"Part 7"

15 4 0
                                    

Semua anak - anak sudah berkumpul dilapangan untuk menyaksikan pertandingan Tim Basket sekolah kita dengan sekolah lain. Aku pergi menyaksikan pertandingan tersebut dengan David karena Siska sedang bersama Angga.

Pertandingan berjalan dengan seru, para penonton bersorak dengan sekeras - kerasnya. sedangkan aku dan David hanya duduk sambil menyaksikan pertandingan berlangsung.

Pertandingan dimenangkan oleh Tim Basket SMA Nusantara, yap tim basket dari sekolahku yang dipimpin oleh Ishak. Aku melihat sangat jelas kebahagiaan terpancar di wajah Ishak, aku pun juga ikut senang akan hal itu. Aku segera menemui Ishak yang sudah selesai bertanding. Namun sayang sekali ia sudah pergi duluan.

"Eh, kamu lihat Ishak tadi pergi kemana?. " tanyaku.

"gak tau gue, tadi dia pergi gitu aja sama si Nisa. "Jawab Bryan, salah satu anggota tim basket sekolahku.

"Oh yaudah makasih."

Nisa, Nisa, Nisa, dan Nisa, kenapa selalu dia. Apa dia sudah melupakanku sebagai sahabat-nya. Jujur aku kecewa, kenapa dia hanya datang kepadaku saat dia butuh bantuanku saja. Kamu dimana, saat aku membutuhkan mu.

Aku terus melangkahkan kaki ku entah kemana aku akan pergi, hingga kakiku terhenti di halaman belakang sekolah. Aku tidak marah dengan Ishak ataupun dengan Nisa. Aku marah dengan diriku sendiri, sangat marah. Kenapa aku tidak bisa berusaha atau berjuang dengan lebih keras untuk mendapatkannya.

Aku tidak bisa menahan air mataku, dan tanpa kusadari air mataku perlahan mulai keluar. Aku tidak tau aku harus berbuat apa, aku hanya duduk di bangku halaman, sambil menangis. Sampai terdengar suara yang tak asing bagiku.

"kok lo ngilang sih. "

"Hah?, lo ngomonga apa sih vid, gue gak paham. " jawabku.

Orang yang bertanya kepadaku tadi adalah David.

"lo ngapain nangis disini, gue cariin kemana - mana, ternyata lo disini, lo ada masalah apa sih?, cerita deh ke gue."

"Gue gak papa kok. "

"katanya orang kalau cewek ditanya terus jawabnya gak papa, pasti ada apa - apa. "

"Paan sih lo, gue itu gak papa."

Seketika badanku terasa hangat, David yang masih tidak percaya dengan perkataanku, langsung memelukku dan berbisik ditelingaku.

"Nangis aja sepuas lo, gue bakalan siap dengerin masalah lo. " bisik David.

Emang ini yang lagi gue butuhin, seorang sahabat yang siap dengerin masalah gue. Gue bersyukur banget punya sahabat kayak David. Dia rela mengalah demi gue, dia selalu siap dengerin gue setiap ada masalah. Karena itu gue selalu cerita ke dia, karena gue percaya sama dia.

Aku melepas pelukan David dan mulai menceritakan masalah gue.

"Lo tau Ishak dimana?. " tanyaku.

"Gue gak tau dia lagi dimana, emangnya Kenapa?, lo nangis gara - gara dia?. "jawab David.

"Nggak kok, gue cuma sedih aja mikirin
dia. "

"Yaelah.., kayak tinggal dia aja laki - laki di dunia ini." Ucap David.

"Ih, apaan sih lo, gue serius nih. "

"Tenang aja, gue cuma bercanda, tapi bener deh, akhir - akhir ini lo sering nangis, gue jadi khawatir sama lo, Jangan bilang itu gara gara lo mikirin Ishak."

"iya, akhir - akhir ini gue sering mikirin Ishak, gak tau kenapa gue jadi sering berharap ke Ishak, tapi makasih udah khawatir ke gue. "

"Lo suka sama Ishak?." Tanya David tiba - tiba.

Aku bingung harus menjawab apa, karena tidak mungkin aku menjawab "iya", hingga aku tidak sadar bahwa sedari tadi David memandangiku dengan muka ku yang kebingungan.

"Ta, kalau suka bilang aja." Ucap David.

"Biasa aja gue sama Ishak." jawabku dengan tegas.

"Meskipun sebenarnya tidak. " batinku.

"Udah yuk pulang."Ajakku.

"Hah?, pulang?, jalan - jalan aja yuk." Ajak David.

"Iya, yaudah deh."

---

Aku sedang berada di dalam mobil yang dikendarai David. Suasana sangat canggung, aku tidak tau mengapa suasana bisa se canggung ini, padahal kita seorang sahabat yang akrab.
Mau tidak mau aku harus memecahakan suasana ini.

"emang lo mau ngajak gue kemana?. " tanyaku kepada David.

"gue mau ngajak lo ke tempat yang paling gue suka."

Tak memakan waktu yang lama, aku dan David sampai di Taman yang menurutku itu sangat bagus.

"Taman?. " Ucapku.

"napa?,  lo gak suka, yaudah ayo cari tempat lain. "

"Sumpah, ini tempat bagus banget, gue emang suka menyendiri di taman, tapi entah kenapa taman ini membuatku menjadi merasa bersemangat untuk berjalan - jalan. "

Eaakk... Mytha mulai lebay - Author

"oh, gue kira lo gak suka."
"Yaudah yuk cari tempat duduk. " ajak David.

Aku mulai melangkahkan kaki ku berjalan di samping David. Aku masih tidak percaya dengan tempat ini, sangat membuatku bersemangat, rasanya jadi gak mau duduk deh.

"Lo duduk disini dulu, gue mau beli minum dulu. "

David pergi membeli minum, meninggalkanku sangat lama. Aku yang mulai bosan melihat sekelilingku. Aku menemukan Dua orang yang aku kenal, orang yang sedari tadi aku cari, ternyata dia disini bersama sahabatku. Yap.. Ishak dan Nisa, lagi dan lagi. Aaaa....., yasudahlah aku tidak akan terlalu memikirkan mereka, nanti yang ada aku malah lebih sakit.

Bentar..., sekarang tanggal berapa?. Hah?, sekarang tanggal 15 Januari, berarti besok Ishak ulang tahun, Aku belum membelikan sesuatu untuk nya. Yasudahlah aku nanti akan mengajak David membeli hadiah untuknya.

"nih minumnya, diminum, jangan sampai gak habis. " perintahnya.

"Siap bos David. " Ucapku yang bercanda.

"lucu banget sih lo. "

"Vid lo mau nemenin gue beliin kado buat Ishak gak, kan besok dia ulang tahun. "

"Eh, gue baru inget besok dia ulang tahun, yaudah deh, ntar beli kadonya bareng bareng."













.
.
.
.
.

Hai guys... Ketemu lagi nih. Gimana cerita nya , aku bakalan kembali lagi dengan part part yang lebih menarik, Maaf, kalau ada typo dimana - mana, oh ya.., jangan lupa comment ya..

Maaf kalo ada bahasa atau kata yang kurang pas.

Terima kasih yang udah mau baca Cerita nya..

--"--









Hanya untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang