Ketua OSIS Terpilih ( Part -4 )

475 24 0
                                    

Suasana riuh oleh pendukung masing-masing kandidat. Terlihat di sudut bagian barat, Kaito dengan sumbringah membagi-bagi kan bunga mawar untuk menarik simpati para murid. Senyuman tidak pernah lepas dari bibir Kaito. Sambil berkali-kali mengucap kan " pilih Hakuba ya, ingat ambil kertas biru dan tempel kan di papan pemilihan. Kalian akan bisa makan siang satu meja bersama ku ". Ucap Kaito sambil menyerah kan mawar merah yang membuat banyak murid khususnya perempuan merasa tersanjung.

Sementara di sudut timur tampak gerombolan baik laki-laki dan perempuan yang sedang gemas mencubiti pipi Genta yang chubby. Selain itu mereka juga tidak lupa menyodor kan bermacam makanan untuk Genta.

" Baik lah teman-teman sekarang tiba acara yang paling kita tunggu-tunggu, janji kampanye dari kedua kandidat calon ketua OSIS terpilih ". Terdengar suara mikropon yang membuat gaduh jadi terhenti seketika berubah menjadi senyap.

" Untuk yang pertama kita persilah kan dari tim calon ketua OSIS terpilih Hakuba yang di wakili oleh Mouri Ran, di persilah kan ".

Tepuk tangan terdengar riuh sesaat setelah kemudian senyap lagi. Sepertinya masing-masing murid antusias ingin mendengar kan janji-janji yang di beri kan jubir calon terpilih.
Dan di tempat yang sama, tampak Mitsuhiko, Ayumi, Heiji, dan Kazuha seperti menegang bahkan seorang Shiho yang biasanya dingin tidak bisa menyembunyikan ketegangnnya. Hanya Shinichi yang terlihat masih bersikap cool.

" Teman-teman yang saya sayangi. Saya berharap kalian tidak salah pilih dalam menentukan ketua OSIS. Pilih lah yang pasti dan tidak menekan ke kalian. Pilih lah pemimpin yang pleksibel bukan yang terikat terhadap aturan dan jam pelajaran. Siapa pemimpin yang bisa menjanji kan ke-pleksibel-an itu ? Hakuba, teman-teman hanya Hakuba. Kami berjanji bila Hakuba terpilih sebagai ketua OSIS, kami sebagai tim kesatuan akan membebas kan dua hari dalam hari sekolah untuk pakai baju non seragam dan kami akan menghapus yang nama nya kelas A ataupun kelas khusus anak-anak yang di anggap cerdas. Karena sekolah bukan tempat untuk meng-kotak-an kecerdasan kecerdasan dan sekolah bukan untuk meng-kungkung kebebasan teman-teman dalam berkreasi dan jadi diri sendiri. Saya jadi teringat, dulu pernah ada seseorang dengan lantang nya bicara tentang ke-adil-an dan persamaan hak yang sama di sekolah ini. Segala atribut kekuasaan tidak boleh di bawa sebab di sekolah kita sama hak dan kedudukan. Itu yang mereka ucap kan, tetapi sayang sekali ucapan tersebut tidak mereka aplikasi kan sendiri dalam pergaulan mereka. Bukti nya sampai hari ini sekolah kita masih ada peng-kotak-an antara yang di anggap cerdas dan tidak, dengan ada nya pemisahan dan penyediaan kelas A. Saya rasa teman-teman tidak akan memilih seseorang yang antara ucapan dan perilaku tidak sejalan kan ? Jadi pilih lah kami sang pencetus kebebasan yang bertanggung jawab ".

Pelan tapi pasti terdengar janji-hanji kampanye dari tim Hakuba yang terkadang cukup membuat panas telinga. Apalagi ketika Shiho dan kawan-kawan tahu ucapan Mouri tentang persamaan hak itu di tuju kan ke siapa.

" Gila ya Mouri-san. Memang nya kita negara barat yang harus bebas ?". Ketus Kazuha dengan emosi.
" Iya. Ayumi rasa negara kita masih berkultur ke-timur-an, jadi memakai baju seragam dan di larang ber-makeup itu bukan aturan yang mengikat kan ?" Timpal Ayumi, menggumam.

" Sudah lah, jangan khawatir. Seperti yang aku kata kan, kali ini Kudo tidak akan kalah. Aku janji akan membawa kudo sampai jadi ketua OSIS". Kata shiho penuh percaya diri. " Selain itu, aku ingin terpilih nya Kudo sebagai ketua OSIS bisa menjadi kado di ulang tahun Kudo minggu depan. Tentu saja ada kado yang lebih iatimewa lagi ". Gumam Shiho kemudian di dalam hati sambil tersenyum.

***
" Teman-teman, saya tahu jiwa muda kita merasa terikat ketika ada nya aturan-aturab yang sekolah terap kan. Tetapi saya ingin mengajak teman-teman coba lah sebentar, beberapa menit saja untuk merenung. Apa guna nya disiplin itu untuk ke depan nya kita nanti. Dengan ada nya aturan-aturan bukan berarti teman-teman tidak memiliki hak bersuara tetapu aturan-aturan tersebut dasar pembelajaran teman-teman kelak kalau sudah memasuki dunia kerja. Dengan ada nya aturan yang mengikat ini, teman-teman akan terbiasa disiplin dan teman-teman akan lebih mudah nanti nya untuk survive bila terjadi hal di luar rencana kita. Dan tentang kelas A, itu sangat penting teman-teman. Bagaimana tidak, apabila teman-teman yang taraf kecerdasannya sudah ada di poin sembilan tetapi di satu kan dengan murid yang tingkat kecerdasannya di poin lima otomatis pelan tapi pasti kecerdasan teman-teman akan ikut menurun juga sebab seperti sudah menjadi hukum alam bahwa sesuatu ke arah negatif itu mudah menular sedang ke arah positif sangat susah. Jadi ini bukan bentuk peng-kotak-an tetapi ada nya kelas A itu merupakan bentuk motivasi untuk teman-teman dalam belajar agar lebih giat lagi biar bisa memasuki kelas A ".

Kalimat demi kalimat dengan tenang dan lantang Shiho ucap kan yang terkadang membuat para murid termenung dan di saat lainnya membuat murid bertepuk tangan.

Dan akhirnya tiba lah

" Baik lah teman-teman. Tadi kalian sudah mendengar kan pidato masing-masing jubir kandidat calon ketua terpilih. Sekarang saat nya teman-teman ambil kertas yang sudah di sedia kan dan tempel ke papan pemilihan. Ingat ya kertas biru untuk kandidat calon terpilih Subaru Hakuba dan kertas merah untuk kandidat calon terpilih Shinichi Kudo".

***
Beberapa jam berlalu akhirnya tiba lah pengumuman ketua OSIS terpilih dan seperti yang di prediksi, siapa yang memegang Genta pasti menang. Itu juga yang terjadi. Shinichi Kudo terpilih sebagai ketua OSIS dengan suara mutlak. Ini cukup membayar ke-kalah-an teman-teman Shinichi yang berkali-kali kalah oleh tim Biru.

" Selamat ya Kudo. Damn...!! Akhirnya kata-kata itu terucap juga. Walaupun sebenarnya aku tidak ingin mengucap kan selamat, tetapi tidak etis rasa nya", ucap Hakuba dengan senyuman yang masih sangat congkak sambil mengulur kan tangan yang di ikuti oleh Ran dan Kaito.

" Terima kasih, aku rasa kita bisa bekerja sama. Selain itu kau tidak kalah kan. Kau masih menempati wakil ketua OSIS ". Ucap Shinichi dengan senyum ramahnya.

" Zess... Kau pikir aku mau jadi wakil untukmu ? Dengar ya, target aku ketua OSIS bukan sebagai wakil. Tidak bisa sebagai ketua OSIS berarti tidak juga sebagai wakil. Oya, saran aku, kau bisa tunjuk juru bicaramu sebagai wakil kau. Sepertinya kalian pasangan yang sangat serasi ". Ucap Hakuba lagi bernada merendahkan yang di sambut tawa Kaito dan Ran sebelum mereka berlalu.

Dan di sudut sana seperti ada satu hati yang terluka ketika mendengar  kalimat terakhir Hakuba. Pasangan serasi ? Jadi Shiho-san serasi untuk Shinichi-san ? Terus hati Ayumi bagaimana ?", lirih suara hati Ayumi terkoyak

*****
*bersambung*

DI MALAM ULANG TAHUN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang