kesal oleh pria ini. Sebagai kakak non-biologis harusnya setelah adiknya berbuat baik, paling tidak berterima kasih atau jika adiknya berbicara, dia membalas. Dan tidak sama sekali! Taehyung hyung keterlaluan.


Aku melangkah ke arah kamar, kamar kami hanya disekat dengan dapur dan ruang tengah, tidak ada pintu. Kakiku mengarah ke lemari dan aku berganti baju rumah. Sampai saat itu gemercik air tetap terdengar. Wah benar-benar.


Setelah aku keluar lagi dari kamar aku menggedor pintu kamar mandi dengan keras. "Ya!" teriakku.


Ada suara selot pintu lalu diikuti dengan suara pintu terbuka.


"Apa tadi kau yang berteriak?"


Aku membeku. Suara itu berasal dari belakangku. Jelas bukan pintu kamar mandi yang terbuka. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Taehyung hyung melepas syalnya lalu menggantungnya di dinding dekat pintu. "Hm?" Taehyung hyung melihatku. "Kau ingin pakai kamar mandi atau tidak? Aku ingin buang air..." Katanya.


Mataku tidak berkedip.


Taehyung hyung?


Dia dari mana?


"Kook?" dia bahkan melambaikan tangannya di depanku. "Menyingkirlah dulu, aku mau pakai kamar mandi, sudah tidak tahan." Katanya memegang pundakku lalu menggeser badanku dengan mudah ke samping supaya tidak menghalangi pintu kamar mandi.


Tae Hyung masuk ke dalam kamar mandi lalu menguncinya.


Aku masih di posisiku. Tengkukku dingin. Tak berselang lama kemudian, Tae hyung keluar dari kamar mandi lalu menutup lagi pintunya. "Kau barusan pakai air?" tanyanya lalu berjalan ke bar dapur melewatiku. "Ini obatnya ya? Terima kasih ya, Kook!" katanya.


Aku masih terdiam. Di situlah Tae Hyung mulai merasa aneh. "Jeon Jungkook? Kau baik-baik saja? Aku bertanya tadi juga belum kau jawab..."


"Hyung bukan aku yang membuka air kran... ku kira itu dirimu..." Kataku. Wajahku sedikit memucat setelah Taehyung hyung mengerutkan dahinya lalu menggeleng. "Aku baru pulang kerja, hari ini pulang lebih lama karena Jiwoon sakit..." Katanya. "Lalu siapa yang memainkan air kran?" tanyaku.


Taehyung hyung terdiam, begitu juga aku. Sampai akhirnya dering telepon Taehyung hyung memecah keheningan yang tidak nyaman di antara kami. "Halo iya hyung?" Tanya Tae Hyung setelah menjawab telepon.


"Iya setelah ini kami ke sana..." Katanya. Tak lama kemudian Tae hyung mengajakku untuk membawa baju ekstra karena malam ini akan jadi malam yang panjang bagi kami bertujuh. Ada apa ini?


-----


Short Chapter

:)



(✅)Dare to read it alone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang