Chapter 8

2.4K 276 8
                                    

Jimin menghela nafasnya, berusaha untuk menetralkan pikirannya dengan pelajaran yang ada di hadapannya saat ini. Tatapannya beralih pada seseorang yang mengambil bola basket yang berada di tengah lapangan.

Lalisa.

Wajah itu mengernyit karena mendapati Lisa yang berada di lapangan basket pada saat jam pelajaran. Namun, kebingungan Jimin semakin bertambah kala mendapati Jungkook yang kini sudah mendekat dan mengambil bola basket yang berada di tangan Lisa.

"Apa mereka berdua sedang bolos jam pelajaran?"

Pertanyaan itu membuat Jimin mengalihkan pandangannya pada Jennie yang duduk di sampingnya. Pandangan gadis itu juga ikut menatap ke luar jendela kelas dimana memang lapangan basket-lah yang menjadi pemandangannya.

"Kurasa begitu. Mungkin Lisa terlalu bosan sehingga mengajak Jungkook untuk bolos jam pelajaran." Ucapnya dan kembali fokus pada pelajaran di depan.

"Kau menyukai Lisa?"

Jimin terdiam, bahkan menghentikan tulisannya dan menatap Jennie yang belum mengalihkan pandangannya pada Lisa dan Jungkook.

"Hmm, aku menyukainya. Tapi dia sama sekali tidak pernah melihatku lebih dari seorang sahabat."

"Kau bercanda? Aku yakin jika Lisa juga menyukaimu."

"Darimana kau bisa berpikir seperti itu?"

Jennie baru saja akan melanjutkan perkataannya namun terhenti saat melihat Lisa dan Jungkook di lapangan basket sana. Sedangkan Jimin yang melihat keterdiaman Jennie pun kembali mengalihkan pandangannya pada lapangan basket. Dan sama seperti Jennie, Jimin terdiam dengan apa yang dia lihat saat ini.

.

.

Lisa melepaskan dengan cepat ciuman Jungkook padanya dan bahkan menjauhkan jarak di antara keduanya. Ia menutup mulutnya dengan punggung tangannya dan menatap Jungkook. Bahkan Jungkook sendiri tidak mengerti dengan tatapan yang Lisa berikan saat ini padanya.

Namun, ia bisa melihat kedua mata gadis itu yang berkaca-kaca seolah airmata bisa kapan saja akan turun membasahi wajah gadis itu.

"Lisa--"

Belum sempat Jungkook melanjutkan kata-katanya, Lisa sudah berlari lebih dulu meninggalkannya dan membuat pria itu hanya bisa menatap kepergiannya. Sedangkan dirinya saat ini, entah bagaimana ia menjelaskan perasaannya saat bibirnya menyentuh bibir Lisa.

Satu tangannya memegang dada kirinya dimana letak jantungnya berada. Debarannya benar-benar bisa Jungkook rasakan. Bahkan ini lebih kencang saat ia menyentuhkan bibirnya pada bibir Lisa.

Bahkan ketika melihat mata berkaca-kaca milik Lisa, debarannya semakin kencang sampai-sampai Jungkook harus menahan nafasnya karena melihat wajah terluka gadis itu.

"Tidak mungkin. Aku jatuh cinta padanya?"

.

.

Lisa menghentikan langkahnya hingga sampai di atap gedung sekolah. Ia berusaha mengatur nafasnya karena berlari tadi dan juga perasaannya saat ini. Entah kenapa ia ingin menangis saat ini.

Lisa kembali menyentuhkan jari-jarinya pada permukaan bibirnya yang baru saja Jungkook cium tadi. Memikirkannya entah kenapa semakin membuat Lisa ingin menangis saat ini. Jika perlu dengan keras. Namun ia menahannya dan semakin ia menahannya, entah kenapa dadanya menjadi sesak.

"Dia...tidak...." Lirihnya lemah.

Lisa jatuh terduduk di lantai atap gedung sekolah itu dengan masih berusaha menetralkan dirinya. Ia ingin sekali menangis saat ini. Dan satu-satunya orang yang ada di pikirannya dan Lisa ingin sekali dia ada di samping gadis itu hanya satu.

miss right ❌ jimliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang