[8]

682 69 15
                                    

-WARNING TYPO!-



eunha menatap heran mobil yang terpakir rapi di depan supermarket tempatnya bekerja. pasalnya sudah boleh ada lima jam mobil itu hanya berdiam disitu bahkan eunha tidak melihat tanda tanda seseorang akan turun.

mata eunha tertuju pada benda bulat yang bertengkar di dinding jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam yang itu tandanya jam pulang eunha. eunha segera bergegas untuk meninggalkan tokoh tanpa mau memikirkan mobl itu lagi.

"ahgasshi (nona)" eunha membalikan badanya guna melihat seseorang yang baru saja memanggil. ternyata si pemilik mobil hitam mewah itu yang memanggilnya.

"jegayo? (aku?)" eunha menunjuk dirinya memastikan bahwa orang itu memang memanggilnya. orang tersebut mengangguk.

"bisa kita bicara di dalam mobil" orang tersebut mengarahkan kepalanya ke arah mobil hitam yang masih setia bertengker di situ.

eunha terdiam. berpikir sejenak, pikiranya tiba tiba memikirkan hal hal yang aneh namun bisa saja.

"orang itu mau bicara denganku di mobil? kenapa tidak di sini saja? orang itu ingin bicara di mobil...atau jangan jangan?" batin eunha. pikiran eunha mulai membuatnya waspada kepada pria yang mungkin sudah berumur kepala tiga namun masih terlihat tampan itu.

"tenang saja aku bukan orang jahat" lanjut pria itu sebelum pikiran eunha lebih berpikiran yang tidak tidak. eunha menyetujuinya kemudian beralih masuk kedalam mobil dan mengambil tempat di jok belakang berseblahan dengan pria tadi.

"sebelumnya, perkenalkan aku jung sangwoo tangan kanan dari tuan jeon sangyun" sangwoo mengulurkan tanganya yang di balas oleh eunha yang tampak kebingungan.

"aku sudah tau namamu. jung eunha bukan?" eunha mengangguk.

"aku di perintah oleh tuan jeon sangyun untuk memberitahumu sesuatau hal"

"apa itu?" tanya eunha yang mengerutkan keningnya.

"jadi tuan jeon sangyun menawarkanmu sebuah pekerjaan yang pasti akan sangat menguntungkan untukmu. dia mau kau menjadi asisten rumah tangga di rumah cucunya" jelas sangwoo panjang lebar yang membuat eunha terdiam bingung.

"ta..tapi aku sudah punya pekerjaan sebagai kasir di supermarket itu" eunha terlihat gugup untuk menjawab.

"tenang saja, tuanku bilang dia akan membiayai kuliahmu untuk 2 tahun dan memberimu gaji perbulanya dan ia juga akan menyekolahkanmu di tempat cucunya" terang sangwoo yang sontak membuat kedua bola mata eunha membulat lebar. hey siapa yang tidak senang jika bayaranya adalah biaya kuliah. lagipula uang tabungan kuliah eunha akan ia pakai untuk operasi ibunya nanti.

"jinjjayo? ini tidak bercanda kan?"  eunha masih tidak percaya sedangkan sangwoo mengangguk mantap.

"tapi siapa itu tuan jeon sanggyun?" oh eunha benar benar penasaran dengan sosok jeon sanggyun yang memberikan gaji sebesar itu hanya untuk seorang asisten rumah tangga.

"ahh kau tau diamon group? jeon sanggyun adalah pemilik dari diamon group yang memang tidak di ragukan lagi kesuksesanya itu" eunha semakin di buat tidak dapat berkata kata saat tahu jika dia akan bekerja sebagai asisten oleh cucu dari diamon group yang memang hanya orang korea yang bodoh saja yang tidak tahu perusahaan itu.

"tapi bagaimana dengan pekerjaanku yang sekarang? dan kenapa dari sekian orang kenapa tuan sanggyun lebih memiliku?"

"karena cucunya sendiri yang merekomendasikan dirimu. dia bilang kau itu hebat dalam pukulan sehingga kau bisa melindunginya dan untuk pekerjaanmu tidak usah bingung aku akan mengurusnya" 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Give me [SLOW]Where stories live. Discover now