chapter four

2.2K 375 68
                                    

Happy reading~~~









Jae kyung sudah merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatan jaejoong tempo hari, dia harus bisa menutup mulut jaejoong.

Jae kyung memasukkan sesuatu ke dalam saku celana panjang yang di pakainya, sebentar lagi jaejoong sarapan dan dirinya harus mencampurkan cairan itu ke dalam gelas minum jaejoong, memperburuk kondisi kesehatan jaejoong.

" kau harus segera aku singkirkan." Desis jae kyung dengan mata menyala penuh kebencian.

Jae kyung keluar dari kamarnya, mengamati gerak gerik para maid yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Jae kyung berjalan menuju ruang makan dengan langkah cepat hingga membuat sang kepala pelayan yang tengah mengontrol para maid di lantai dua menjadi curiga dengan gerak geriknya.

Kepala pelayan kang berjalan mengikuti jae kyung dengan langkah pelan hingga tak menimbulkan rasa curiga dari Jae kyung, namun panggilan dari salah satu maid membuat langkahnya terhenti.

" nyonya kang, ikan-ikan di kolam banyak yang mati." Lapor salah satu maid perempuan yang bertugas membersihkan kolam ikan.

Kepala pelayan kang terkejut, hingga ia memutuskan untuk tidak mengejar jae kyung kembali. " baiklah, ayo coba kita periksa." Tukasnya sembari berjalan mendahului maid tersebut.

Jae kyung mencampurkan beberapa tetes cairan pelemah syaraf di dalam gelas jus jaejoong, yeoja dengan penuh kejahatan itu menyeringai puas setelah menyelesaikan pekerjaannya.

" kau akan mati secara perlahan jaejoong yang malang.." Gumam jaekyung dengan penuh nada kebencian, jae kyung sangat membenci jaejoong yang selalu merebut apapun yang ingin di miliknya.

Jae kyung segera pergi meninggalkan ruang makan menuju pintu dapur saat telinganya mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah ruang makan.

Jaejoong memperhatikan ruang makan, ia merasa seseorang tadi ada di dalam ruang makan, lalu kenapa ruang makan sangat sepi. Mata bulatnya melirik sarapan yang sudah tersaji apik di atas meja makan yang sepenuhnya terbuat dari kaca berkualitas tinggi.

" mungkin hanya perasaanku saja." Gumam jaejoong menghilangkan kecurigaannya, ia lantas mengambil tempat duduk di tempatnya yang seharusnya, memulai menikmati sarapan paginya seorang diri.


Jaejoong mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba saja ia ingin menemui yunho tanpa alasan yang jelas, hingga ia memberanikan diri untuk mencoba menemui yunho di apartemen namja tersebut, mungkin saja yunho ada di apartemennya.

Lampu lalu lintas berganti merah, hingga jaejoong menghentikan laju mobilnya, kepalanya tiba-tiba terasa sakit, otot tubuhnya mendadak terasa lemas hingga ia tak bertenaga, jaejoong tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya. Jika penyakitnya kambuh harusnya hanya pusing saja tidak sampai tubuhnya melemas secara mendadak.

" argh !" Erang jaejoong menahan sakit di tubuhnya, pandangan matanya menjadi buram hingga ia tidak tahu lampu sudah berganti hijau jika ia tak melihat kendaraan lain yang mulai melaju kembali.

" ada apa denganku.." Gumam jaejoong pada dirinya sendiri, ia melajukan mobilnya tak tentu arah karena otot tangannya tak bekerja sesuai komandonya.

" ya tuhan aku bisa bunuh diri !!" Pekik jaejoong khawatir saat rem mobilnya mendadak blank.

Mengabaikan kondisi tubuhnya yang mendadak lemas tak bertenaga dan sakit menjalar hingga ke otaknya jaejoong mencoba mengendarai mobilnya dengan hati-hati namun gagal.

Brakk~~~

Kecelakaan tak terhindari, mobil box pengangkut es krim menabrak bagian belakang lamborghini milik jaejoong, jalanan mendadak macet karena peristiwa kecelakaan tersebut.

Sanam ReTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang