Moodbreaker: 3 Bantuan

14 4 0
                                    

Yang namanya sahabat, mereka selalu terbuka apapun soal sesuatu. Aku akan cari tahu apa masalahmu. Karena, itu tugasku sebagai sahabat.

----

Flashback ON

"Saya bisa bantu mencari orang tua-mu" kata Pak Budi. Lau tersenyum kecut. "Orang tua saya sudah meninggal pak," ucap Lau memberanikan diri. Pak Budi mengerutkan dahinya. "Belum" gumamnya yang membuat Lau membelalakan matanya. Nggak mungkin, batinnya.

Pak Budi beranjak dari duduknya dan mengambil sesuatu di laci mejanya. "Saya yakin orang tuamu belum meninggal, Lau. Percaya bapak. Saya jamin 100 persen." Ucap Pak Budi seraya menyodorkan sebuah amplop. "Ini surat apa pak?" Tanya Lau dan menerima sodoran surat itu dari Pak Budi. "Petunjuk keberadaan orangtua mu, Lauren,"

Flashback OFF

Kini Lau membuka isi amplop itu. Sebenarnya Lauren tidak begitu yakin jika orang tuanya masih hidup. Terdapat secarik kertas dan hanya ditulis dengan 4-6 patah kata. Dahi Lau mengerut saat melihat isi tulisan itu.

Cari siswa inisial A.S angkatan 2014

Hanya ada tulisan itu. Bagaimana Lau mencari nama itu? Lau juga tak tahu, apakah si 'A.S' itu sekolah di SMA-nya. Hanya Sony dan Sendy yang dapat membantunya. Lau juga harus siap menetap di perpustakaan dan mencari buku tahunan.

"DOR!!" Lau yang dikagetkan hanya diam dan menatap tajam Sendy. "Ngapain sih Sen? Bikin mood buruk aja," Sendy yang mendengar itu hanya terkekeh pelan, namun tak lama. "Lo kenapa sih? Kayaknya lo belum makan malam deh," ucap Sendy dan duduk di sebelah Lau.

"Sendy kan gak boleh ngomong lo-gue disini. Kalo ketahuan gimana?" Cemas Lau. Memang di panti asuhan Chance Child, mereka dilarang menggunakan lo-gue. Terlebih karena masih banyak anak kecil disana, takutnya anak kecil itu malah mengikuti gaya bicara orang dewasa.

Tanpa seijin Lau, Sendy mengacak-acak rambut Lau. Lau semakin kesal dan menepis tangan Sendy. "Bisa nggak sih gak ngganggu? Aku ada urusan!" Marah Lau. Sendy memperhatikan kertas yang tengah dipegang sahabat karibnya itu. "Itu kertas apa Lau?" Tanya Sendy.

Lau langsung meremas kertas itu dan menyembunyikannya dari Sendy. "Ehmm.. itu k-ker-kertas biasa k-kok," jawab Lau. Sendy merasa curiga dan ia rasa Lau tengah menyembunyikan sesuatu darinya. "Lau, gue Sendy sahabat lo. Lo bisa cerita ke gue kalo ada sesuatu. Please, jangan sembunyiin sesuatu dari gue, Lau" ucap Sendy dan menepuk bahu Lau.

"Bantu gue nyari petunjuk orang tua ku Sen," lirih Lau

MOODBREAKER•

Update setiap hari SELASA

MOODBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang