MM11

1.2K 68 12
                                    

Votenya please:)⭐
Jangan kayak hantu:)

***

Mendengar perkataan Liam, krystal pulang dengan langkah kecewa.

Setelah beberapa jam, sampai lah mereka ke pack. Krystal melihat verros sedang berduaan dengan wendy ditaman, sangat mesra, terlihat seperti sebuah pasangan.

Krystal yang sedang melihat itupun matanya mulai berkaca-kaca, mengingat bagaimana perjuangannya menjemput verros, berbagai rintangan telah dilakukan krystal untuk verros.

Krystal yang tak mau melihat 2 orang itu pun langsung pergi ke kamarnya, dan menghiraukan orang-orang yang menyapanya atau memberi hormat padanya.

Sesampai dikamar krystal langsung merebahkan badannya ke kasur, menatap langit-langit kamar dengan beberapa luka yang menemani, luka yang ada ditubuh krystal sudah lumayan mengering.

Krystal langsung menuju ke kamar mandi dan ingin menghilangkan stres yang ada di kepalanya dengan cara berendam.

Sedangkan disini yang lainnya, 2 orang yang seperti kekasih ini sedang berjalan menuju danau dekat pack, perempuan itu melihatkan senyum kemenangan yang telah dia perbuat.

Perempuan itu menggenggam tangan verros dengan secara paksa.

"Wendy, aku tidak ingin digenggam" ucap verros sambil menarik tangannya dari tangan Wendy

Yah wendy, siapa lagi kalau bukan dia si perempuan itu, perempuan dengan otak licik yang sedang memenangkan sesuatu yang di idam-idamkannya.

Wendy yang merasa tidak suka atas perlakuan verros pun berhenti dan menarik lengan verros.

"Verros, aku tidak suka kau memperlakukan ku seperti itu" ucap wendy dan meletakkan kepalanya di lengan verros.

"Dan aku tidak suka kau menarik lengan ku seperti ini" verros menarik lengannya kasar dan berjalan terlebih dahulu.

Wendy masih tidak suka dengan perlakuan verros terhadapnya. Wendy menatap verros dengan tatapan tidak suka.

"Apa kau tidak mau berterima kasih pada ku verros? Aku yang menyelamatkanmu dari hutan terkutuk itu!" Ujar wendy sambil sedikit membentak.

Verros membalikkan badannya dan menatap sang lawan bicaranya dengan tajam, lalu berjalan ke arahnya. Wendy yang melihatnya berjalan kearahnya sedikit pucat karena tatapan verros.

"Kau tau, bahkan aku tidak berharap kau yang menyelamatkan ku dari werewolf bodoh itu!" Jawab verros tegas lalu meninggalkan wendy yang masih mematung.

****

Langit sudah gelap, suara hewan malam mengisi keheningan diluar sana.

Sedari tadi gadis dengan rambut dicepol keatas menatap kosong kearah luar jendela.

Entah la, dia lelah, dia lelah mengikuti alur nasibnya ini, Semenjak dia pindah ke pack ini, tidak ada hal yang membuatnya bahagia, saat ini kebahagiaan tidak berpihak padanya.

Tok tok tok!

Suara ketukan di pintu memecahkan lamunannya, dia tidak tertarik untuk membuka pintu itu, dia lebih memilih duduk dan menatap langit yang gelap seperti hidupnya sekarang ini.

"Luna, makan lah, saya sudah menyiapkannya untuk luna" ucap maid itu. Yah, gadis itu krystal, krystal kehilangan hafsu makannya sejak pulang tadi.

Krystal memilih diam, dan membiarkan maid itu terus memanggil namanya.

"Luna, jika tidak makan, nanti luna akan sakit, ku mohon, makan lah luna, nanti alpha akan marah pada saya" ucap maid itu lagi.

Mendengar kata 'alpha' krystal langsung membukakan pintunya dan mengambil makanannya. Maid itu tersenyum karena luna yang disayanginya itu mau makan.

Bukan karena sang alpha krystal mau makan, krystal hanya tidak mau maid itu terkena ocehan dari alpha yang berkuasa itu.

***

Sedangkan dilain sisi, ada seseorang yang memperlihatkan maid itu dan sang luna tentunya.

Dia memperhatikan maid itu bagaimana dia membujuk sang luna sampai-sampai sang luna mau makan.

Jujur, dia sangat merindukan luna itu, dia merindukan keras kepalanya krystal, bagaimana tingkah laku krystal, tapi ada sedikit rasa kecewa karena bukan sang Luna yang menghampiri waktu itu melainkan wanita lain

"Alpha, ada beberapa pedang yang sudah sampai, apakah alpha ingin mengecek nya terlebih dahulu?"

Yah, dia sang alpha, alpha yang berkuasa dipack ini. Dia orang yang sedang memperhatikan dua orang tersebut.

Sang alpha hanya mengangguk dan berjalan menuju pedang-pedangnya.
Dia melihat setiap sisinya, bagus, cantik, rapi.

Setelah mengecek itu, verros kedapur untuk mengambil minum, dan siapa sangka, dia bertemu dengan seseorang yang sedang mengambil minum juga.

****

Hai hai hai
Maaf ya kalok feelnya kurang dapet, Maaf juga kalau kagak nyambung
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Maaf juga, ni cerita makin lama makin ga nyambung ya?:v

Ninggalin jejaknya mudah kok, tinggal
tekan gambar bintang disudut bawah kiri.

Mau lanjut atau berhenti?

See you ^.^💕

My Mate (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang