Kepakan-kepakan lembut terdengar mengalun di kejauhan
Meneriakkan kehidupan di bawah semburat kuning mentari pagi
Butir-butir embun menetes
Membasahi bumi yang perlahan menghijau
Sepasang mata hijau itu terdiam
Memandangi hiruk pikuk percakapan sang mentari
Suka, cita, cinta, dan harapan
Semua wujud keindahan yang terasa semu di kedua matanya
Manik hijau itu terdiam
Benarkah arah mercusuarnya ada di sini?
Di salah satu sudut kota mati yang hanya meneriakkan bising kegelapan
Dia terdiam, memandangi kedua sayapnya yang perlahan telah merapuh
Mungkinkan dia terbang?
Jika dia merangkai kelopak-kelopak melati dan menjadikannya sayap
KAMU SEDANG MEMBACA
Today, Yesterday, and Tomorrow
Teen FictionDimas, kakakku yang tercinta, bilang kalau semua cerita cinta yang ada di semua novel cinta itu hanya fiksi. Tidak pernah ada sebuah cerita cinta mengharukan seperti Romeo and Juliet yang menurut kebanyakan orang sangat romantis, cerita cinta yang s...