열 두

25.7K 1.4K 214
                                    

Pagi yang cerah ditandai dengan matahari yang bersinar terang dan kicauan burung yang terdengar begitu merdu. Wonwoo terbangun ia mengusap wajahnya, kedua mata indahnya terasa sangat berat. Bagaimana tidak, kemarin Mingyu tega sekali 'membantainya' hingga jam lima pagi!

Diliriknya Mingyu yang masih tertidur pulas disampingnya. Dengan agak malas ia membangunkan suaminya.

"Gyu … Gyu …"

Mingyu membuka matanya perlahan.

"Selamat pagi sayang" Mingyu menarik tengkuk Wonwoo dan melumat bibirnya.

"Kau tidak sekolah?" tanya Wonwoo.

Tubuh Wonwoo menelungkup di atas tubuh Mingyu, membuat sebagian dadanya menempel pada dada suaminya.

"Sekolah, hyung tidak?"

Wonwoo memajukan bibirnya.

"Gara-gara kau badanku sakit semua tahu!"

Mingyu tertawa kecil.

"Maaf tapi salah sendiri, hyung yang menggodaku"

Wonwoo mencubit kecil pinggang Mingyu membuat pria tampan itu meringis. Mingyu menduduk kan tubuhnya membuat Wonwoo yang bertumpu pada dadanya kembali terhempas ke kasur.

Melihat Wownwoo yang telentang begitu membuat gairah Mingyu kembali muncul, menyadari hal itu Wonwoo cepat-cepat bangkit walau harus mengernyit sakit pada bagian bawahnya.

"Aku mau mandi, kau mandi di kamar Yoogeun"

Dengan tertatih Wonwoo yang sudah memakai boxer nya berjalan menuju kamar mandi. Melihat hal itu membuat Mingyu terkikik sendiri.

.

Selesai mandi Wonwoo turun ke bawah. Pria cantik itu terkejut melihat ruang tengah yang berantakan dengan bungkus-bungkus cemilan, lebih terkejut lagi ketika menyadari pintu depan yang belum terkunci. Huft, untung tidak ada maling yang masuk.

Wonwoo kemudian memilih untuk berkutat dengan dapur. Pria cantik itu menghidupkan rice cooker untuk memanaskan nasi. Karena ini masih pagi ia berpikir untuk memasak nasi goreng saja. Wonwoo sedikit tersentak ketika merasakan pelukan lembut di belakangnya.

"Jangan mengejutkanku Mingyu!" seru Wonwoo sambil memukul pelan kepala Mingyu dengan sendok yang dipegangnya.

Mingyu mengaduh kecil meski begitu ia sama sekali tidak melepaskan pelukannya, justru lingkar tangan pada pinggang ramping itu ia eratkan. Dagunya bersandar nyaman di bahu Wonwoo. Dan bagaikan bayi koala yang menempel pada induknya, Mingyu terus menempel pada Wonwoo yang tengah memasak.

"Leher bajumu rendah sekali"
gumam Mingyu ketika menyadari Wonwoo mengenakan kaus berleher lebar.

"Mau menggodaku ya?" lanjut Mingyu sambil menghirup aroma bedak bayi yang menguar dari leher Wonwoo.

"Bicara apa sih? Dasar pervert" ketus Wonwoo sambil menyikut perut Mingyu pelan.

Pria cantik itu meneruskan pekerjaan memasaknya meski agak terganggu karena Mingyu terus menempel dari belakang. Berkali-kali ia harus menggigit bibir untuk menahan desahannya ketika tangan nakal Mingyu menjelajahi tubuhnya.

"Sarapannya sudah siap" ucap Wonwoo sambil meletakkan nasi goreng yang sudah matang keatas meja makan.

"Aku sedang sarapan, jangan ganggu aku" Mingyu masih meneruskan kegiatan menjilat leher Wonwoo, sesekali ia memberikan gigitan kecil.

Wonwoo menumpukan tangannya di meja makan sementara Mingyu masih memeluknya dari belakang. Pria cantik itu menggigit bibir bawahnya ketika merasakan junior Mingyu yang mulai mengeras menusuk bagian belakang tubuhnya.

MY TEACHER MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang