Part 15.3 - Ayah Elea

233K 17.2K 1.5K
                                    

Aku degdegan nulis ini, takut gak sesuai dengan ekspektasi kalian 😂 Hahaha. Part ini bakal jadi akhir part 15 ya. Happy Reading 😘

Meg si rambut Dora yang seksihhhh seperti akyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meg si rambut Dora yang seksihhhh seperti akyu.

****

"Kalian terancam di skorsing jika tidak berbaikan sekarang?l!" teriak Mr. Louis, si kepala jurusan sekaligus ketua fakultas, tengah memarahi dua wanita muda yang duduk di depannya, Elea dan Kimberly. Sementara di belakang mereka, berdiri Meg dan ketiga teman-teman Kimberly yang turut menjadi andil perkelahian tadi siang.

"Mr. Lou, dia yang duluan menonjok wajah saya!" Sudah beberapa kali Kimberly bersikeras bahwa Elea yang salah. Sedangkan Elea hanya diam, seolah membiarkan Kimberly menyalahkannya. Perutnya sakit, kepalanya pusing, dan matanya berdenyut sehingga malas untuk sekedar bicara.

"Benar begitu Elea?" tanya Mr. Louis dengan tatapan tajam. Pria paruh baya berkacamata itu memperhatikan Elea yang sudah berganti pakaian. Pertemuan mereka ditunda karena menunggu gadis ini mandi terlebih dahulu untuk membersihkan badan dari sampah-sampah.

"Ya." Elea menjawab singkat, padat, dan jelas. Ia sudah malas berurusan dengan Kimberly dan ingin cepat-cepat keluar dari ruangan ini.

Dibelakangnya, Meg geram setengah mati. Ia tidak tahu kalau Kimberly menendang perut Elea sebelum gadis itu menonjok wajahnya, namun Meg yakin sekali bahwa Kim yang mencari masalah. Dan memang seperti itu kenyataannya.

"Bapak mendengarnya kan? Kami tidak salah," bela Kimberly seraya mengangkat dagunya.

"Kau juga tidak berperilaku pantas!" balas Mr. Louis, "Meskipun kau mengaku tidak memukulnya duluan, tapi menghujani Elea dengan sampah adalah perbuatan tidak terpuji, Kimberly White!"

Kimberly mendengus nafasnya kesal. Ia pun memalingkan wajah dan kekeuh tidak mau meminta maaf pada Elea. Untung saja di toilet tadi tidak ada kamera pengawas, sehingga ia bisa beralasan bahwa dia bukanlah pihak yang memulai adu fisik.

Berbeda lagi dengan Kimberly, Elea mendongakkan kepalanya dan menatap lurus pada Mr. Louis. Entah kenapa, kepala jurusan itu memasang ekspresi was-was seolah takut pada apa yang akan dia katakan. Apakah ini hanya perasaannya saja?

"Saya bersedia minta maaf pada Kimberly, asalkan saya tidak terkena skors, Mr. Lou. Saya tidak mau ketinggalan mata kuliah," ucap Elea lembut, persis seperti murid teladan.

"Elea, kau tidak harus mengalah pada mereka!" Meg tidak tahan untuk tidak beragumen. Ia bahkan menyela sang Kepala Jurusan yang ingin membalas ucapan terpuji dari Elea.

Elea berbalik ke belakang, menatap Meg dengan senyuman manis, "I'm okay," katanya tanpa bersuara.

Mr. Louis berdeham, "Sikap mahasiswi seperti Elea-lah yang saya harapkan. Baiklah kalau begitu, kita anggap ini selesai setelah kalian berbaikan."

Baby Doll [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang