STAGE 6

426 28 1
                                    


"Cinta tidak pernah salah, selama kau berhasil memperjuangkannya dan merasa bahagia. Maka terus jaga lah cinta yang pernah ada." – Ibu Jhose

-Jhose PoV-

Karena udah terlanjur males gara-gara si muka es itu, gue cuma mampir di cafeteria aja buat beli susu kemasan, kebetulan gue beli 3 takut kalo tiba-tiba laper. Sama beli roti kemasan juga karena lagi pengen aja

"Ehh Jhose." gue berhenti karena merasa ada yang manggil gue, dan gue pun noleh karena dipanggil.

"Tungguin dong, oh ya ngomong-ngomong namaku Willy. Kita sekelas loh." Willy ngulurin tangannya tanda dia pengen kenalan sama gue.

"Ohh hai aku Jhose, salam kenal willy semoga bisa jadi sahabat dekat." gue terima tangannya dengan ramah dan menurut gue Willy adalah seorang kutu buku dan terlihat pintar.

"Btw kamu mau masuk tim olimpiade gak?" Willy langsung nawarin gue dan ternyata dia memang pinter karena dia ketua ekskul olimpiade dan researc team.

"Wahh boleh banget tuhh, tapi aku masuk divisi biologi ya."

"Memang, ini permintaan langsung dari sekolah loh. Kami beruntung banget bisa dapat anggota kaya kamu Jhose. Yang kemampuanannya udah tidak tersaingi."

Hmmm, tipikal-tipikal manusia yang suka menjunjung tinggi.

Dan otomatis gue juga harus balas junjungannya barusan, "ahh biasa aja kokk, kamu juga anak yang pinter banget pasti."

Dan dia Cuma nyengir tanpa dosa. "kalau gitu lusa yaa pulang sekolah entar ada ujiannya. Tapi kamu sih pasti lolos." Willy muji gue sambil senyum-senyum.

"Ahhh gak juga, semoga saja cukup yaa 2 hari untuk belajar. Materi ujiannya apa kalau boleh tau?"

"Kata Adinda sih materi dasar gitu bakteri, biologi molekul, fisiologi tumbuhan hewan sama genetika. Entah aku juga gak tau soalnya aku masuk tim Mateatika."

"Wahh keren tuhh, okee oke aku usahain semaksimal mungkin yaa." sebenarnya gue cukup santai sih karena gue sudah dapat konsep nya, jadi tinggal baca-baca ulang aja.

Gue sudah sampai kelas dan kenyataannya gue harus duduk lagi disamping si muka es ini. Karena bosan dan gue gak tau harus gimana akhirnya gue Cuma bisa mainin hp doang. Sampai bel masuk bunyi lagi.

"Pengumuman, karena jam ini pak Lukman ada keperluan. Kita ada tugas biologi, silahkan kalian kerjakan uji kopetensi bab 1 dan persiapkan untuk ujian wawancara besok." tiba-tiba bukan guru biologi gue yang masuk, malah ketua gue masuk dan bilang kalau kelasnya kosong. Dan syukurlah tesnya bukan materi yang sulit bagi gue.

"Ohh ya, ujiannya perkelompok sebangku yaa 2 orang." perut gue mules tiba-tiba, karena gue harus sekelompok sama muka es berdua. Are u serious dude?

'Jangan sampai nilai gue jelek Cuma gara-gara dia.' dan bener aja dia bahkan gak bereaksi sama sekali. Ihhh tau gini mending gue individu an aja.

"Steave kamu mau kerjakan yang sub bab apa?" gue coba ngajak dia komunikasi.

"Terserah kamu, aku ambil aja." Tuhh kan padahal ini buat tugas loh, masih aja nyebelin banget.

"Yaudah aku sub bab 3-5, kamu 1 sama 2 yaa. Entar kalau butuh bantuan langsung bilang aja."

"Heee'eemmm" gue memutar bola mata tanda kalau gue udah jengah banget sama ini orang. Hingga akhirnya gue masang earphone ke telinga gue dan mulai ngerjain tugasnya.

"Nihh udah selesai aku." tiba-tiba dia udah ngasih lembar jawabannya didepan gue. Lalu balik tidur lagi.

"Ehh ohh okee taruh sini aja." gak nyangka kalau tuh anak cepet banget, gue cuma bengong rada gak percaya ngeliatin jawaban si muka es yang tidak detail tapi to the point. Dan beda sama jawaban gue yang panjang banget kaya usus 12 jari.

NEW STAGE OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang