[7]

441 52 6
                                    

-WARNING TYPO!-

-

-

pagi hari yang cerah kota seoul di sambut baik oleh eunha. seragam berwarna coklat mudah itu sudah menjadi baju khusus yang wajib di kenakanya setiap hari dan itu juga berlaku untuk hari ini walawpun ini hari minggu dan hari hari berikutnya hingga wanita paruh baya harta berharga eunha bangun dari tidurnya yang panjang.

"selamat datang" sapa eunha ramah kepada pelanggan tanpa menatap wajah si pelanggan dengan senyum di wajahnya. seolah sudah terbiasa dengan itu semua walawpun ini baru hari kelimanya namun karena sifat eunha yang ramah dan mudah beradaptasi ia bisa menjalaninya dengan biasa.

pelanggan tadi menyerahkan barang yang akan dibelinya pada eunha, ia menatap lekat wajah eunha yang sedang menunduk menghitung kembalian yang akan di berikan kembali.

"kembalianya, 22ribu won" eunha mendongakan kepalanya menjulurkan tanganya guna mengembalikan uang si pelanggan namun, eunha bingung melihat wajah pelanggan pria paruh baya di depanya yang terlihat kaget dan bengong menatap lurus kearahnya.

"ahjusshi" eunha mencoba menyadarkan pria paruh baya itu jujur, ia terganggu dengan tatapan ahjusshi di depanya ini. pria itu sadar dari lamunanya dan segera lekas melangkah keluar.

"aku menemukan anaknya"

-

"ku mohon, kakek tidak ingin melihat cucu kesayangan kakek ini kelelahan kan?" suara dari sebrang televon membuat sanggyun menghembuskan nafas berat untuk yang kesekian kalinya mendengar permintaan konyol cucunya jungkook. 

"dulu kau bilang tidak ingin kalau ada orang lain di rumah itu selain kau, bahkan kakek pernah mengirim pembantu ke sana tapi kau malah bertingkah aneh dan membuat dia mengundurkan diri" sanggyun tidak habis pikir dengan cucunya itu yang selalu mengajukan permintaan di luar kepalanya, walawpun ini juga baik untuk cucunya namun entah dia merasa cucunya itu mempunyai tujuan lain.

"tapi sekarang beda, dulu itu aku tidak menyukai pria bertubuh kekar itu karena ia terlihat menakutkan sekarang aku sudah punya orang sendiri" ujar jungkook mencoba meyakinkan kakeknya melalui televon yang menghubungkan keduanya.

"baiklah demi kebaikanmu" jungkook rasanya ingin berteriak saja saat mendengar jawaban sang kakek namun ia masih ingat kalau telvon kakeknya pasti masih berada di telinga.

-

taehyung mengunjungi supermarket yang terletak di perempatan jalan di tengah kota seoul yang padat. ini sudah hampir menjelang malam bahkan langit sudah mendung dan itu bertanda sebentar lagi hujan akan turun namun rupanya itu bukan suatu halangan bagi para warga kota seoul buktinya jalanan tetap ramai dengan para pejalan kaki.

"selamat datang" sapa pegawai tokoh itu saat taehyung membuka pintu yang menyebabkan lonceng di atas pintu berbunyi merdu. 

"hai eunha?" taehyung mengangkat tangan kananya guna menyapa pegawai gadis di depanya yang mungkin tidak menyadari keberadaanya.

"eoh? kau? kim taehyung-sshi?" eunha di buat sedikit terkejut dengan kehadiran taehyung yang tiba tiba dan tidak di sangkanya. eunha berjalan mendekati taehyung ia menarik taehyung untuk duduk di kursi yang tersedia untuk pelanggan.

taehyung tersenyum melihat eunha yang beralih mengambil 2 cup ramyeon kemudian menambahkan air panas dan membawanya kembali ke tempat duduk ia dan taehyung. 

"kau mencariku kemarin?" eunha yang sibuk menyajikan 2 cup ramyeon untuknya dan taehyung menatap taehyung lalu mengangguk mantap.

"ku kira si tengik itu membohongiku"

"tengik? jungkook?" eunha menyodorkan satu cup ke taehyung dan di sambut baik oleh taehyung. walawpun ini pertama kalinya mereka bertemu namun karena sifat eunha yang tidak pemalu membuat suasana canggung tidak turut hadir di antara keduanya. dan taehyung suka itu karena ia benci kecanggungan.

"rupanya kau mengenalnya" ucap taehyung menyeruput ramyeon panas itu begitupun dengan eunha.

"dia itu pria menyebalkan" eunha bergidik saat mengigat bagaimana sifat dari seorang jungkook.

"Biar aku yang membayar ini" seru taehyung.

"hitung hitung ini juga tanda terima kasihku" tambahnya lagi, eunha mengangguk dan tersenyum.

"kenapa akhir akhir ini selalu turun hujan? apa ini sudah memasuki musim hujan?" ujar taehyung memandang jendela kaca yang memperlihatkan keadaan jalan di luar yang basah di guyur hujan.

"entah" eunha mengangkat bahu tak tahu.

"aku ingin musim hujan segera datang agar aku bisa melihat hujan turun tiap hari" ucap eunha ikut memperhatikan jalanan.

"kau suka hujan?"

"yah. aku bahkan mendapat julukan gadis hujan oleh sahabatku"

"kita terbalik. aku membenci hujan aku benci hujan yang selalu mengingatkanku kenangan masa laluku"taehyung menghembuskan nafas pelan kala mengingat kejadian yang masih bersarang di pikiranya.

"tapi, hujan kali ini berbeda. aku menyukainya" sambungnya lagi. eunha mengeryit heran.

"kenapa?"

"entahlah, rasanya sedikit berbeda karena aku bersamamu"

-TBC-

voment always

Maaf yah lama gk updted:(

makin kesini ceritanya makin gaje gk sih?

unpub or next?

Give me [SLOW]Where stories live. Discover now