Back To Realita ( Part -7 )

556 27 1
                                    

Entah dalam waktu berapa lama jantung Shiho seperti berhenti berdetak dan kaki Shiho seolah kaku tidak bisa di gerakkan ketika shiho berfikir untuk lari sejauh-jauhnya dari kenyataan yang harus Shiho lihat di hadapannya. Shiho merintih dalam hati.
Rencana yang sudah sangat matang yang Shiho dan tim Red susun harus hancur dalam beberapa menit saja. Hati Shiho terluka, sakit rasanya ketika sudah bermimpi indah dan menggantungkan harapan tetapi pada akhirnya di paksa untuk terbangun dengan cara yang sedikitpun tidak pernah terpikir kan oleh Shiho.

" Kudo, sejak kapan kau bersama Mouri-san ? Kudo, apa kau tidak tahu kalau selama ini aku sudah menitipkan hatiku cuma ke engkau. Apa kau tidak tahu kalau aku selalu sabar menunggu untuk kau bisa melihat ku sebagai sesesorang yang lebih dari teman ? Kudo, apa kau tidak sadar betapa banyaknya pengorbananku selama ini untuk kau. Hanya agar bisa menarik perhatian mu ? Kudo.... ". Tanpa di sadari Shiho, air mata mengalir begitu saja dari mata coklat nya.

" Hei, kenapa diam di sini saja ? Ayo masuk ". Sebuah suara cempreng di ikuti tepukan di bahu Shiho sukses membuat Shiho yang masih terpaku kosong jadi terkejut dan keterkejutan Shiho sukses membuat pintu yang dari tadi jadi tempat tumpuan tangan Shiho terbuka lebar, selebar-lebarnya sehingga sukses juga membuat kue tart di tangan Shiho jatuh di ikuti dengan terjerembabnya Shiho dan orang-orang yang mengejutkan Shiho dari belakang tadi.

Bukan hanya Shiho dan tim Red saja yang merasa terkejut. Ran yang dari tadi asik menonton tv juga ikut terkejut bahkan mungkin lebih terkejut dari tim Red.

" Ka... Kaliaaannn ? ", dengan mimik bingung Ran surprise melihat teman-teman Shinichi yang malam ini juga berada di kamar Shinichi. Untuk beberapa saat mereka sama-sama merasa bingung dan terdiam.

" Anuu... sebenarnya kita di undang Shinichi-san ke sini ". Ucap Genta akhirnya untuk mencairkan kebisuan.

" Hhahh.. ?. Ran membelalak kan matanya pertanda bingung.

" I.. Iya Ran-chan, tadi ketika di sekolah Shinichi-san mengundang kami untuk barbique-party. Kata Shinichi-san mumpung ini malam ulang tahun Shinichi-san ". Timpal Ayumi berusaha membantu Genta dalam mencari alasan sementara yang lainnya masih kelu bersuara.

Ran semakin membundarkan matanya pertanda bingung. " Shinichi mengundang mereka ke sini ? Untuk barbique ? Barbique apa ? Kenapa Shinichi tidak memberitahu aku ? Lagian bukannya hari ini tadi Shinichi tidak ke sekolah karena di minta membantu kepolisian menyelesai kan kasus ?Jadi kapan Shinichi ketemu mereka ? ". Banyak pertanyaan yang membingungkan Ran berputar di kepala Shinichi.

" Ada apa Ran ? Berisik sekali. Kau telponan dengan siapa sampai segaduh itu ? ", tanya Shinichi yang tiba-tiba sudah muncul di hadapan mereka.

Shiho baru tersadar kalau tadi Shinichi tidak terlihat di kamarnya bukan karena pergi ke luar akan tetapi sedang mandi. Buktinya sekarang Shinichi ada beberapa meter dari sudut Shiho berdiri hanya dengan memakai lilitan handuk yang cukup membuat pipi Shiho merasa terbakar.

Ran hanya bisa diam bengong mendengar pertanyaan Shinichi yang semakin membuat Shinichi merasa penasaran.

" Hei Ran, ada apa ? Kau tidak apa-apa kan ?". Kembali Shinichi mengulangi pertanyaanya sambil mendekat ke arah Ran dengan sedikit khawatir. Sesaat Ran menatap Shinichi dan detik berikutnya memainkan mata bulatnya seolah memberi kode ke Shinichi yang langsung di pahami oleh Shinichi.

Dan... " HAAHH... KALIAN..!! Kenapa ada di sini ? Pertanyaan yang sempat terlontar oleh Ran tadi kembali Shinihi ulang sambil terkejut Shinichi melihaat teman-temannya berdiri di sudut dekat pintu.

" Kudo, maaf kami terlambat. Tapi jadi kan party kita malam ini ? Cengenges Heiji sambil mendekati Shinichi dan langsung merangkul Shinichi membuat shinichi merasa kesal.

" Party apa ? Tanya Shinichi heran.

" Party ya party. Party yang kita bicara kan tadi siang ". Kata Heiji lagi masih dengan cengiran dan usaha untuk menyeret Shinichi agak ke sudut agar bisa bicara tanpa Ran dengar.

" Kau ini kenapa Heiji ? Apa kau homo ? Ingat ada Kazuha. Sekarang kalian keluar dulu, aku mau pakai baju ". Ucap Shinichi dengan ketus sambil mebdorong Heiji ke arah pintu dan meminta mereka keluar.

" Tapi Kudo... "

" Sudah, kalau ada yang mau di obrolin tunggu aku di luar saja, aku malu tahu tidak pakai baju ". Sungut Shinichi kesal sambil menbanting pintu dengan keras.

" Malu ? Huuhh, kalau malu kenapa gadis sombong itu masih di biarkannya berada di kamar sana ? Lagian sejak kapan Shinichi terjerat oleh gadis sombong tersebut ". Gerutu Heiji mendongkol dan penasaran.
.
.
.
.
***
*bersambung*

DI MALAM ULANG TAHUN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang