Other Partner

4.1K 477 17
                                    

Knot mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Walau Toota teriak - teriak ketakutan di belakang, Knot dan Kongpop tidak peduli. Dalam pikirannya harus menyelamatkan Arthit.

Kongpop dan Knot sudah menduga seseorang dalang dibalik penculikan ini, jika tebakan mereka benar maka Arthit benar - benar dalam bahaya besar.

'P, please be save. Tuhan, tolong selamatkan P'Arthit. Aku mohon.' batin Kongpop berdoa mengharapkan adanya keajaiban hingga tidak terjadi apapun pada Arthit.

Tan adalah orang yang diduga Kongpop dan Knot sebagai dalang dari penculikan Arthit. Walaupun mereka tidak tahu siapa pelaku penculikan Arthit dan Bright tapi mereka yakin bahwa Tan adalah dalang dibalik semua ini.

Dari waktu sekolah dulu dimana Arthit kelas 9 dan Kongpop kelas 7. Tan sudah mengejar - ngejar Arthit dan memaksa Arthit untuk menjadi pacarnya. Arthit yang tertarik pada Namtarn saat itu menolak Tan dengan halus. Tan yang harga dirinya terluka akibat penolakan itu, tetap berusaha mendapatkan Arthit dengan cara apapun. Kongpop yang mengetahui situasi tentang Arthitpun tak bisa tinggal diam begitu saja. Ia pun memutuskan untuk menjadikan Arthit sebagai pacarnya walaupun hanya berpura - pura untuk melindungi Arthit dari Tan.

Awalnya Arthit tidak menyetujui ide Kongpop, tapi bukan Kongpop namanya kalau tidak bisa membujuk Arthit walau dengan sedikit trik.

"Apa benar di villa itu ?" Tanya Prem kepada Kongpop.

"Menurut informasi dari Ai'Aim, P'Arthit ada villa itu P." Jawab Kongpop.

"Cepat kita kesana " perintah Knot. Dan merekapun turun dari mobilnya dan menuju ke villa yang dimaksud.

Tok...Tok...Tok...

Tak ada reaksi dari villa itu, yang terdengar suara teriakan dari lantai dua.

"Itu suara P'Arthit" kata Kongpop sambil berusaha mendobrak pintu.

Ketika mereka masuk, mereka melihat Bright tergeletak tak sadarkan diri di lantai berserta dengan orang yang tidak mereka kenal. Toota dan Prem menghampiri Bright dan memeriksa keadaan Bright.

"ARRRGHHHH" Teriakan dari lantai dua. Kongpop dan Knot berlari menaiki tangga menuju ke sumber teriakan itu.

"ARTHIT" Teriak Kongpop dan Knot memasuki kamar tersebut.

Tapi situasi di kamar itu sangat aneh, Arthit sedang meronta - ronta diatas tempat tidur dan seseorang menahan kedua tangan Arthit. Dibawah Tan tergeletak tak sadarkan diri.

"TEWW" Teriak Kongpop dan Knot bersamaan melihat Tew sedang menahan Arthit diatas ranjang.

"P, akan kujelaskan nanti dan Kong tolong bantu aku menahan P'Arthit. P'Arthit meminum obat perangsang." Jelas Tew singkat.

Mendengar Tew memanggil Kongpop, Arthitpun menoleh kearah Kongpop. "Help me" Kata Arthit sambil berurai air mata. Kong segera menghampiri Arthit dan meminta Tew melepaskan tangannya dari Arthit.

Arthit yang terlepas dari cengkaram Tew, langsung menarik Kongpop hingga terjatuh diatasnya dan menciumnya dengan buas.

Kongpop berusaha melepaskan diri tapi Arthit memeluknya dengan sangat erat. Arthit membalikan badan Kongpop hingga posisi Arthit ada diatas Kongpop. Kongpop yang pasrah akan perlakukan Arthit hanya berdiam diri. Arthit mengulum bibir Kongpop, mengigit dan menciumnya dengan panas. Akhirnya Kongpoppun membalas ciuman dari Arthit. Tangan Arthit sudah bergerak membuka kancing dari kemeja yang dipakai oleh Kongpop.

Saat adegan mulai memanas, sebuah tangan melayang memukul leher Arthit hingga pingsan.

"Sudah cukup Kong, Ingat janjimu, tak boleh ada pemaksaan." Kata Knot sang pelaku pemukulan.

"Thanks P" kata Kongpop sambil memeluk Arthit yang  walau merasa kecewa tapi Kongpop lebih bersyukur ada yang menghentikan Arthit karena dia sendiri tidak dapat mungkin lebih tepatnya tidak sanggup menghentikan Arthit. Kongpoppum sebenarnya tak mau mengambil keuntungan dari situasi ini. Setelah membaringkan Arthit di posisi yang nyaman, Kongpoppun turun kelantai bawah mengikuti Knot dan Tew.

"Jadi, Jelaskan semua ini Tew." Tanya Knot ketika mereka sudah mengikat Tan dan seorang anak buahnya. Membebaskan Wan dan Rome yang terkunci dikamarnya. Semua mata tertuju kepada Tew yang hanya tersenyum cengegesan.

"Aw, P jangan galak - galak. Aku ini hanya melaksanakan tugas dari Mr. Suthiluck." Canda Tew.

"Pho menyuruhmu ?" Tanya Kongpop tak percaya.

"Iya, Mr. Suthiluck ingin aku mengawasi Tan sejak dia kembali kesini. Dan aku diminta untuk mendekatimu sebagai teman kampus. Mr. Suthiluck juga berpesan agar aku tidak membongkar identitasku."  Jelas Tew.

"Thanks Tew, Terima kasih banyak. Untung ada kau, jika tidak P'Arthit pasti sudah celaka sekarang. " Kongpop sungguh - sungguh berterima kasih kepada Tew yang melindungi cahaya kehidupannya.

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang