Ironi ( Part -6 )

490 28 0
                                    

Malam ini Shiho tampak berbeda pada penampilannya. Dengan memakai gaun terusan berwarna ungu dan sedikit polesan di bibir serta pipi Shiho mampu mengubah Shiho jadi terlihat lebih dewasa dan cantik. Apalagi jepit rambut kecil terlihat menyelip di rambut pendek Shiho. Teman-temannya yang melihat penampilan Shiho malam ini jadi terkagum-kagum sampai tidak berhenti menatap Shiho yang membuat Shiho jengah sendiri. Begitupun dengan Ayumi, merasa memang tidak akan bisa bersaing dengan Shiho untuk mendapatkan hati Shinichi. Bagaimanapun tampang blesteran Shiho menjadi kelebihan tersendiri yang pastinya menjadi idaman banyak laki-laki untuk dapat pasangan blesteran.

***
" Kenapa sepi ? Apa mungkin Shinichi-san tidak berada di rumah ?", tanya Genta dengan wajah bingung.

" Jangan bodoh... !! Ini sudah tengah malam, wajar sepi. Lihat nih sudah jam satu lebih 15 menit ". Ucap Mitsuhiko sambil menyodor kan jam tangannnya ke muka Genta.

" Haahh... ? Sudah jam satu lewat ?", teriak Kazuha. " Berarti kita terlambat memberi kejutan. Harusnya tepat ketika pergantian hari tadi ". Ucap Kazuha menyesalkan.

" Sstt.... Jangan keras-keras, nanti kita di kira maling ". Timpal Heiji kesal.

" Sudah lah, jam berapa pun tidak masalah kan ? Lagipula kita sudah di sini dan aku sudah menyiap kan hati. Jangan sampai keberanianku jadi pudar hanya karena jam ". Ucap Shiho sambil tertawa yang di paksa kan untuk menutupi ke-gugup-annya.

" Baik lah Shiho-san, sekarang kau masuk duluan. Mungkin saat ini Kudo sedang mimpi indah di kamarnya jadi kau langsung buka pintu dan masuk saja ". Saran Heiji.

" Lho, aku masuk sendirian ? Dan ke kamar lagi ? Terus kalian ? Tanya Shiho setengah tidak mengerti.

" Jangan khawatir, kami akan mengikuti kau dari belakamg. Kau yang duluan bawa kue dan bilang "surprise" kemudian kami susul dengan menaburi kalian berdua kelopak mawar. Romatis kan ? ", ucap Kazuha gembira.

***
Pelan Shiho memasuki rumah Shinichi. Sebenarnya Shiho sudah tidak asing lagi dengan rumah tersebut. Setahun lebih persahabatan mereka dan setahun lebih itu juga hampir setiap hari Shiho dan teman-temannya ada di rumah ini. Yeah, rumah Shinichi memang di jadi kan basecam untuk mereka berkumpul membahas masalah pelajaran dan kasus ataupun hanya untuk nongkrong santai. Walau ketika mereka berkumpul, Shinichi lebih sering tidak berada di rumah.

Malam ini entah mengapa Shiho merasa gugup di rumah tersebut. Hampir saja kegugupan Shiho membuat kue tart yang ada di tangannya oleng. Beruntung tidak sempat jatuh, Shiho sudah bisa menguasai kegugupannya. " sial ", umpat Shiho. "Demi Shinichi, aku melakukan hal-hal bodoh seperti ini. Malah hal yang tidak biasa dari keseharianku ". Rutuk Shiho dalam hati. Tetapi Shiho tidak bisa tidak mengikuti rencana teman-temannya. Selain pasti mereka akan memaksa sampai Shiho setuju, juga Shiho ingin melepaskan penat hatinya yang penasaran akan perasaan Shinichi terhadap Shiho.

Gelap membuat Shiho agak susah untuk berjalan, ingin rasanya Shiho menyala kan lampu tapi mengingat pesan teman-temannya agar jangan menyala kan lampu, akhirnya Shiho urung kan. Sekilas Shiho menatap ke lantai atas tepat di mana kamar Shinichi. Tampak di sana remang-remang cahaya pertanda lampu masih nyala. " Apa Kudo belum tidur ya ?", pikir Shiho. Pelan Shiho menaiki anak tangga satu demi satu agar langkah kakinya tidak terdengar sebab bila shinichi belum tidur dan mendengar langkah kakinya akan sia-sia surprise mereka.

Ragu-ragu Shiho setiba nya di depan kamar Shinichi. " Apakah harus aku buka langsung atau aku ketok dulu ya ?" Pikir Shiho. Pelan Shiho memegang gagang pintu dan...... "Crttt..." Pintu terbuka sedikit. Shiho hampir copot jantung, artinya pintu tidak terkunci. Sebelum masuk ke kamar Shinichi, Shiho memutuskan untuk sedikit mengintip keadaan kamar terlebih dulu. Karena Shiho khawatir keadaan Shinichi di dalam sana bisa saja dalam posisi yang nanti nya akan membuat Shiho merasa malu.

Terpaku Shiho demi melihat di dalam sana. Dalam sorotan cahaya lampu yang cukup terang karena memang tidak di matikan oleh Shinichi, tampak sebuah meja lengkap dengan lilin dan makanan dinner yang membuat Shiho bertanya-tanya dalam pikirannya akan keberadaan dua kursi kosong di sana. Kemudian, kembali Shiho menebarkan matanya ke sudut di mana tempat tidur berada.

" Gleggg ", kembali terpaku Shiho melihat pemandangan di ranjang tersebut. Seprei berwarna krem tertata rapi dan di atas seprei sana berhamburan kelopak anggrek aneka warna menambah kamar tersebut terlihat hangat dan romantis. Tetapi bukan taburan kelopak anggtek yang membuat Shiho menarik nafas lekat. Tapi objek yang ada di ranjang tersebut. Tampak berbaring dengan rileksnya, bukan sosok Kudo tetapi sesosok berbaju merah muda....

" Mouri-san

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mouri-san... ??!!".



.
.
.
.
*bersambung*

DI MALAM ULANG TAHUN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang