SUDAH DIBUKUKAN. ATAU BACA KELANJUTANNYA DI KARYAKARSA : SITINURATIKA07
[Series #1 Dark Romance]
Jika kalian mencari cerita yang penuh konflik lika-liku dan buat pusing tujuh keliling, maka kalian tidak akan menemukannya di sini. Baby Doll merupakan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elea memasang earphone ke telinga dan menyelipkan ponsel ke dalam armband di lengannya. Suara musik pun mulai menggema di indera pendengarannya, membuat Elea semakin semangat untuk berolahraga pagi ini.
Sebelum joging, ia menyempatkan untuk pemanasan singkat supaya kaki-kakinya tidak kram setelah berlari nanti. Setelah dirasa tubuhnya cukup panas, Elea memutuskan untuk lari-lari kecil di sekitaran kawasan apartemen elit, tempat dia tinggal saat ini.
Gadis cantik berusia 19 tahun itu selalu menyempatkan diri untuk joging setiap pagi agar aktivitas kuliahnya nanti tidak mengantuk. Dia harus belajar sungguh-sungguh supaya bisa mendapatkan nilai terbaik dan akhirnya bisa lulus dengan cumlaude. Bermodal nilai terbaik yang di miliknya nanti, Elea ingin bekerja di perusahaan besar agar bisa mendapat gaji yang lumayan.
Elea sudah merencanakan ini matang-matang. Tidak selamanya, dia akan bergantung pada Tuan Ellard, begitu ia memanggilnya. Meskipun, Ellard sangat baik padanya dan tidak pernah meminta balasan apapun atas apa yang dia beri, namun Elea tetap menganggap semua itu adalah hutang yang perlu diganti.
Ya, hutang. Tapi kalau memang benar semua yang sudah diberikan Ellard ialah hutang yang perlu dia bayar, berarti--- Elea akan berhutang sangat banyak pada pria itu, bahkan sampai dia mati pun, Elea tidak yakin bisa melunasinya.
Harga apartemen, ponsel, pakaian, uang kuliah, dan lain-lainnya, memikirkannya saja membuat Elea pusing tujuh keliling.
Ah, itu bisa dia pikirkan nanti. Sekarang, dia harus fokus joging untuk menguatkan fisik dan mentalnya demi menghadapi dunia perkuliahan yang menurutnya kejam itu.
Namun, belum tiga puluh menit dia berlari, panggilan telepon terlihat dari layar mungil jam tangannya.
Mr. Ellard calling..
"Hem?" Elea berhenti dan mengambil ponselnya. Jika panggilan orang lain bisa dia abaikan, tapi tidak dengan Ellard. Segenting dan sepenting apapun kondisinya, dia harus mengangkat telepon itu karena Ellard bakal berbuat nekat jika tidak di angkat.
Pernah pertama kali Elea tidak mengangkat telepon Ellard karena terlalu sibuk membaca buku di perpustakaan, tak beberapa lama dari itu, Ellard mendatanginya langsung ke perpustakaan dan membuat geger penghuni kampus.
Bagaimana tidak jika Ellard datang dengan belasan bodyguard yang berwajah seram itu? Tentu saja Elea sangat malu. Bahkan pipinya juga habis kena cubit oleh Ellard karena berani mengacuhkan teleponnya.
Padahal cuma masalah sepele saja, kenapa Ellard harus se-khawatir itu?
"Hallo Tuan Ellard," sapa Elea sopan seperti biasanya.
"Baby, sampai kapan kau akan memanggilku seperti itu hm?Sudah berapa kali aku menyuruhmu untuk memanggilku Ellard saja," kata Ellard yang terdengar kesal.
Elea jadi merasa tidak enak. Ellard memang sudah ratusan kali menyuruhnya untuk bersikap normal padanya. Tapi, gadis itu tetap tidak enak. Dia merasa kurang sopan pada pria yang berusia jauh lebih tua darinya itu. Ya, meskipun Ellard sama sekali tidak terlihat tua, bahkan pria itu masih terlihat sangat tampan dan segar di usianya ke 39 tahun.