[1]-busan-

1.1K 92 11
                                    

   WARNING TYPO!

-

-

angin pagi berhembus dengan lembut menerbangkan beberapa helai rambut gadis yang sedang melangkah mengikuti arah trotoar yang akhirnya berujung di lampu lalulintas di mana para penyebrang jalan sedang bersiap siap menunggu lampu berwarna merah menyala untuk melangkahkan kaki melewati jalan luas kota busan yang padat akan kendaraan.

"sudah ku bilang padamu bukan untuk tidak usah membayar kalau membeli jajanan di sini"      gadis tadi menarik uang yang berada di tangan penjaga jajanan dan mengembalikanya kepada sang pelanggan yang tak lain adalah anak kecil yang selalu ia lihat hampir setiap hari membeli jajanan di kedai sahabatnya kim yugyeom.

"geurae eunha-ya terus saja kau menjadi pahlawan mereka yang bertingkah sok konglomerat"  yugyeom menatap malas sahabtnya yang sudah 10 tahun menemaninya itu. ia benci dengan eunha yang selalu membayar jajanan anak anak kecil yang sering berbelanja di kedai milik ayahnya yang ia jaga. eunha tak mengubris ucapan yugyeom, ia malah mengambil setusuk hot bar yang sudah di taburi saus kental. benar benar makanan yang cocok dengan seleranya!.

"hot bar kim ahjusshi memang yang terbaik!" masih sibuk dengan hot bar yang ada di tanganya sampai sampai eunha lupa dengan tempat yang seharusnya ia kunjungi sekarang ini. 

"makanlah terus dan kupastikan kau akan di hukum gurumu lagi karena telat 3 hari berturut turut" eunha terbelalak kaget mendengar ucapan yugyeom. bagaimana bisa ia lupa kalau dia harus berangkat sekolah? benar benar bodoh!

"kenapa kau tidak bilang dari tadi? haish habislah aku. aku pergi dulu yugyeom-ah" eunha bergegas menggendong tasnya dan beranjak dengan terburu buru sampai ia tidak sadar kalau tali sepatu sebelah kirinya tidak terikat.

dan...

"BUGH!" yugyeom menatap miris tubuh eunha yang sekarang telah merosot di aspal dengan indahnya. menolong? tidak perlu. jatuh seperti itu  sudah kebiasaan eunha setiap hari karena kecorobohanya. eunha bangkit dan segera bergegas untuk berlari, see? bahkan setelah habis mencium aspal eunha masih bisa berlari,  benar benar gadis paling aneh dari seluruh gadis.

"yah! siapa yang akan membayar semuanya?" teriak yugyeom sebelum eunha semakin jauh dan akan berpura pura tak mendengarkanya. eunha berbalik menatap yugyeom dan mengebaskan rambutnya.

"apa aku terlihat semiskin itu yah? tenang saja akan kubayar sepulang sekolah" ucap eunha untuk yang terakhir sebelum ia benar benar menghilang di persimpangan jalan.

@ seoul hospital

selang infus yang sedia menemani pria tampan yang terbaring di ranjang pasien dengan wajah pucatnya serta seorang lelaki lainya yang menjadi saksi bagaimana kejadian yang membuat laki laki, tidak. tepatnya sahabatnya sampai bisa terbaring lemah seperti sekarang ini.

"jangan beritahu kakekku" ucap lelaki dengan infus di tanganya lemah. 

"terlambat jeon. kakekmu dalam perjalanan kemari" balas lelaki dengan seragam sekolah yang sama persis dengan pasien serta name tage 'park jimin' yang terpampang di samping kiri dadanya. pasien pria itu mendengus pasrah. bukan karena apa ia tidak ingin memberitahu kakeknya, tapi ia benci jika kakeknya mendengar kabar tentang dia yang sakit karena tidak pernah memakan makanan yang sehat melainkan hanya memakan makanan cepat saji saja, itu pun jarang.

 pasti kakeknya akan menyuruhnya istirahat seharian penuh dan tidak boleh keluar rumah sampai ia sembuh total. dan satu lagi kakeknya juga tak segan segan akan menyuruh pengawal pengawal berbadan besarn itu untuk menjaga ketat rumahnya agar ia tidak kabur seperti dulu yang pernah ia lakukan.

"aku ingin kembali ke sekolah jimin-ah" ucap sang pasien 'jeon jungkook' mencoba bangun dari posisi tidurnya.

"tidak. kau harus menungggu sampai kakekmu datang atau leherku yang akan di penggal kakekmu" tolak jimin sambil beranjak dari duduknya menuju arah pintu ruangan inap jungkook. jungkook menatap malas sahabatnya itu di saat seperti ini ia merasa seolah jimin bukan sahabatnya melainkan ibunya yang selalu mengomelinya.

"aku akan menemui dokter kang, awas saja jika aku balik kau tidak ada di sini"

"baiklah aku tidak akan kabur. pergi sana"

-

eunha menatap malas wanita yang duduk di hadapanya saat ini. 'ruang kepala sekolah' di sinilah eunha sekarang duduk berhadapan dengan 3 perempuan lainya dan wali kelasnya dan kepala sekolah dengan rahang kirinya yang sedikit berdarah serta rambut sepinggangnya yang berhamburan serta seragam yang sudah tidak tertata rapi lagi seperti saat ia berangkat sekolah tadi.

"jung eunha! apa benar kamu yang memukul mereka duluan?" tanya wali kelasnya menatap eunha dengan tatapan yang tidak bisa di katakan biasa. sedangkan yang di tanya hanya memasang wajah biasa saja seolah ia bisa mengatasi hal semacam ini dengan mudah.

"dunia sekarang memang sudah penuh dengan orang orang yang menjelma menjadi produser dengan karangan cerita fiksi mereka yang tak benar adanya haha" ucapnya diselingi dengan tawa meremehkan serta mata yang menatap tajam ketiga gadis di hadapanya.

"maaf sebelumnya tapi kau kan adalah seorang guru? tak bisakah kau berpikir terlebih dahulu sebelum mendengar cerita sampah yang sudah di putar balikan oleh mereka? mana mungkin aku langsung datang dan menghajar mereka yang sedang duduk santai? heol! kalau begitu sekolah ini telah salah menerimaku untuk bersekolah di sini, karena hanya orang gila yang akan memukul seseorang tanpa sebab" ucap eunha santai dan menatap bergantian guru serta 3 perempuan itu dengan smirknya.

"JUNG EUNHA!" potong seseorang dari arah pintu dengan nafas yang tidak beraturan. orang itu melangkah dan membungkuk hormat kepada kepala sekolah serta wali kelas eunha.

"maaf aku terlambat, sebelumnya aku kim yugyeom kakak dari eunha. ibunya sedang berada di seoul jadi aku yang mewakilinya" ucap yugyeom panjang lebar, sedangkan eunha di buat menganga dengan kedatangan yugyeom padahal ia sudah memikirkan untuk tidak memberitahukan kejadian ini pada siapapun.

"jadi begini tuan kim ah tidak kim yugyeom-sshi? semua guru di sini tau bahwa eunha adalah murid yang pintar dan berprestasi tapi setelah apa yang dia perbuat hari ini kami sebagai pihak sekolah juga harus berlaku adil jadi, kami memutuskan untuk menghukum eunha dengan skors selama 2 minggu karena apa yang ia perbuat sudah terlampau jauh dan sulit di maafkan oleh pihak korban" terang kepala sekolah menatap serius yugyeom serta eunha.

"ah aku lupa ibu dari shi ah kan pemegang setengah saham sekolah ini. terus terang saja bu kalau siswa kalanganku yang bahkan makan sehari pun harus bekerja keras tidak ada artinya di banding anak pemegang setengah saham sekolah ini. nasib orang di dunia sekarang memang di tentukan oleh uang. 'jika kau punya uang, maka kau adalah pemenangnya' itulah prinsip dunia sekarang"

 shi ah perempuan yang duduk di depan eunha serta orang yang ikut serta dalam ruangan itu menatap sengit eunha yang menolantarkan kata kata yang memang benar adanya tanpa takut sedikitpun. 

"JUNG EUNHA!" sentak wali kelas eunha marah. eunha beranjak berdiri sambil menatap santai wali kelasnya.

"aku tidak akan masuk selama 2 minggu tapi aku tetap akan belajar di rumah dan menyalin materi dari temanku. aku permisi dulu. oppa kajja!" eunha membungkuk hormat kepada wali kelas serta kepala sekolah yang masih menatpnya marah. kemudian beranjak menuju pintu di ikuti yugyeom di belakang.





-TBC-

holla yorobun! work pertama aku nih, kalo suka voment yah:*

castnya eunkook. iya dongs kapal favorit aku<3

di sini belum bahas banyak tentang jungkook. entar next bakal bahas lebih banyak tentang karakter jungkook di sini.

baru belajar jadi kalo ada kekurangan penulisan di maklumin yah:)

Give me [SLOW]Where stories live. Discover now