Pagi itu, sinar matahari masuk menyelimuti seseorang yang sedang berbaring dilantai.
Tidak ada hal yang membuatnya bahagia akhir-akhir ini, semuanya tampak menyedihkan.
Tidak ada niatan untuk beranjak keluar dari kamarnya, keluar dari kamar sama saja menjemput kekecewaannya.
Dia berbaring dilantai sambil melihat ke arah jendela, terlintas dibenaknya kapan aku bisa pulang, aku merindukan mereka
Dia hanya bisa diam, dan menghela nafas panjang, dia bosan.
Dia keluar menatap matahari yang tengah bersinar terang, kehangatannya menyelimuti nya seakan akan memberikan semangat kepada nya.
Perjalanannya masih panjang, dia harus kuat, dia harus menyingkirkan semua orang yang mengganggunya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, dia hanya melihat ke arah pintu tanpa ada niat untuk membukanya.
"Luna, ini saya bawakan sarapan untuk luna" ucap maid
Krystal menghela nafas panjang dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Ditatapnya pepohonan yang begitu rindang dan udara pagi yang begitu sejuk dengan diiringi hangat nya matahari pagi
Matahari itu seakan akan memberikan semangat kepada nya.
Dia ingin menjadi seperti matahari ataupun bulan, yang masih bisa bersinar walaupun hanya sendiri.
Masih bisa sendiri walaupun terkadang beberapa manusia tidak suka terang ataupun gelap.
Tatapannya beralih kepada dua orang yang sedang berjalan santai, dengan kedua tangan yang saling menggenggam.
Tidak tidak, lebih tepatnya hanya satu orang aja yang menggenggam, sedangkan satu orangnya lagi ingin melepaskan genggaman itu.
Entah la, dia begitu iri pada wanita itu.
Aneh, padahal dulu dia sangat membenci pria itu, tapi sekarang, mengapa dia cemburu se olah olah dia menyukai nya
Ah entah la, krystal tidak mau memikirkan nya.
Dia berjalan menuju pintu dan membukanya lalu mengambil sarapannya yang berada di atas meja.
Setidaknya dia harus kuat dan sehat untuk menjalani hidup nya agar tidak terlihat lemah dihadapan orang orang.
Krystal melahap semua makannya dan tidak membutuhkan waktu yang lama, dia ingin membersihkan dirinya.
Dia ingin pergi ke danau arah selatan pack, di sana ada danau yang air nya sangat tenang, dan sekitarnya juga bikin tenang.
•••
Krystal sudah siap dengan pakaiannya, dengan gaun berwarna coklat dan pedang dipinggang kirinya.
Cantik.
Satu kata yang sedang menggambarkan dirinya.
Krystal keluar kamar, dan mengunci pintu kamar nya.
Dia berjalan dengan tatapan dingin lurus ke depan, dan tidak ada sebuah senyuman yang terukir di wajahnya.
Beberapa orang tunduk menandakan rasa hormat mereka kepada sang calon Luna di pack mereka.
Sedangkan krystal hanya berjalan dan mengabaikan mereka semua, entah la, dia sangat tidak bersemangat hari ini untuk senyum.
•••
Disepanjang perjalanan menuju danau, dia hanya diam, sambil mengayunkan pedangnya yang terlihat begitu tajam.
Dan tak lama kemudian dia tiba didanau.
Dia duduk dengan tenang, sambil memakan buah apel yang dipetik nya tadi di kebun pack nya
Dia memakannya dengan santai sambil menatap tenang air danau, dia ingin menghilangkan pikiran nya disini.
Dilihatnya ada sebuah perahu, di datangi nya dan dinaikinya.
Dia mengayuh perahu itu dengan santai sambil menikmati udara dan pemandangan yang bisa dibilang indah dan memiliki udah sejuk.
Krystal terus mengayuh tak tentu arah, dia hanya mengayuh dan mengayuh, sampai pada tiba saatnya dia melihat rumah tua.
Rasa penasaran mulai muncul di dalam dirinya.
Dia mendatangi nya dan mengambil pedangnya sebagai alat pelindung dirinya.
Dia turun dari perahu lalu berjalan dengan sangat hati-hati.
Dilihatnya banyak hewan, ada kucing, rubah, rusa dan beberapa hewan lainnya.
Krystal disambut dengan sangat baik disitu, burung-burung berkicau seolah-olah mereka bernyanyi untuk kedatangan krystal.
Sebuah senyuman kecil terukir diwajahnya, dia senang disini, disini sangat tenang.
Dilihatnya ada seekor rusa berwarna emas yang besar dengan tanduk nya yang kokoh, menambah karisma hewan itu.
Krystal mendekati hewan itu, dan hewan itu menunduk kepadanya seakan-akan memberikan hormat.
Tidak rusa saja, bahkan semua hewan kini tunduk padanya.
Melihat itu, krystal juga ikut menunduk sebagai rasa hormat yang diberikan oleh hewan hewan itu.
Krystal duduk dan memberi buah apel yang di petiknya tadi, dia memberi makan hewan hewan itu dengan sangat bersemangat sampai sampai dia tidak tau bahwa ada seseorang yang mengawasi nya.
Seseorang itu mendekatinya, dengan langkah hati hati dan tidak terdengar suara jejak.
Dia memegang bahu krystal lalu, menatapnya.
Krystal yang sedikit terkejut dengan tangan yang ada dibahu nya sontak langsung mengeluarkan pedangnya dan meletakkan pedangnya dileher seseorang itu
Krystal sedikit bingung dengn sosok didepannya ini.
Seseorang yang sudah tua, bungkuk, dan menggunakan tongkat sebagai alat bantu dia berjalan.
Tersentak dihati krystal ingin menurunkan pedangnya, namun dia jugak harus hati hati dengan seseorang didepannya ini
"Mengapa? Apa kau takut pada ku?" Tanya seseorang itu
"Tidak, a-aku tidak takut pada mu" jawab krystal.
"Eemm a-aku hanya mengira kau..." Perkataannya dipotong oleh orang yg didepannya ini.
"Seorang penyihir?" Potong seseorang itu.
*****
Hai hai hai
Ada yang kangn ga sm author?:v oh pasti engk la ya:v
Maaf yaa up nya lama^^Maaf ya kalok feelnya kurang dapet, Maaf juga kalau kagak nyambung
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Maaf juga, ni cerita makin lama makin ga nyambung ya?:vNinggalin jejaknya mudah kok, tinggal
tekan gambar bintang disudut bawah kiri.
Jangn lupa divote yaa, biar aku semangat^^Mau lanjut atau berhenti?
See you ^.^💕

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate (Slow Up)
Werewolf"kau tidak bisa menghindar dariku karna kau adalah mateku" -verros- "mungkin secara perlahan aku akan mencintaimu" -krystal-