KELAS XI IPA 1 sedang ribut-ributnya saat ini, karena pak Agus yang harusnya mengajar di les pertama dan kedua tidak dapat hadir karena mengurus istrinya yang akan melahirkan anak ke- 5 mereka.Jelas senyum ceria mengembang di setiap wajah.
Termasuk Key sendiri dan ketiga teman karibnya ; Haris, Ido, dan Jupli. Yang saat ini duduk di dua meja paling belakang pojok kiri. Mereka dikenal dengan The HIJK Boy. Yang diambil berdasarkan awalan nama masing-masing.Mari berkenalan dengan mereka satu persatu.
Haris. Cowok paling pesek diantara ketiga temannya. Tapi dia ter-putih kedua setelah Key. Dan paling tajir diantara mereka bertempat.
Bila mengenai kehidupan asmaranya, Haris selalu saja gagal dan selama 17 tahunnya, dia hanya punya 1 mantan dan itupun berpacaran selama 2 hari.
Miris.
Haris adalah cowok yang baik. Tidak pelit dan sering mentraktir ketiga 'curut' yang lain. Ido, Jupli dan Key maksudnya. Dia juga sering meminjamkan uang, dan paling sering kepada Jupli. Untuk modal Jupli mentraktir kecengannya.
Selanjutnya, Ido.
Ido itu cowok yang berpendirian serta bertekad kuat. Berwajah tampan dengan rahang tegas. Tapi dia tidak lebih tampan dari Key.
Di antara mereka bereempat, Ido- lah yang paling pintar. Sehingga tidak heran bila ia menduduki peringkat pertama di kelas. Dan menjadi juara satu umum seangkatan. Dan diikuti Key di posisi kedua.
Mengenai hubungan asmaranya, Ido tidak pernah lagi berpacaran semenjak kelas 3 SMP, karena ia diselingkuhi oleh pacarnya. Dan paling menyedihkannya, mantan pacarnya itu adalah temannya dari bayi.
Jupli. Jupli itu cowok yang kulitnya paling gelap diantara ketiga the HIJK Boy. Punya mantan paling banyak, dan punya gebetan di setiap tikungan.
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, Jupli sering meminjam uang Haris untuk mentraktir para gebetannya. Yang setelahnya, uang Haris akan dikembalikan dua bulan kemudian.
Jupli itu tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh. Standar.
Sebenarnya, Jupli termasuk orang berada. Tapi, orang tua Jupli terlalu 'mengirit' bila memberikan uang kepada Jupli. Jadilah Haris menjadi sumbernya untuk meminjam uang.
Terakhir, Key.
Menurut Haris, Ido, dan Jupli, Key ini termasuk orang yang paling tertutup di antara mereka. Key jarang bercerita banyak mengenai kehidupannya.
Mereka hanya tahu kalau Key adalah anak pemilik sekolah. Cowok yang banyak digemari orang-orang. Apalagi kaum Hawa.
Jadi, marilah kita mengenal Key melalui cerita ini.
🔑🔑🔑
The HIJK Boy merencanakan untuk bermain ke rumah Key sepulang sekolah.Awalnya Key menolak, tapi karena para curut itu memaksanya, Key akhirnya menyetujui.
Saat ini mereka sedang di perjalanan menuju rumah Key. Haris membonceng Ido dengan motor sportnya. Dan Jupli sendiri dibonceng oleh Key.
Hari ini Key tidak pulang bersama Laurena, karena perempuan itu pergi bersama Ingri ke toko buku.
Sehingga Key mengangkut Jupli, daripada cowok itu jalan kaki. Kan kasihan.
Sesampainya di rumah, Key and the gang langsung masuk ke kamar Key. Tapi sebelumnya Haris, Ido, dan Jupli masih sempat-sempatnya menggoda Sovia, adik perempuan Key satu-satunya saat mereka berpapasan di tangga, tadi.
"Adek lo cantik Key. Kok lo nggak?" Jupli melontarkan pertanyaan itu sembari ia langsung mengambil posisi di atas kasur.
Key meletakkan tas, dan membuka kemeja putihnya, "gue ganteng, bege. Bukan cantik." Kata Key sambil melempar guling yang kebetulan dekat dengannya ke arah Jupli.
"Kalau gue jadiin Sovia gebetan, lo kasih izin kan?" tanya Jupli mengubah posisinya.
"Sampe gigi lo patah semua, gue nggak bakalan izinin adek gue jadi kecengan lo," jawab Key santai. Tangannya sibuk memilih baju rumahan yang akan dia gunakan.
"Ya kali adek gue makan pake duit hasil ngutang lo itu. Ogah."
"Kalau gue nggak apa-apa kali ya, nyet?" Haris ikutan.
"Lo nggak berpengalaman. Pacaran kok dua hari." Ejek Key.
"Anjir." Haris melempar kulit kacang ke arah Key, karena kesal dengan ejekan Key, yang memang benar.
"Kejombloan gue ini karena pilihan gue sendiri. Banyak yang ngantre kok," sambung Haris beralasan.
"Ngeles ae lo kek bajaj." Key meleparkan kaos kaki yang ada di keranjang pakaian kotor ke arah Haris. Dan tepat mengenai wajah cowok itu.
"Bajeng, bau banget ini kaos kaki," kata Haris, mengapit kaos kaki itu dengan jari kemudian melemparnya ke arah Jupli yang ke asyikan main ponsel karena ada wi-fi gratis.
Sayangnya, kaos kaki itu tidak mengenai Jupli. Hanya saja, letak kaos kaki tersebut ada di sebelah siku kanannya.
Key dan Haris menunggu respon si Jupli. Mereka mengamati samar-samar.
Sementara Ido, yang sedari tadi sudah sibuk membaca buku tentang dunia kedokteran yang terletak di meja belajar Key tidak ikut serta dalam tingkah bodoh para curutnya itu.
"Kok bau terasi?"
Beberapa menit kemudian, Jupli tiba-tiba saja mencari asal bau yang katanya bau terasi itu. Hidungnya mengendus-endus sekitar, sembari badannya bergerak mengikuti.
Ia melihat Key, Haris, dan Ido sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Dia tidak tahu saja, bahwa Key dan Haris hanya berakting saja.
"Woi, Nyet. Kamar lo bau banget. Bau ter-"
Jupli berhenti sejenak kala matanya menangkap sebelah kaos kaki yang terletak mengenaskan di atas kasur.
Masalahnya, itu kaos kaki sebelumnya tidak ada disana.
Penasaran, ia mendekatkan kepalanya ke arah kaos kaki itu saat bau menyengat semakin tercium memasuki rongga hidungnya.
Semakin dekat dan semakin dalam ia mengendus ke arah kaos kaki tersebut.
Wajar saja, saraf-saraf penciuman Jupli sedikit lebih lama dalam merespon bau. Sehingga, butuh proses lama baru ia akan mengerti bau kaos kaki yang ada di depan matanya itulah asal bau terasi tersebut.
Key dan Haris masih mengamati dengan tawa yang ditahan.
"Anying, ini bau terasi. Ini dia ini." Tanpa jijik, Jupli mengambil kaos kaki itu dengan segenap hati.
Yang tadinya Key dan Haris ingin tertawa, ini malah ingin muntah melihat Jupli menggenggam kaos kaki itu sepenuh hati.
Ido yang tidak bisa lagi fokus membaca karena keributan yang dilakukan Jupli, memandangi ketiga temannya itu dengan bertanya-tanya.
"Lo megang apa itu, Jup?"
Ido juga bisa lelet ternyata.
🔑🔑🔑
8 Apr 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Key, Is You
Teen FictionMereka hanya dua orang yang selalu dikecewakan. Atau mungkin saling mengecewakan. Mereka hanya dua orang yang selalu mencoba untuk terbuka dan jujur. Berjanji akan selalu ada. Akan selalu bersama dan tak akan ada yang berubah. Selamanya. Mereka hany...