[4]meet

478 57 2
                                    

-TYPO WARNING!-






jungkook yang tengah duduk santai di ranjang pasienya dengan headset yang menutupi kedua telinganya. ini hari kedua ia berada di rumah sakit, padahal ia sudah sembuh tapi tetap perintah sang kakek yang menyurunya tidak boleh pulang tidak bisa di bantah.

'I like it I'm twenty five nal johahaneun geo arra..'

jungkook yang sedang asik menyanyikan lagu pallete dari IU terganggu begitu mendengar suara aneh dari luar ruanganya.

*Fanboy detected🌝*

"eoh suara apa itu? apa itu hantu?" gumam jungkook berargumen sendiri.

"mana mungkin ada hantu di siang hari seperti ini" sambungnya lagi mencoba mencari jawaban dari suara aneh yang ia dengar.

tidak mau mati muda karena penasaran akhirnya jungkook berinisiatif untuk mengecek sendiri. melangkah secara perlahan membuka pintu ruanganya dengan angka '600' itu.

kemudian mengambil langkah lebih cepat dari sebelumnya, ia melihat seorang wanita sedang menangis dengan posisi berjongkok di depan pintu kamar sebelahnya.

"kau, baik baik saja" tanyanya sambil mengulurkan tanganya bertujuan membantu wanita tersebut berdiri. wanita tersebut mengangkat kepalanya menatap jungkook dalam.

jungkook bisa melihat kesedihan yang terpancar dari mata wanita itu ia juga dapat melihat bekas air mata yang terdapat di pipi chubby wanita itu.

"maaf jika aku mengganggu istirahatmu" gadis itu membungkuk meminta maaf, kemudian masuk kembali ke dalam kamar dengan nomor '599' yang terletak di sebelah kamar jungkook. sedangkan jungkook menatap punggung wanita itu dengan rasa iba.

-

-

ceklek....

pintu terbuka memperlihatkan sosok perempuan dengan rambut yang di ikat satu dengan koper yang senantiasa di bawahnya ke mana mana. eunha memandang setiap sudut rumah kecil dan sempit namun bersih yang menjadi tempat tinggal ibunya di seoul yang juga akan ia tempati beberapa hari kedepan.

eunha segera bergegas masuk dan memilih kegiatan pertama dengan mandi. sungguh ia merasa berkeringat dan lelah karena sejak tadi pagi sampai sekarang akan menjelang malam ia baru dapat beristirahat dan membersihkan dirinya.

selesai mandi dan mengganti pakainya eunha membaringkan tubuhnya ke ranjang yang hanya bisa di tempati satu orang itu. eunha menatap lamat langit langit kamar itu yang sudah rapu. namun tiba tiba pikiranya kembali mengingat kejadian saat dia menangis di lorong rumah sakit tadi.

ia kembali teringat dengan sosok tinggi dengan baju rumah sakit yang mengulurkan tanganya. eunha memejamkan matanya mencoba mengingat wajah orang itu namun karena lorong rumah sakit yang saat itu tidak mendapatkan cahaya yang terang eunha jadi tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas.

jauh beberapa langkah dari tempat eunha...

jungkook yang duduk di ranjang rumah sakitnya memandang ke arah jendela yang memperlihatkan gemerlap cantik kota seoul malam ini dengan tatapan kosong.

pikiranya terus di penuhi dengan sosok bertubuh kecil dengan rambut panjang yang menangis di lorong rumah sakit tadi siang. tanpa sadar senyum tipis hadir di wajah jungkook.

jungkook masih mengingat betul wajah gadis itu yah walawpun samar samar tapi mata bulat besar milik gadis itu serta tatapan hangat masih bersarang dalam pikiranya.

-

-

pagi hari yang cerah di sambut ramah oleh gadis dengan balutan blus hitam serta celana jeans panjang hitam dengan rambut sepundaknya. eunha berjalan dengan senyuman yang tak pudar dari wajahnya kagum akan kota seoul dengan ketertibanya dan keramahan orang orangnya walawpun busan juga tidak beda jauh.

lama melangkah sampai langkah kaki eunha terhenti saat melihat 2 orang dengan sepeda motor mereka tengah menghalangi mobil mewah berwarna putih di jalan setapak yang agak sepi. eunha menghembuskan nafasnya berat menatap malas kedua orang yang tengah mengetuk kaca mobil itu menyuruh pengendaranya agar keluar.

"tidak eunha. jangan mencoba jadi pahlawan" eunha menegaskan dirinya agar tidak maju dan menghabiskan 2 orang itu dengan taekwondonya yang memang luar biasa. eunha memang suka membelah orang.

"padahal tujuanku mencari pekerjaan bukan berkelahi" eunha membuang nafasnya kasar. sungguh walawpun ia mencoba agar tidak ikut campur tapi melihat 2 orang tadi kini telah memegangi kedua tangan si pemilik mobil membuat sisi lain dalam dirinya tidak bisa membiarkanya.

"yakh! kalian, apa pagi kalian di habiskan seperti ini?" setelah berdebat dengan isi kepalanya sendiri akhirnya eunha memutuskan untuk menghajar 2 orang kurang ajar di depanya dengan sedikit taekwondonya. yang di panggil menatap eunha tak senang.

"lepaskan dia, jika kalian bisa mengalahkanku kalian bebas berbuat apapun padanya" eunha menunjuk kedua pria tersebut kemudian maju selangkah mendekat tanpa rasa takut.

"padahal aku tidak mood untuk berkelahi sekarang, tapi jika kalian memaksa baiklah" tanpa basa basi eunha segera mencengkram kedua lengan dua orang itu dan memutarnya dan menghempaskan tubuh ke duanya ke tanah.

belum berhenti sampai di situ eunha segera menginjak pelan bagian lengan kedua musuhnya hingga ia pastikan kedua orang itu lemah dan melepasnya. terlalu sibuk berkelahi sampai eunha tidak menyadari bahwa pria sang pengemudi mobil putih itu menatap lekat setiap pergerakan yang ia ciptakan bahkan membuat pria itu tidak sanggup berkedip.

"permisi, permisi tuan apa anda baik baik saja" eunha mengayunkan tanganya ke atas ke bawah di hadapan pemuda tadi mencoba membuyarkan lamunan orang itu yang sedang menatap dua orang yang telah terbaring lemah di tanah dengan mulut sedikit terbuka.

"ah nde aku baik baik saja. go...gomawo" ucap pria tadi blak blakan mungkin ia malu karena terpergok dengan ekspresi wajah seperti tadi oleh seorang perempuan.

"syukurlah, aku pergi dulu" eunha tersenyum lalu sedikit membungkuk setelahnya eunha mengambil langkah untuk segera bergegas pergi.

"tu..tungggu!" namun suara bass pria itu menahanya. eunha menolehkan kepalanya kebelakang.

"siapa namamu?"

"eunha. jung eunha"

"aku ingin membalas kebaikanmu karena telah menolongku. datanglah ke haneul school lebih tepatnya flower gold haneul school" ucap pria tadi tersenyum. eunha menatap pria dengan mata yang mengedip bingung.

"aku hanya tidak ingin merasa berhutang" terang pria itu, eunha tersenyum kemudian mengangguk paham.

"sebelumnya namaku kim taehyung" taehyung menatap eunha begitu pula sebaliknya.








-TBC-

Yg siders kembaran miper🌚.

see u next time:)

Give me [SLOW]Where stories live. Discover now