Jora Kenapa?

607 35 2
                                    

"Mau kemana, Lang?" Awan bertanya pada Langit yang sedang mengemaskan tas dan alat tulisnya.

"Pulang."

***

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Langit beranjak dari tempat duduknya. Memasukan semua peralatan belajarnya kedalam tas punggung. Rencananya hari ini Langit akan melihat kondisi Kejora.

"Sob, gue pulang dulu, ya," pamit Langit kepada dua orang temannya.

"Yoi, sampein salam gue buat Jora," pesan Bintang.

"Gue juga," timpal Awan.

Langit berjalan keluar kelas seusai pelajaran berakhir, hari ini Langit sudah bersiap diri, karena dia akan pergi kerumah Kejora untuk melihat keadaannya, dan menanyakan kenapa Kejora bisa sakit.

Karena terlambat datang kesekolah pagi tadi, Langit berangkat dari rumah menggunakan sepeda motornya berwarna hitam, kalau menggunakan angkutan umum akan sangat lama dan mungkin Langit tidak akan sekolah hari ini. Langit mulai bersiap-siap berangkat, melambaikan tangan kanannya kearah Awan dan Bintang yang masih berdiri didepan kelas.

"Lang, bilang sama Jora i lup u dari abang Awan," teriak Awan merapatkan tangan kemulutnya sambil membuat lingkaran.

"Ogah anjing!"

"Langit emosi, hahahahha." Serempak dua orang itu tertawa melihat Langit yang marah karena mereka jahili.

Langit memasangkan helm full face-nya, menghidupkan mesin motor, dan mulai melajukan motornya dan meninggalkan parkiran sekolah.

Sepanjang perjalanan pulang yang dipikirkan Langit yaitu, Kejora. Bagaimana keadaan Kejora? Apa Kejora baik-baik saja? Apa Kejora demam karena dia ajak duduk diluar rumah malam itu? Semua pertanyaan itu berputar diotak Langit.

Ckiit...

Tiba-tiba Langit memberhentikan laju motornya disamping jalan, mengeluarkan ponsel genggamnya.

"Apa Jora gak kaget kalau gue datang kerumahnya sekarang?" tanya Langit pada dirinya sendiri, "atau gue hubungi aja dulu? Tapi gue gapunya nomor dia."

Seluruh pikiran Langit menganggu konsentrasinya, Langit memijit pelan pangkal hidungnya memikirkan hal-hal yang lain.

"Bener juga, gue bisa pake alasan kalau mau liat Kejora karena dia tentangga gue. Lagian dia gabakalan curiga kan? Ga deh, oke gue datang Kejora."

Langit menutup kembali kaca helmnya, meyakinkam tekad untuk melihat keadaan Kejora, dengan alasan yang telah dia fikirkan tadi.

***

"Assalamualaikum," salam Langit saat berdiri didepan pintu rumah Kejora. Sebelum singgah kerumah Kejora, Langit berganti baju sekolah dengan pakaian santai tapi masih sopan.

Tidak mungkin Langit kerumah Kejora dengan keadaannya yang baru saja pulang dari sekolah, bau keringat pasti akan tercium dari tubuhnya.

Entah kenapa, Langit sangat bersemangat hingga menyempatkan diri terlebih dahulu mandi kilat.

Pintu rumah terbuka, sekaligus jawaban dari salamnya, "waalaikumsalam."

Langit dan Kejora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang