Yang terjadi padaku

616 68 2
                                    

Namjoon pov-


16 Maret 2016


Aku keluar dari tadi dan berjalan menuju jalan yang ukurannya lebih kecil di sampingku. Jalan masuk menuju daerah apartemenku. Aku tengah berusaha mencari pekerjaan beberapa hari ini, sebenarnya aku sudah memiliki pekerjaan, tetapi sebagai pelayan di bar striptease, yang notabene pengunjungnya merupakan pria-pria mesum. Sebenarnya saat aku diterima, aku tidak memiliki pikiran apapun soal bar ini, kukira hanya bar yang menjual minum saja, tetapi tempat ini lama kalamaan jadi seperti neraka bagiku.


Aku tidak semesum itu melihat pagelaran striptease, aku merasa tidak nyaman dengan semua yang ada di dalam bar tersebut. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar setelah sebulan bekerja di sana dan mencari pekerjaan lain.


Kemarin ada yang menawariku untuk menjadi penjaga di toko mereka, yah kini aku tengah mencoba menjadi penjaga toko itu, namun aku rasa ini hanya untuk sementara, sehingga aku harus mencari pekerjaan lainnya.


Aku berjalan cukup santai hingga aku melihat sekuriti apartemenku berlari ke arahku dan menabrakku. "Pak Hwang hari-hati!" Kataku ketika dia hampir saja mencium aspal karena bertumburan denganku. Aku menahan tubuh tua orang tersebut dengab khawatirnya. Bukan kata terima kasih ataupun senyuman yang kudapat, dia malah berdiri tegap dan berlari lagi tanpa menghiraukanku.


Apa-apaan?


Aku mendengus kesal lalu aku berjalan lagi ke arah dalam apartemen. Sewaktu aku masuk ke dalam gedung dengan cat yang mulau pudar itu aku melihat seorang pria dengan jaket hitam dan hoodie yang ia kenakan. Aku tidak pernah melihat pria ini sebelumnya. Aku rasa orang baru. Aku tidak ingin terlalu bersikap ramah, melihat orang ini aku cukup khawatir jika dia bukan orang baik-baik.


Karena tombol naik ke atas telah dipencet oleh pria ini, aku jadi hanya menunggu di belakang beliau dan mengetukkan kakiku ke lantai hingga terdengar bunyi 'tuk-tuk-tuk' beberapa kali. Sesaat setelahnya pintu lift terbuka. aku dan pria itu masuk ke dalamnya dan aku memencet tombol angka 8. Aku berdiri di dekat tombol sedang pria itu di sebelah kiriku. Dia tidak memencet tombol manapun.


Bodoh.


Kenapa aku memencet lantai dimana aku tinggal! Bagaimana jika orang ini sengaja menunggu aku menunjukkan di lantai apa aku tinggal? Aduh sial!


Aku hanya diam dan menencet semua tombol itu dari 2 hingga 9. "Mengapa semua?" tanya pria itu lirih.


Aku sebenarnya memiliki alasan sendiri tapi aku menoleh pria dengan masket hitam diwajahnya itu dan tersenyum. "Anda tidak memencet tombol dimana anda akan turun, jadi kupencet semua sehingga ketika pintu lift terbuka di lantai yang anda tuju, anda bisa langsung keluar." kataku beralasan.


Pria itu hanya mengangguk perlahan. Untung dia tidak bertanya lagi.


Lift tersebut membawa kami ke atas perlahan. Pintu lift terbuka disetiap lantai dan pria disebelahku ini tidak kunjung keluar. Aku mulai khawatir. Saat pintu terbuka di lantai 8 aku segera menutup pintunya kembali dan menunggu hingga ke lantai 9.


Aku melihat bayangan kami berdua berdiri bersebelahan di pantulan pintu stainless steel. Pria itu sama sekali tak bergeming dari tempatnya berdiri. Aku berusaha setenang mungkin dan menunggu pintu lift terbuka untuk yang terakhir kalinya di lantai 9. Saat pintu terbuka aku berjalan keluar dari lift tersebut, aku berusaha untuk mengecok pria itu dengan berpura-pura tinggal di lantai 9. saat aku membalikkan badanku dan aku melihat ke arah lift, aku terkejut bukan kepalang.


Tidak ada orang di sana! dibelakangku tidak ada, tidak ada disekelilingku ataupun dispanjang lorong lantai 9.


Kemana pria itu?! Aku melihat dengan jelas bahwa dia ada di sana bersamaku! tapi dimana dia sekarang?!


Aku memencet tombol ke bawah lagi dan pintu lift terbuka, yang artinya tidak ada orang lain yang memencet tombol lift sebelumku. Aku masuk ke dalam lift dan memencet angka 8.


Beruntung hingga aku masuk ke dalam rumahku, tidak ada hal aneh lain yang terjadi.


-----


Short Chapter

Hai

:)



(✅)Dare to read it alone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang