"Aku kecewa. Sesalku tak lagi berguna untukmu"
Tok tok tok....
"De bangun, ada temen lo tuh diluar" kata bang yoga di depan pintu kamar ira, yang kemudian membuka pintu
Ceklekk
"De, ada temen lo" bang yoga masih bangunin sambil goyang goyangin badan ira."Huaaaa, adapa si bang?" Tanya ira dengan polosnya sambil ngucek ngucek mata.
"Di luar ada temen lo nyariin tuh. Temuin dulu sana" suruh bang yoga santai
"Hah? Siapa si? Bilangin aja gue lagi nggamau diganggu gitu"
"Lah? Kenapa? Lo ngapain juga ngga berangkat sekolah?" Tanya bang yoga sambil mendekatkan wajahnya ke ira
"Gapapa, udah sana pergi bang ah. Gue mau lanjut tidur ,tenang aja masalah surat ijin gue yang urus. Selaw aja. Oke" jawab ira menunjukkan jempolnya. Dengan santai dia ngga mau berangkat sekolah dan kembali tidur, Dia emang keliatannya sehat, Lagian siapa yang tau hatinya lagi sakit?
"Hh kebiasaan lo ya. Awas aja ntar semester 2 kek gini. Abis lo" ancam bang yoga sambil becanda dan nggelitikin ira
"Iyaya bang, siap"
Abis itu bang yoga keluar dari kamar ira dan nemuin temennya ira.
"Bro ira ngga berangkat sekolah hari ini" kata bang yoga dengan ramah ke temen ira.
"Kalo boleh tau kenapa ya bang?" Tanya pemuda itu ke bang yoga
"Nggatau tuh. Biasanya si kalo lagi banyak masalah dia gitu. Oya lo siapa?" jawab bang yoga santai
"Gue farhan bang. Cowonya ira" jawab farhan santai sambip senyum
Seketika raut wajah bang yoga berubah jadi agak marah dan kecewa. Mana mungkin cowo adeknya nggatau keadaan cewenya sendiri. Apa jangan jangan adeknya itu sedih gegara cowo ini? Seketika bang yoga memicingkan matanya.
"Oh lo cowo adek gue?" Tanya bang yoga sedikit membentak
"I- iya bang" jawab farhan kaget dan gugup yang nggatau kenapa tiba tiba bang yoga berubah dari yang ramah jadi mbentak dia kek gini.
"Harusnya lo tau dong ada apa sama adek gue? Atau lo yang bikin adek gue jadi bermasalah? Iya?" Tekan bang yoga lagi.
"Sumpah bang gue nggatau apapa. Kemaren gue nggada chat dia. Hape gue mati bang. Terus gue cari ira dikelas dia nggada."
"Terus lo ngga nyoba nyari tau gitu dia kenapa? Bagus ya lo. Katanya cowonya. Ira kenapa aja lo ngga ngerti!" Omel bang yoga ke farhan. Dia bener bener ngga tega kalo adeknya kenapa napa. Apalagi sampe disakitin sama cowo tengil kek farhan gini. "Gue nggamau tau ya. Pokoknya lo harus bikin ira kaya biasanya. Gaboleh ada apapa sama adek gue!" Tegas bang yoga bijak ke farhan
"Oke bang. Maafin gue" mohon farhan ke bang yoga lirih.
Bang yoga cuman ngangguk dan kembali ke dalem nutup pintu. Di hati farhan kacau. Dia bener bener nggatau apa yang terjadi sama ira. Dia khawatir kalo dia ngga akan dapet restu dari abang cewenya kalo dia aja ngga bisa jaga ira.
Setelah kepalanya penuh dengan banyak pertanyaan dan penyesalan. Farhan pergi ke sekolah. Di sepanjang jalan, dia bener bener ngga fokus dan terus mikirin ira. Dia merasa gagal banget udah bikin cewenya sedih. Apalagi hari ini ira ngga berangkat sekolah. Farhan bener bener takut kalo terjadi apapa sama cewenya. Farhan takut kalo cewenya bakalan lebih salah paham lagi sama ira.
Kepalanya udah penuh dengan semua itu. Hingga dia tersadar setelah ada sorotan lampu kuning menyilaukan matanya bersamaan dengan suara klakson mobil besar didepannya.
'Mas awas mas'
Suara keras dan serak dari banyak pejalan kaki dan pengemudi lainnya.Dan kemudian
'Brakkkkk'.
1 detik
3 detik
5 detik......
Banyak orang mengerubungi farhan yang sudah tergeletak lemas di bahu jalan dengan darah mengucur di sekujur tubuhnya. Mobil yang menabraknya kemudian pergi begitu saja tanpa menoleh korbannya.
'Weh gimana tuh?'
'Kecelakaan kecelakaan' teriak seseorang di ujung jalan yang kemudian berlari bersama warga lainnya
'Woi bantuin ayo bantuin'
'Mas mas?'
'Mas masih sadar mas?'Farhan masih mendengar lirih suara mereka dan merasakan sedikit guncangan pada tubuhnya, yang kemudian bayangan didepannya blur dan menghitam yang membuat dia mengatupkan matanya.
Uiuiuiiiuiuuu....
Suara sirine yang datang dan kemudian membawa tubuh farhan untuk segera ditangani oleh ahli medis.Ting ting ting ting.....
Suara hape ira berbunyi ketika dia tertidur lemas di kasur empuknya."Hm -m ya halo?" Jawab ira malas
"Apakah ini dengan orang terdekat dari saudara farhan?"
"I-iya kenapa?" Seketika wajah ira berubah. Dia sangat menghawatirkan pacarnya itu.
"Adapa pak?""Pemilik telfon ini telah mengalami kecelakaan, tertabrak oleh mobil. Baru saja, jam 7 pagi di daerah jalan ahmad yani."
Seketika rahang ira mengeras, mendengar penegasan bapak bapak si seberang sana mengenai farhan. Matanya berat, bendungan air mata sudah tak bisa lagi ia tahan, badannya melemas. Seolah tak berdaya lagi. Ira langsung bertanya di rumah sakit manakah farhan dirawat.
"Sekarang pacar saya dimana pak?" Tanya ira dengan cemas
"Sekarang saudara farhan sudah berada di rumah sakit Annuela" jawab orang itu singkat.
Ira langsung mematikan hapenya, dan bergegas mengambil jaket, dan buru buru keluar. Ira pergi mengendarai motor menuju ke jalan banteng dimana rumah sakit Annuela itu berada.
Sepanjang jalan, ira tak henti hentinya meneteskan air mata. Dia sangat khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi, perasaannya sudah tak karuan. Tangisnya semakin menderu sejalan angin yang menerpanya. Hingga sampai di rumah sakit, ira bergegas masuk.
"Mba, pasien atas nama Farhan Fareza di mana?" Tanya ira cemas dan panik
"Sebentar ya mba"
"Sepertinya pasien masih berada di UGD"'Ah!!! Kenapa Tuhan? Kenapa ini kejadian sama Farhan? Bahkan sebelum gue maafin dia. Sebelum gue bilang apa alasan gue marah ke dia. Kenapa Tuhan? Tuhan pliss sembuhin Farhan. Gue sama sekali belum siap untuk itu!' Racau ira dalam hati. Dia sangat menyesal karna sebelumnya sudah ada masalah dengan farhan. Bahkan sebelum ira mendengar penjelasan dari fahan tentang apa yang terjadi.
Ira sekarang cuman bisa nangis, merutuki apa yang udah terjadi sama dirinya. Dia sadar, dia terlalu egois, sampe dia ngga ngijinin farhan buat ngejelasin semua. Dan sekarang? Apa? Dia baru sadar. Dia baru ngerasa takut. Bukan takut ditikung atau diselingkuhin. Tapi ira takut akan Tuhan yang bisa kapan saja mengambil nyawa orang yang dicintianya itu. Ira takut dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri akan hal ini.
Selanjutnya ira hanya melamun dengan pandangan kosong dan pikiran yang dipenuhi rasa bersalah. Ira kemudian teringat, tadi ada yang datang ke rumahnya. Entah siapa, tapi bang yoga bilang itu temennya. Apa dia Farhan? Apa bang yoga udah bilang sesuatu ke Farhan soal ira yang murung dan banyak masalah? Apa Farhan kecelakaan gara gara semua pertanyaan itu? 'Ah Farhan! Plisss idup lagi. Jangan mati dulu. Gue sayang banget sama lo, sumpah! Gue nggamau lo pergi di keadaan kita yang lagi kek gini'
Saat itu ira bener bener kacau, semua bayangan menghantui pikirannya. Pikiran pikiran negatif, dan semua yang kacau telah berkecamuk dalam kepalanya. Ira hanya bisa menangis dan terus merutuki semuanya.
Bersambung....
Jangan lupa voment nya ya 🤭
![](https://img.wattpad.com/cover/118080847-288-k886031.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE
Teen FictionRara, gadis cantik yang cuek, dingin, dan sering nglanggar batasan batasannya. Dan itulah dia. gadis sekeras batu, kata katanya pedas, tingkah laku petakilan, namun tetap saja dewi fortuna selalu berpihak padanya. "Kamu cantik tapi sayang...