Prolog

4.9K 514 33
                                    

Seorang gadis muda bersurai kuning berjalan menyusuri jalanan kota Konoha dengan malas. Kedua tangannya memeluk erat gitar yang sejak tadi dia bawa. Gadis itu menghela napas panjang dan berhenti sejenak untuk menikmati langit senja yang berhias warna-warna bianglala, ia pun dengan tulus mengangkat kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Tapi senyuman itu tidak bertahan lama saat kedua manik sapphire indah miliknya tanpa sengaja melihat kedua orang pria berbaju lusu berdiri didepannya saat ini sambil menyeringai lebar.

"Hai sayang." salah dari antara mereka menyapa dengan senyum manis yang dibuat-buat.

"Aa... Ha-hai pa-pa-paman. Aa-apa kabar?" sahutnya tergagap dan dengan senyum yang terpaksa.

"Kabar kami baik." jawab mereka kompak.

"Aa bagaimana kalau kalian aku traktir paha ayam, satu orang satu, hm." tawarnya sambil tersenyum lebar memperlihatkan jejeran gigi putihnya yang mengkilat.

"Tidak tidak tidak karena kami sudah kenyang dan sekarang kami butuh uang kami untuk membeli minuman." gadis itu meneguk ludahnya dengan susah payah.

"Aa kalau begitu bersenang-senanglah karena aku harus pergi." ujar gadis itu seramah mungkin lalu berbalik membelakangi kedua pria itu.

"Jangan coba-coba kabur dari kami." ujar salah satu dari mereka.

"Bye!" gadis bersurai kuning itu langsung berlari meninggalkan kedua pria itu secepat mungkin tapi kedua pria itu dengan cepat pula mengejar.

"JANGAN LARI KAU GADIS LICIK!" dia semakin cepat berlari dan tak peduli dengan beberapa orang yang baru saja pulang kantor memadati jalanan dan tanpa sengaja dia tabrak bahkan para pria yang mengejarnya mendorong semua pejalan kaki tanpa merasa bersalah.

Kedua sapphirenya melihat sebuah lorong kecil disamping gereja dan mungkin dia akan aman kalau bersembunyi disana, gadis itu kembali menoleh kebelakang memastikan bahwa kedua pria itu tertinggal jauh darinya. Kedua matanya terbelalak melihat kedua pria itu berhasil mengejarnya, gadis itu langsung masuk kedalam lorong.

Bruukkk...

Karena terlalu sibuk menoleh kebelakang gadis itu tanpa sengaja menabrak seorang pria berambut raven yang sedang merokok didepan sebuah pintu yang terbuka sehingga menyebabkan rokok sang pria jatuh ketanah.

"Maafkan aku." ucapnya menyesal sambil membantu pria itu untuk kembali berdiri.

"Kau." ucap pria itu dingin.

"I-iya?" sahut gadis itu gugup juga takut, kedua sapphire menatap polos sepasang onyx milik sang pria yang menatapnya tajam dengan penuh harap bahwa pria itu akan memaafkannya.

"Kau yang akan menikah denganku." ucapnya mutlak.

"APA?!"

Love In Tokyo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang