Part 8 - Marah

244K 22K 1K
                                        

Horayy Baby Doll masuk 50 besar rangking di percintaan 😍 makasih semuanya. Semoga bisa nangkring nomor 1 ya #ngarepbangetnih.. Aku gak nyangka part kemarin cepet nian nyentuh vote 2k. Seneng seneng seneng!! Thanks all ❤️

Tebak.. Siapa yang marah di part ini? Ellard, Elea atau author cantik jelita yang diperebutkan oleh Nick Bateman dan Sean O'Pry? temukan jawabannya di bawah ini ya wkwk

****

Siapa yang tidak senang jika diberi hadiah berupa mobil Mercedes Benz secara cuma-cuma? Mungkin jawabannya tidak ada. Tapi berbeda dengan Elea, gadis ini tampak murung mendapatkan hadiah sebesar itu. Ia merasa jika mobil bukanlah kebutuhan pokok yang dibutuhkannya.

Elea ingin menolak mobil yang terlihat sangat mahal itu. Namun, ia teringat dengan ancaman Ellard yang mengatakan bahwa dia akan marah jika Elea sampai menolak semua hadiah pemberiannya. Oleh karena itu, Elea memilih untuk mengucapkan kata terima kasih seraya menampilkan senyum terbaiknya agar Ellard tidak curiga.

Ya, meskipun Ellard sudah tahu kalau gadisnya hanya pura-pura senang, tapi ia juga berpura-pura untuk tidak menyadarinya agar Elea tetap menggunakan mobil keluaran Jerman itu. Ellard hanya ingin memastikan bahwa Elea terus berada di bawah pengawasannya, kemanapun gadis itu pergi menggunakan mobilnya.

"Test drive?" tawar Ellard sambil membukakan pintu kemudi untuk Elea

Elea mengernyit, rasanya dia tidak berhak masuk ke dalam mobil baru yang super mulus dan wangi itu. "Tapi aku sama sekali tidak bisa menyetir," katanya.

"Tidak masalah, Baby. Aku akan mengajarimu. Ayo, masuk." Ellard menuntun Elea untuk duduk di depan kemudi. Ia lalu menutup pintu di samping Elea dan pintu bagasi di belakang. Setelah semuanya selesai, Ellard pun masuk dan duduk di samping Elea.

"Tuan.. aku tidak bisa. Sungguh.." Elea gemetaran. Kedua tangannya bergetar hebat saat memegang setir. Ellard ingin tertawa melihat kegugupan Elea. Dengan baju wisuda yang kebesaran ditubuhnya membuat gadis itu bertambah lucu dua kali lipat.

Namun Ellard mengurungkan niatnya untuk tertawa karena tidak mau melihat Elea sedih. Alih-alih tertawa, ia justru mengambil sebelah tangan Elea di kemudi, kemudian digenggamnya tangan itu dengan erat seakan memberi kekuatan. Ia juga mengusap perlahan punggung tangan gadisnya hingga Elea tidak gemetaran lagi.

"Kau pasti bisa sayang. Aku tahu kau pasti belajar dengan cepat. Sebelum menghidupkan mesin, coba lihat ke bawah." Ellard menunjuk pedal-pedal di dekat kaki Elea berada. "Kau tahu itu apa?"

Elea mengangguk ragu, "Itu gas dan rem." Meskipun ia tidak bisa menyetir, tapi Elea tahu teori dasar-dasarnya mengemudi.

"Pintar." Ellard mengusap kepala Elea. Diperlakukan selembut itu, tentu saja Elea menjadi lebih rileks. "Tapi kau harus selalu ingat, sebelum menghidupkan mobil, pastikan persneling berada di posisi netral."

"O--Oke. Setelah itu?"

"Setelah itu..."

Ellard mulai mengajari Elea dengan sabar hingga gadis itu bisa menjalankan mobilnya sendiri, meskipun selambat siput. Tidak jarang juga mesinnya mati ditengah jalan atau mundur otomatis ketika diturunan, sehingga membuat Elea sangat panik dan Ellard tertawa melihat wajah kalutnya.

Ellard terus membimbing Elea agar lancar mengemudi, setiap harinya, tepatnya di sore hari setelah ia pulang bekerja. Karena itulah, hubungan mereka semakin dekat tanpa disadari, bahkan Elea tidak merasa canggung lagi jika berada di dekat Ellard. Mereka berdua sering tertawa bersama dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengelilingi kota supaya Elea semakin lihai menyetir.

Baby Doll [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang