Wad

3.6K 406 33
                                    

Kongpop dan Moon sudah duduk dihadapan Arthit. Ya, Arthit sengaja memanggil mereka berdua untuk membicarakan sesuatu. Kongpop dan Moon hanya saling menatap bingung karena mereka tak tahu apa yang mau Arthit bicarakan.

"Kong, Moon apapun yang akan ku katakan nanti, apa kalian akan menerimanya dengan lapang dada ?"

'PANG' hati Kongpop dan Moon berdenyut, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh. Ini dia, ini jawaban yang selama ini mereka nantikan. Ludah yang biasanya tertelan mulus di tenggorokan, sekarang bagaikan ada duri yang menyangkut disana. Entah apa mereka akan bisa bertahan jika salah satu mereka akan di tolak oleh sang pujaan hati.

"Maaf, aku sudah mempunyai orang yang kusuka dan kami sekarang sedang menjalin hubungan." Kata Arthit walau pelan tapi begitu menusuk hati bagaikan seribu panah menancap ke hati mereka masing - masing.

"Siapa orangnya P? Siapa ?" Tanya Moon tak percaya karena selama ini ia tak pernah melihat Arthit dekat dengan yang lain selain teman - temananya dan Kongpop. Kongpop hanya tertunduk terdiam, tak bersuara sedikitpun walau air mata sudah menetes jatuh di kedua pipinya.

'PANG' giliran hati Arthit yang sakit melihat airmata yang jatuh dari pelupuk mata Kongpop dan kekecewaan yang berat tergambar jelas di wajah Moon. 'Arthit kau harus sanggup melakukan ini' pikir Arthit meyakinkan diri sendiri.

"Wad"

***

Arthit mengurung diri dikamarnya, ya Arthit pulang kerumah orang tuanya. Arthit menangis terisak - isak, entah kenapa dalam hatinya terasa sakit melihat kedua orang yang sudah dia anggap sebagai adiknya kecewa dan meneteskan air mata.

Arthit tak ingin melakukan ini tapi Arthit juga tak mungkin memilih keduanya lagipula Arthit ingin tahu perasaanya sendiri, apakah ia mempunyai perasaan yang spesial mengenai salah satu juniornya. Ini semua gara - gara ide dari Toota, dalam hati ia menyalahkan Toota.

FLASHBACK ON

"Aku sudah tak tahu harus bagaimana lagi ? Amdan yang pasti aku gak mau ikut rencana gila Bright lagi." Kata Arthit sambil memberikan jari tengah ke Bright.

"Bagaimana kalau seperti ini bagaimana kalau kau katakan pada mereka bahwa kau sudah menyukai orang lain " kata Toota mengusulkan idenya.

"Whattt ?" Kata mereka kaget bersamaan.

"Kau gila Ai'Toota" sanggah Bright

"Benar kasihan mereka" tambah Knot.

"Dengar dulu penjelasanku, jika orang itu mencintaimu dengan tulus maka dia akan mengutamakan kebahagiaanmu meski rasanya sakit di hati mereka bukan dengan rasa egois yang harus memiliki" jelas Toota panjang lebar.

"Kau yakin Ai'Toota ? Aku tak ingin mereka terluka." kata Arthit ragu dengan saran dari Toota.

Toota menanggukan kepalanya dengan mantap.

FLASHBACK OFF

***

Seiring berjalannya waktu terjadi perubahan sikap dari dua orang yang sudah ditolaknya. Kongpop tetap masuk kuliah walaupun seluruh badannya serasa kayak zombie yang berjalan, tidak mempunyai gairah hidup. Datang ke kelas dengan muka lusuh dan mata sembab setiap harinya. Sampai Aim dan Tew merasa sedih melihat kondisi temannya yang memperihatinkan ini.

Sedangkan Moon sudah tidak masuk selama beberapa hari ini, tak ada yang mengetahui kabar beritanya. P'Sin sangat khawatir takut terjadi sesuatu dengan adiknya hingga ia menelepon Arthit.

"Hallo P'Sin"

"........"

"Hah Moon tidak ada di apartemenya."

"........."

"Apa ? P juga busa menghubungi dia."

"........"

"Baik P, Oon akan berusaha membantu mencarinya."

"........"

"Maaf P, semua ini gara - gara Oon."

"........"

"Terima kasih P".

***

"Wad, apa kita harus memperpanjang masalah ini " Tanya Arthit mengenai kesepakatan ia dengan Wad

FLASHBACK ON

"Huhhh siapa coba yang mau jadi pacar pura - puraku ? Tak mungkin dengan teman - temanku karena pasti langsung ketahuan." Kata Arthit pada diri sendiri di kamar mandi yang sepi.

"Bagaimana kalau denganku P?" Kata seseorang di salah satu bilik toilet.

"Wad???" Kata Arthit kepada orang yang baru keluar itu. " Kenapa ?" Lanjutnya.

"Hahaha, P tenang saja. Aku tak suka padamu eh bukan berarti aku membencimu. Aku hanya menyukaimu sebatas hubungan senior dan junior. Tidak lebih."

"Jadi kenapa kau mau membantuku ?"

"Untuk membuat seseorang cemburu P."

"Siapa ?" Tanya Arthit penasaran.

"P tak perlu tahu siapa orangnya tapi karena kita saling membutuhkan bantuan bagaimana kalau kita bekerjasama saja P?" Wad menawarkan bantuannya.

"Baiklah, kita sepakat."

FLASHBACK OFF

"Apa P merasa sudah cukup ?" Tanya Wad.

"Aku merasa bersalah Wad" kata Arthit lesu habis tidak tidur semalaman.

"P, aku tidak akan memaksa, jika P merasa sudah cukup maka kita akhiri saja sandiwara kita ini."

"Kau sangat pengertian Wad, beruntung sekali orang yang mendapatkan cintamu." Wad hanya tersenyum simpul mendengar perkataan dari Arthit.

"Tapi dia tak menyadarinya P"

"Memangnya siapa sih? Aku penasaran."

"Salah satu teman baik P"

"Knot" pilihan yang paling aman diantara semua teman - temannya.
Wad hanya tertawa dan mengeleng.

"Ai'Bright tidak mungkin, apalagi Ai'Toota..." Arthit berbicara sendiri. "Jadi yang tersisa...AI'PREMM" Teriak Arthit setelah menemukan jawabannya.

Wad hanya tertawa lepas melihat tingkah laku Arthit. 'Pantas aja Kongpop suka setengah mati, cute banget si P'Arthit.'

***

Arthit merasa lebih ringan setelah bercerita tentang percintaan Wad dan Prem. Sungguh tak menyangka, kedua musuh bebuyutan bisa saling jatuh cinta seperti itu. 'Kenapa selama ini aku tak mengetahuinya ?' Pikir Arthit geli. Dia adalah teman dekat Prem tapi dia tidak mengetahui Prem sudah berpacaran dengan Wad. ( Author : Arthit kau gagal nih sebagai bestfriendnya Prem).

Trtttt....trt....

"Hallo "

"........."

"Iya, saya yang bernama Arthit."

"........"

"Apa ? Wad kecelakaan. "

"........"

"Baik, saya akan segera kesana."

Setelah menutup teleponnya, Arthit langsung menghubungi seseorang.

"Hallo, Knot ini aku."

".........."

"Segera temui aku di rumah sakit xyz"

"........."

"Wad kecelakaan, cepat kesini."

".........."

"Akan kujelaskan nanti, sudah ya."

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang