Moodbreaker: 4 Mencari

16 4 0
                                    

Terima kasih, kamu sudah datang dan selalu melindungi ku. Walau kita hanya sebatas teman.

----

"Lau, lo mau kemana? Kok buru-buru?" Tanya Sony dan menahan tangan kanan Lau. "Aku mau ke perpustakaan, Son" jawab Lau dan segera melepas cekalan tangan Sony. Sudah banyak siswa yang melihatnya. Pasti akan ada gosip baru lagi tentang dirinya.

Lau kemudian meninggalkan Sony yang bingung. Lau tak peduli, yang penting ia harus segera mencari buku tahunan angkatan 2014. Dengan tergesa-gesa, Lau hampir saja menabrak siswa yang lewat. "Makanya kalo jalan tuh liat mata! Liat manusia! Jangan setan aja yang dilihat!" Sindirnya. Lau meminta maaf dan segera memasuki perpustakaan.

"Bu, buku tahunan dimana?" Tanya Lau pada guru penjaga perpus. "Mau ngapain memangnya?" Tanya penjaga perpus balik. "Ehmm... Ini penting bu," Lau berharap guru penjaga perpus mau memberitahukannya. "Itu ada diruangan lain. Pintu nya ada tulisan arsipan," jawab penjaga perpus. Lau mengucapkan terima kasih dan segera mencari ruangan itu.

Banyak sosok yang Lau lihat. Ada yang jahat dan ada pula yang baik. Yang Lau harapkan semoga ia tak mual saat perpustakaan ini. Karena, ini adalah tempat yang jarang dikunjungi manusia. Para makhluk tak kasat mata paling suka tempat seperti ini.

'ARSIPAN'

Akhirnya Lau menemukan ruangan itu. Saat membuka pintu, hawa dingin dan mecekam merasuki tubuh Lau. Energinya negatif. Sesosok genderuwo tengah berdiri di pojok ruangan. Lau takut melihat sosok itu. Namun, ia paksakan agar Lau tau siapa pemilik inisial A.S disini.

Hal yang tak diharapkan Lau akhirnya terjadi. Tubuhnya mulai mual dan pusing. Ini lah susahnya menjadi seorang indigo. Punggung Lau terasa berat. Lau membutuhkan bantuan. Tapi siapa yang akan menolongnya? Tak hanya genderuwo, banyak sekali sosok yang lain tengah mendiami ruangan ini. Kepalanya berat. Semoga ada yang nolongin aku, tuhan, gumam Lau dalam hati.

"Lau! Lo kenapa?" Cemas Sony saat melihat Lau tengah bersender di rak besi. Lau bersyukur Sony datang disaat yang tepat. "Bantu aku keluar, Son" pinta Lau. Sony segera membopong Lau keluar dari ruangan itu. Setelah dirasa jauh, Sony mendudukkan Lau di kursi baca perpustakaan. Lau memegangi kepalanya yang pusing.

Sony menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Lau. "Lo ngapain sih kesana Lau? Ada apa? Cerita ke gue," tanya Sony khawatir. Lau menggeleng. "Gak ada apa-apa kok Son. Kamu kan tau aku gimana," jawab Lau dan menekankan kata 'kamu kan tau aku gimana' dengan maksud adalah kemampuan indigo-nya itu.

"Ya udah kalo gitu. Gue ajak ke rooftop sekolah yuk," ajak Sony yang langsung mendapat respon Lau.

"Ayo."

•MOODBREAKER•

MOODBREAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang