MM3

4.4K 234 4
                                    

"Dia calon istriku, dia akan menjadi luna diBloodMoons Pack" kata seseorang dari belakang, dan kulihat verros sedang menatap wanita itu tajam seakan akan ingin membunuhnya sekarang juga.

"A a alpha?, me mengapa alpha ada di disini?" tanya wanita itu, kurasa dia mulai ketakutan sekarang, dan anak kecil tadi sudah memeluk erat kakiku.

"bawa dia keruang bawah tanah, dan kurung dia," kata alpha, dan para warior pun mengikuti perintahnya.

"alpha, alpha ku mohon, maafkan aku" kata wanita itu sambil bersujud dikaki alpha, aku yang melihatnya merasa kasihan padanya.

"itu adalah hukumanmu karna telah melukai mateku" ucapnya dan para warior pergi dengan membawa wanita jahat itu.

Aku melihat alpha berjalan kearahku, sampai didepanku dia langsung memegang pipi yang merah karna tamparan tadi, dia mengusapnya dengan sangat lembut, berbeda dengan yang dia lakukan padaku beberapa jam yang lalu.

"apa tamparannya masih sakit?" tanyanya dengan sangat lembut, dan memelukku dengan erat.

"maafkan aku, aku sudah kasar padamu tadi, aku emosi karna kau tidak menuruti ku" ucapnya dan mempererat pelukannya, aku memukul mukul badannya karna aku merasa sesak nafas, dia memelukku terlalu erat.

"luna" panggil gadis kecil tadi, verros langsung melepaskan pelukannya dan melihat gadis kecil itu.

"jadi, siapa namamu gadis kecil?" tanya verros yang kini sudah berjongkok.

"namaku sofia alpha" jawabnya dengan menundukan kepalanya.

Dia begitu sopan, berbeda dengan ibu tirinya tadi.

Verros menggendong gadis kecil tersebut dan mencampakannya dengan pelan ke udara seperti seorang ayah yang menyayanginya anaknya sendiri. Aku terkekeh pelan mendengar sofia tertawa, dia begitu menggemaskan.

"sofia, dimana ayahmu?" tanyaku pada gadis itu. Dia menggelengkan kepalanya menandakan dia tidak tau.

"aku tidak tau luna" jawabnya dengan jujur.

"krystal, ayah dan ibu kandung sofia sudah meninggal, mereka terbunuh saat peperangan 3 tahun yang lalu, saat itu sofia baru saja lahir" jelas verros padaku, dan aku hanya menganggukan kepalaku.

"sofia" panggil verros.

"ada apa alpha?" tanya gadis itu.

"mulai sekarang, jangan panggil aku alpha, tetapi panggil aku papa, dan kau jangan memanggil gadis didepanmu ini dengan sebutan luna tetapi kau harus memanggilnya mama, mengerti?" jelas verros pada gadis kecil itu, dia sangat terkejut dan aku juga sangat terkejut saat mendengar pernyataan dari mulut verros, tetapi melihat wajah lucu sofia, aku ingin sekali menggigit pipinya yang begitu menggemaskan.

"baiklah, aku mengerti alpha eh, maksudku papa" jawab sofia dan memelukku. Aku kaget dengan perlakuan dari sofia, tadi aku diam dan membalas pelukan gadis kecil ini.

"aku merindukan sosok seorang mama" gumamnya yang masih bisa aku dengar, dan aku merasakan bahu mya bergetar, dia menangis dalam diam, bagaimana bisa seorang anak kecil menangis dalam diam?, dan tak lama kemudian tangisnya pecah.

"Huuaaaaaa" tangisnya pecah, dan aku sibuk untuk memndiamkannya tetapi dia tidak mau diam, verros? Dia hanya melihatnya dengan sebuah senyuman diwajahnya.

"ssstt, sofia jangan nangis dong, nanti sofia gak cantik lagi" bujukku padanya, dia tidak mau diam, dia malah memeluk ku dan menyembunyikan wajahnya dileherku.

Aku merasakan bahwa ada seseorang yang memelukku dari belakang, dan aku melihat wajah verros dengan begitu dekat, dia menopang wajahnya dibahuku, aku hanya bisa terdiam.

🍂

Krystal pov

kini aku sudah duduk dibalkon kamar verros, mungkin itu adalah salah satu tempat favoritku, karna dari sana, aku bisa melihat semuanya, bahkan packku saja terlihat.

Aku merindukan mereka, aku merindukan ayah dan bunda, dan aku juga merindukan kakakku. Aku menopang daguku dengan tangan kanan ku, sedangkan yang kiri sedang memputar putar gelas yang berisi coklat hangat.

"mengapa kau belum tidur?" tanyanya sambil duduk disampingku dan meminum coklat hangatku.

"hey, mengapa kau meminumnya, itu punyaku verros" ucapku dengan sedikit nada marah karna ulah verros.

"tidak boleh ya?" tanyanya dengan wajah yang sok dipolos poloskan.

"menjijikan" ucapku dan membuang wajahku kearah bagian timur, keadaan hening sudah melanda diantara kami berdua.

Verros hanya diam dan meminum coklat hangat milikku, bahkan angin malam sudah menusuk nusuk badanku, tetapi aku suka itu, aku suka ketenangan dan udara malam, walaupun banyak orang yang menganggap udara malam itu tidak bagus.

"kau belum menjawab pertanyaanku sayang, mengapa kau belum tidur?" tanyanya sekali lagi sambil memalingkan wajahnya yang tampan itu kearahku.

"karna aku belum ngantuk" jawabku enteng, dia hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang berat dibahuku, aku melihat wajah verros yang begitu tenang dan damai, berbeda saat dia marah, dia akan menjadi monster ketika marah.

"aku pinjam bahumu sebentar ya" ucapnya sambil menutup matanya, aku mulai merasa ngantuk. Aku membangunkannya, dia membuka matanya dan berdiri menuju lemari, aku sempat bingung karna ulah nya.

"kau tidur dibawah sana" suruhnya dan menunjukkan beberapa selimut sebagai alas tidurku, mulutku sedikit terbuka ketika mendengarkan pernyataannya. Oh hell, dia menyuruh seorang gadis untuk tidur dilantai? Yang benar saja.

Aku tidak mau memperpanjang masalahnya, aku langsung membentang selimutnya dan menutup mataku, kurasa aku sudah masuk ke alam mimpiku.

🍂

Aku membuka mataku secara perlahan, kepalaku sedikit pusing, bahkan aku saja tidak tau kenapa kepalaku sangat pusing. Aku melihat kearah tempat tidur dimana sang KING OF WEREWOLF masih tertidur disana, aku melirik jam yang berada dekat cermin, sudah pukul 07:26 tetapi kenapa masih sepi?

Aku keluar kamar dengan hati-hati karna tidak mau menimbulkan suara takut sang King akan terbangun. Aku melihat beberapa maid yang sudah mulai bekerja, tetapi kenapa sangat senyap, apa karena King mereka belum bangun?. Aku tidak ambil pusing, aku langsung kekamar mandi dan melakukan ritual seperti biasa.

Aku keluar dari kamar mandi, aku melihat tempat tidur siKing, sudah kosong? Berarti dia sudah keluar. Aku ingin berjalan jalan mengelilingi pack hari ini, dan sudah beberapa hari aku tidak melihat sofia, kemana gadis kecil itu?. Aku langsung keluar dari kamar dan mengelilingi pack.

Aku melihat beberapa werewolf dipack ini menunduk tanda hormat padaku, tapi aku hanya bisa tersenyum kikuk karna tidak biasa dengan mereka. Tiba-tiba aku mendengar suara anak kecil ditelingaku, suara yang sangat familiar

"Luna" jeritnya memanggilku, lalu menghampiriku dan memelukku, aku hanya bisa mencium kening gadis itu dan membalas pelukkannya.

"kemana saja kau?, aku merindukanmu" ujarku kepadanya dan membuatnya tertawa, dia senyum begitu dengan sangat manis.

"kau tau luna, aku punya cerita yang membuatku bahagia luna" katanya dan tersenyum dengan sangat lebar menunjukkan dia benar-benar bahagia.

"apa ceritamu sofia manis" jawabku dan menyelipkan beberapa helai rambut ketelingannya. Sofia memang seorang anak kecil tetapi cara pemikirannya begitu dewasa.

"aku telah menemukan ayah kandungku luna"

***
Sorry kalo feelnya kurang dapet
Vote dan comentnya dong

See you^.^💕

My Mate (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang