Chapter 13

2.4K 246 17
                                    

Yoongi mengerutkan keningnya saat Jimin memutus panggilannya secara sepihak. Ia kembali mencoba untuk menghubungi Jimin.

Sedangkan Jimin yang menerima panggilan itu kini semakin dibuat bingung apa yang harus ia katakan pada Yoongi. Panggilan itu terputus, membuat Yoongi semakin bingung karena Jimin yang sedari tadi tidak mengangkat panggilannya.

Sementara Jennie yang tengah berdiri di balik meja kasir melihat gelagat risau Yoongi yang memang duduk di salah satu meja yang tidak jauh darinya. Pria itu bilang jika dia ingin melihat bagaimana Jennie dalam bekerja. Menyebalkan, pikirnya.

"Nona, bagaimana pesananku?"

Jennie terkesiap oleh suara salah satu pelanggannya yang ada dihadapannya saat ini. Jennie meminta maaf dan bergegas untuk menyiapkan pesanan pelanggan tersebut.

Matanya masih sesekali menatap Yoongi yang masih gusar di tempat duduknya. Hingga pria itu akhirnya beranjak dari duduknya, mengambil jas hitamnya dan berlalu begitu saja. Membuat Jennie hanya bisa menatap kepergian pria itu.

"Ada apa dengannya?" Gumamnya.

.

.

"Mwo? Menghilang?"

Jimin menundukkan kepalanya mendengar Yoongi yang baru saja meninggikan suaranya padanya.

"Hyung--"

"Bagaimana bisa dia menghilang?"

"Yoongi, dengarkan dulu. Jangan emosi seperti ini."

Ibu Jimin yang berada di samping putranya tersebut hanya bisa menenangkan keduanya saat ini yang terlihat gusar setelah mengetahui jika Lisa menghilang.

"Kau sudah menelponnya?"

"Aku sudah berkali-kali menelponnya.
Tapi dia tidak mengangkatnya."

Bertambahlah kekhawatiran Yoongi saat ini. Pasalnya, ia tidak mengetahui siapa yang mau menculik Lisa. Gadis itu masih baru di Seoul saat ini. Teman-teman Lisa pun bahkan baru beberapa yang ia kenal. Menelpon polisi pun juga tak bisa karena Lisa belum menghilang lebih dari 24 jam.

"Mungkin dia di rumah salah satu temannya dan lupa untuk memberitahu."

"Eomma, Lisa baru di Seoul dan di sekolah. Teman yang mana--"

Ucapan Jimin terhenti karena dirinya kini menyadari sesuatu, membuat Yoongi dan Ibunya kini menatap pria itu.

"Wae? Kau tahu sesuatu?"

Jimin masih diam, masih memikirkan apakah hal yang ia curigai ini benar atau tidak. Pria itu beranjak, semakin membuat bingung Yoongi dan Ibunya. Dan kini tujuannya pun hanya satu. Entah ia harus bertanya kemana ia pun tidak tahu. Yang jelas, dia sudah tahu siapa orang dibalik menghilangnya Lisa.

.

.

Kedua mata bulat itu mengerjap, menyesuaikan dengan cahaya gelap yang menjadi pemandangan pertamanya saat ini. Hingga kedua mata itu terbuka dengan sempurna, menatap sekelilingnya saat ini dimana kamar tersebut sengaja untuk diredupkan pencahayaanya.

Lisa beranjak dari berbaringnya. Ia mengernyit mendapati dirinya kali ini tidak berada di kamarnya. Gadis itu kini menatap dirinya dimana Lisa juga tidak mengenali baju siapa yang ia kenakan saat ini.

Seragamnya tergantung pada pegangan lemari yang tidak jauh darinya. Tas sekolahnya tergeletak di atas meja rias yang ada di kamar itu.

Lisa beranjak dari tempat tidur itu, menghampiri tasnya dan mencari keberadaan ponselnya. Namun ia tidak menemukan ponselnya di dalam tasnya, membuatnya hanya bisa menghela nafas kasar.

miss right ❌ jimliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang