Secret Admire

576 78 1
                                    

Maaf kalo ada typo dan sebagainya
.
.
.
.

"Iiih sumpah boneka beruang nya bagus ju" puji Eunha.

"Ju, ntar gue ultah lu belii gue bunga yak"

"Iih ngenes" balas Yuju.

"Ju nabung bareng yuk, buat beli album BTS" ajak Eunha.

"Ngga ah, lu aja. Pan lu tau gue kagak terlalu suka sama kekoreaan"

"Yaaah"

Jung Eunha, cewe cerewet yang hyper banget sama korea. Suka bareng-barang yang lucu. Keliataannya cuek, tapi sebenarnya friendly.

Sahabat satu-satu nya Yuju yang ngenes nya kebanyakan. Banyak mau nya, dan mulutnya itu kalo sama Yuju ngga bisa berhenti ngomong.

Eunha belum pernah ngerasain pacaran, karna selama ini dia selalu ngejalanin pdktan yang bakalan berakhir di tengah jalan. Belum pacaran aja dia udah end ama gebetannya.

Tapi semua itu berubah saat Eunha dapat bunga di hari ulangtahunnya, dapat album BTS di loker sekolahnya, dapat boneka di depan rumahnya.

Eunha pikir itu kerjaan Yuju, tapi pas dia tanya ke Yuju itu bukan dia yang ngelakuin. Lagian Yuju mana mau beliin Eunha segala album kekoreaan.

Kaya hari ini, baru tadi pagi Eunha ngerengek minta cookies sama Yuju. Tau-tau udah ada aja anak kelas sebelah yang ngasih cookies ukurannya lumayan besar ke Eunha. Dan ada sticky note warna pink disana.

Semoga lu suka, banyak-banyak senyum ya. Lu manis soalnya

Someone

"Iih ini siapa sih/?" gumam Eunha sambil tersipu malu.

Ini pertama kalinya dia punya secret admire. Jadi penasaran siapa orang yang suka kasih hadiah ke dia kaya gini.

Hari demi hari, hidup Eunha kerasa lebih bahagia. Semua yang dia mau bisa dikabulin gitu aja. Dia senang, tapi juga sedih. Dia sedih karna ngga bisa ngucapin makasih secara langsung sama orang yang ngasih.

Sampai satu hari, Eunha ngga ada minta apa-apa. Tapi tiba-tiba aja ada surat diatas mejanya.

'Lu ngga mau sesuatu?'

Mumpung kelas sepi, Eunha teriak dikelasnya.

"Gue ngga mau apa-apa lagi, gue cuma mau ketemu sama lu!!" teriak Eunha, berharap orang yang ngirimin dia surat itu dengar.

Ngga tau aja dia, di balik dinding kayu yang jadi batasan antar kelas nya dan kelas sebelah. Ada seseorang yang lagi senyum senang.

Semenjak kejadian beberapa hari lalu, Eunha ngga nerima surat lagi atau titipan makanan dari teman-temannya. Merasa kesepian dan hampa.

Hari ini kebetulan Eunha pulang sedikit telat. Jadwal piketnya yang mengharuskannya pulang sedikit lama. Ditambah lagi, teman-temannya yang tak bertanggung jawab meninggalkannya dengan berbagai alasan.

Saat Eunha keliar dari kelas, dia nemu sticky note di kaca luar kelasnya. Tertulis,

'ikutin jejak cookiesnya'

Seketika senyumnya merekah, secret admire nya datang lagi. Dengan semangat, Eunha ikutin cookies yang di tempel di dinding pakai lakban.

Hingga dia berhenti, cookiesnya berhenti di lapangan sekolah. Ngga ada cookies lagi. Dan cookie terakhir adalah cookies yang terbesar dari yang lainnya.

Walaupun ngga ada cookies, tapi dia nemu sticky note yang di tempel di tiang lapangan.

'Hitungan ke-10 gue bakal datang'

Eunha bingung, baru aja dia hitung sampai angka 5 tiba-tiba aja ada bola basket yang gelinding ngenain tumitnya.

Dia berbalik, sempat menatap bola basket tersebut sebentar. Kemudian dia natap lurus kedepan.

Teman seangkatannya, Jeon Jungkook berdiri di depannya dengan bucket bunga di tangannya.

Eunha kaget, dia ngeliat sekelilingnya berharap ada orang disekitarnya.

"Tenang aja gue ngga salah orang kok" ujar Jungkook sambil ngampirin Eunha.

"Kok lu disini? Ngapain?" tanya Eunha.

Walaupun dia ngga deket sama Jungkook tapi dia tau siapa itu Jungkook.

"Mau temuin cewe gue"

"Cewe lu? Mana?" tanya Eunha sambil menatap sekitarnya.

"Cewe gue ada di depan gue sekarang"

"Lah/?"

"Kok lah?"

"Lah iya, gue datang kesini buat ketemu sama orang yang udah buat gue bahagia tiap datang kesekolah"

"Tapi gue orangnya"

"Kook jangan bercanda"

"Gue ngga bercanda

"Kok bisa sih/?" nada bicara Eunha terdengar kesal.

"Kenapa? lu ngga suka ya?" tanya Jungkook, nadanya tersirat akan kekecewaan.

"Kok bisa sih gue punya secret admire setampan lu/?"

Senyum Jungkook kembali terukir, setidaknya dia punya sedikit harapan buat diterima sama Eunha.

"Lu suka?"

"Banget, makasih banyak Jeon Jungkook" balas Eunha sambil senyum manis.

"Makasih juga"

"Buat apa?" tanya Eunha bingung.

"Kasih senyuman lu buat gue"

"Hahah, biasa aja kali kook" ujar Eunha.

"Na, hmmm... lu mau ngga jadi pacar gue?" tanya Jungkook sambil natap Eunha dalam.

"Tanpa gue jawab, lu juga udah tau pasti jawabannya" jawab Eunha smabil senyum

"Apa emangnya?"

"Ngga"

Jungkook senyum tipis, tatapannya berubah datar. Tapi dia tutup sama senyum canggung.

"Belum selesai ngomong"

"Maksud gue ngga nolak" lanjut Eunha lagi.

Jungkook langsung meluk Eunha erat, sambil ngucapin makasih banyak-banyak.

"Udah dong pelukannya, gue malu" ujar Eunha sambil sedikit mendorong tubuh Jungkook.

"Yah padahal masih pengen lebih lama" rengek Jungkook.

"Ini ni kalo lebih lama" sambil ngasih kepalan tanganya.

"Yuk pulang, udah sore"

Jungkook nge gandeng tangan Eunha erat, kaya orangtua yang takut kehilangan anaknya.

--END--
Jangan lupa vomentnya qaqa 🐙









Sugar//eunkook (One Shoot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang