"Part 16"

14 3 0
                                    

Bau obat - obatan yang khas dari Rumah sakit mulai tercium olehku. Kulangkahkan kakiku menuju ruang kerjaku dan berkutik dengan tumpukan kertas yang berisi data - data pasien.

From : Siska
Heh, nanti habis lo pulang kerja ketemuan Yuk, mumpung si Angga gak ada di rumah.

To : Siska
Yaudah, Jam berapa

From : Siska
Jam 4, gue tunggu di cafe biasanya.

Sebenar-nya aku tidak pernah mengajak Siska keluar untuk bertemu, selalu dia yang mengajakku terlebih dahulu. Kulihat jadwal kerjaku dan kebetulan hari ini jadwal ku sedikit longgar, sehingga aku dapat pulang cepat.

Jam 4 di Cafe.

Seperti biasa aku sampai terlebih dahulu, dan memutuskan untuk pesan terlebih dahulu.

10 menit

20 menit

30 menit

"MYTHA...." teriak seseorang yang sudah pasti itu Siska.

"lo tu ya kebiasaan mulu, teriak - teriak sampe dilihatin orang."

"hehe..maaf, habis-nya gue kangen sama lo, udah lama kan kita gak ketemu." jelas-nya..

"Dan satu lagi, gue gak suka sama jam karet lo." tambahku.

"Lo tau sendiri kan gimana mertua gue, ribet banget, cuma nitipin anak aja, gue  sampe di tanya - tanyain."

"Itu kan nasib lo." ejek ku.

"Ta" panggil Siska.

"Hm." sahutku sambil meminum kopi.

"lo masih inget David?."

"Masih, emang kenapa?."

"Ini udah lebih dari 4 tahun lo, tapi gue masih belum lihat dia sama sekali, apa dia tinggal di London ya?, lo masih berkomunikasi sama dia?."

"Gue udah nggak berkomunikasi sama dia, terakhir sih pas masih SMA, mungkin dia tinggal disana lo tau kan keluarga-nya pengusaha semua, mungkin dia punya perusahaan disana."

"Lo gak kangen sama dia?"

Uhuk...,uhuk...

"eh, kenapa lo?, pelan - pelan kalau minum." tanya Siska khawatir

"eh nggak papa." sahutku

"Kemarin pas waktu gue pulang kerja gue sempat nemu kotak yang isi-nya surat sama bunga yang diawetkan, itu pemberian David sebelum pergi ke London."

"Apaan tuh isi surat-nya." tanya nya.

" Kalau sudah kembali, jangan lupa bertemu lagi.,kurang lebih kayak gitu, aneh gak?."

"Bentar deh, "jangan lupa bertemu lagi?", berarti nggak menutup kemungkinan David pulang kesini."

"Hm.." jawabku santai.

"Coba deh lo kerumah-nya barang kali lo ketemu sama dia."

"iya iya."

"Eh Si Angga nelpon gue nih pasti nyuruh gue pulang, gue pulang dulu ya.."

Begitulah pertemuanku dengan Siska sore hari ini. Aku segera membayar pesanan ku dan bergegas untuk pulang.

Di dalam perjalanan pulang aku teringat ucapan Siska. Apa iya aku harus pergi ke rumah David?, tapi nggak ada salah nya juga, toh juga aku belum pernah kesana semenjak aku pulang dari Korea. Aku membelokan setir mobilku dan pergi menuju rumah David.

Setelah 15 menit perjalanan aku sampai di rumah David. Rumah-nya masih sama seperti dulu hanya sedikit berbeda karena banyak tanaman didepan halaman rumah-nya, sangat indah. Aku menekan bel rumah-nya dan muncul lah seseorang perempuan yang usianya sekitar 40 tahun.

"Mau cari siapa ya?." tanya-nya ramah.

"Saya Mytha,mau cari David."

"Oh..Mas David, udah lama tinggal di London sama ibu nya."

"Berarti sekarang David udah nggak tinggal disini?." tanyaku penuh harapan,karena aku berharap masih bisa melihat orang yang selama ini selalu ada bersamaku saat aku  dalam keadaan sedih maupun senang.

"Masih tinggal disini, cuma biasa-nya kesini waktu liburan aja, kira - kira satu tahun sekali, cuma kalo ibu-nya mas David biasa-nya pulang 2 bulan sekali."

"Yasudah kalau gitu saya pamit dulu, makasih info-nya."

"iya"

---

Hari ini tepat 1 minggu setelah aku pergi ke rumah David. Masih belum ada perubahan sama sekali, aku masih berharap agar aku bisa bertemu dengan-nya.


Brakk....

" EH KAGET.." pekik ku.

"Ngeselin banget sih lu, kan gue jadi kaget, ntar kalau jantung gue kena masalah gimana, huh." tambahku

"Kan lo dokter kalau kenapa-napa lo bisa sendiri."

Itulah kebiasaan Ishak, selalu datang ke rumah sakit tiba - tiba. Entahlah apa yang dia pikirkan, selalu saja membuat ulah.

"Udah makan belum?." tanya -nya.

"Belum"

"Makan yuk" ajak-nya.

"Di kantin aja ya, soalnya gue males keluar."

"Yaudah."

Skip--

Sesampai-nya dikantin aku dan Ishak langsung mengambil makanan dan mencari tempat duduk yang nyaman.

"Ta" panggil Ishak.

"Hm" jawabku santai.

" lo gak papa kan?, seminggu ini lo kelihatan murung gitu, ada masalah?,kalau ada masalah cerita ke gue."

"Hmm.., gue nggak papa, cuma kecapekan mungkin." ya sejujur-nya aku sedang memikirkan David. Tapi bukankah aku terlalu berharap kepada David, memang-nya aku siapa?, ah sudahlah.

"gue besok mau keluar kota cuma 2 hari aja sih, lo gak papa kan?."

"gue bisa jaga diri, lagian ada kakak gue juga, jangan lupa bawa oleh - oleh buat gue."

"Issh.., lo itu ya, kalau ada sahabat mau keluar kota di nasihatin gitu kek, bukan malah minta oleh - oleh."

"lo itu ya udah jomblo, kurang perhatian lagi, lagian lo juga suka-nya masuk ruangan gue tanpa ketuk pintu dulu, sekalipun atasan gue mau masuk ke ruangan gue masih sopan gak kayak lo."

"Udah kebiasaan itu Ta." Jawab-nya dengan senyum mengejek.

"iya..,kebiasan lo bikin jantung orang bermasalah,huh."

"Ta.." panggilnya.

"Apaan" sahutku.

"Kok gue kayak kenal orang itu ya." ucap-nya sambil menunjuk seseorang yang sedang duduk menunggu antrian.






.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhir " ini emang agak slow update
So, tinggal satu atau dua chapter lagi bakalan end.

Jangan lupa comment dan vote-nya. :)





Hanya untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang