Call for help

3.8K 402 8
                                    

Sesuai janji Author akan double update hari ini.

Sebelum Arthit membuka suara untuk menjawad Knot, handphonenya sudah berbunyi dengan kencang.

"Hallo N'Aim"

"........."

"Aku gak bisa dengar, berisik sekali. Kau dimana sih ?"

"........."

"Dibar, ngapain minta aku kesana. Aku lagi sibuk."

"........."

"APA? KONGPOP KENAPA ? KONGPOP DAN PREM MABUK BERAT." Arthit tak sadar sudah berteriak dirumah sakit hingga mendapat peringatan dari banyak orang disana. Arthit membungkukkan badannya meminta maaf.

"........."

"Baik, aku akan segera kesana." Arthit menutup telepon dan melihat kearah Knot." Aku harus pergi sekarang. Aku titip Wad ya. Tolong kau jaga dia." Pinta Arthit.

"Tunggu P, Aku juga ikut."

"Wad, kau masih kelelahan. Jangan memaksakan diri. Yang akan kita hadapi ini orang mabuk." Kata Arthit mencegah Wad untuk pergi.

"Tapi P, salah satu yang mabuk itu P'Prem. Please P, biarkan aku pergi." Kata Wad memelas. Wad sungguh ingin berbaikan dengan Prem. Tak sanggup bertengkar lebih jauh.

"Biarkan saja dia pergi Ai'Arthit. Ada aku yang menjaga dia." Kata knot. Arthit melirik kepada Moon dan Ken, seakan - akan meminta persetujuan mereka.

"Pergilah P'Arthit, bantu dia memulihkan luka di hatinya dan luka Moon biar aku yang membantu menyembuhkannya" Kata Ken memberi semangat kepada Arthit yamg diiringi dengan anggukan kepala dari Moon.

"Baiklah, ayo kita pergi." Kata Arthit. Knot sudah mengurus semua administrasi rumah sakitnya dan segera berangkat menuju bar yang disebutkan oleh Aim.

***

Disinilah aku. Aim sang penjaga Kongpop. Menderita akibat temanku yang sudah beberapa hari kayak zombie ini. Kongpop mengajak Aim untuk pergi ke bar untuk melampiaskan rasa sedihnya karena Arthit sudah menjadi milik orang lain. Aim terpaksa menemani Kongpop daripada Kongpop minum sendiri dan terjadi hal - hal yang tak diinginkan. Aim bisa dikuliti sama P'Mu. Aimpun memesan ruangan khusus agar tidak menganggu orang lain.

Aim tahu Kongpop akan mabuk tapi Aim tak menyangka akan secepat ini. Kongpop meminum alkohol bagaikan air putih. Menegak setiap botol yang disajikan dimejanya. Mengambil minuman lagi dan lagi.

"Kong, Stop." Kata Aim yang menahan tangan Kongpop untuk mengambil minuman.

"Biarkan aku Aim. Aku ingin menghancurkan diri ini agar tak merasakan rasa sakit. Sakit Aim. Hatiku sakit sekali." Kata Kongpop sambil menangis.

"Aku tahu tapi sudah cukup. Kau harus merelakan P'Arthit." Kata Aim berusaha menghibur. Bukannya menenangkan tapi malah membuat Kongpop menangis histeris karena Aim menyebutkan P'Arthit.

"P'Arthit....P'Arthit....P'Arthit...." ucap Kongpop berkali - kali menangis sambil memeluk botol di dadanya .

"Benci saja si Arthit Kong. Dia juga sudah menyakitiku. Dia mengambil Wad dariku" Suara yang tiba - tiba masuk keruangan itu.

"P'Prem" kata Aim terkejut dengan kedatangannya yang tiba - tiba. "Tew" kata Aim yang melihat orang dibelakang Prem.

"Aku melihat P'Prem mabuk tadi diujung bar. Aku tak bisa membiarkan P'Prem mabuk seorang diri dan kami kemari karena melihatmu masuk." Bisik Tew yang memahami benar perasaan Aim sekarang.

"Sudah, biarkan saja mereka mabuk dan melepaskan semuanya." Bisik Aim.

Sejak Prem dan Tew masuk meja yang sudah penuh dengan botol minuman keraspun bertambah jumlahnya. Saling berteriak. Menangis. Bahkan amarahpun dilepaskan. Walau Aim yang tadinya tidak tahu apa permasalah Prem menjadi tahu. Aim dan Tew sama - sama tak menyangka bahwa sebenarnya Wad dan Prem berpacaran sejak lama.

Kondisi makin tak terkendali. Aim dan Tew saling menatap bingung apa yang harus mereka lakukan untuk menghentikan semua ini.

"Telepon P'Arthit" kata Tew kepada Aim.

"Kau gila, yang ada nanti akan bertambah parah."

"Hanya P'Arthit yang bisa menghentikan Kongpop. Dan tolong beritahu juga P'Knot untuk menghentikan P'Prem. Aku gak sanggup menghentikannya." Saran Tew.

"Baiklah" kata Aim yang pasrah mengikuti saran Tew dan mengambil handphonenya untik menelepon Arthit.

"Hallo P'Arthit"

"........."

"Bisa ke bar samping kampus sekarang"

"........."

"TOLONG KE BAR SAMPING KAMPUS SEKARANG" Teriak Aim karena sepertinya terlalu bising di bar itu.

"............"

"KONGPOP DAN P'PREM MABUK BERAT. MEREKA TAK HENTI - HENTI MEMINUM ALKOHOL. TOLONG PANGGIL P'KNOT JUGA."

"........."

"TOLONG P, AKU MOHON."

"........."

"TERIMA KASIH P." Aim menutup telepon dan menganggukan kepala memberikan bahwa P'Arthit akan segera datang.

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang