"Kau kemana saja? Kenapa tidak masuk dua hari? Apa kau tahu aku dan Ino sangat khawatir, bahkan kami sempat berpikir kau di culik oleh om om girang? Apa kau sudah makan? Apa beberapa hari ini kau kerja ekstra? Jawab aku Naruto? Kenapa kau diam saja? Ayo jawab! Atau kau terkena penyakit? Iya atau selama dua hari ini kau sakit? Kenapa tidak memberitahu kami, kami sangat khawatir? Kau ini membuatku sangat kesal, Naruto jawaaaab! Kau ini kenapa... bla bla bla."
Ino dan Naruto sweadrop ria melihat Sakura yang terus bicara, dan bagaimana Naruto mau jawab? Sakura saja tidak berhenti berbicara.
"Jadi, kenapa kau tidak masuk?" tanya Ino kepada Naruto, mengabaikan Sakura yang masih berceloteh ria.
"Aku mengalami hal gila." Jawab Naruto sukses membuat Sakura diam dan Ino menatapnya bingung.
"Maksudmu?" tanya keduanya kompak.
Naruto menghela napas panjang, "Berjanjilah kalau kalian tidak akan menyebarkan hal ini, karena ini sangat rahasia." Katanya dan kedua sahabatnya dengan cepat mengangguk.
Naruto meminta mereka untuk lebih dekat dengan gerakan tangan dan saat keadaan sudah sangat aman, "Aku sudah menikah dengan Uchiha Sasuke." Bisiknya.
"APAA?!" seru kedua sahabatnya dengan pandangan tidak percaya dan membuat semua mata tertuju kearah mereka bertiga.
oOo
"Jadi begitulah." Naruto menidurkan kepalanya di meja belajar sedangkan kedua sahabatnya masih diam mencerna.
"Oh ini sangat keren, Naruto. Kau menikah pria paling sexy dan hot versi majalah dewasa Sexy Love." Sakura menatap Naruto kagum.
"Apanya yang keren?" sahut Naruto malas.
"Tentu saja keren, Sasuke juga dikenal pria yang sangat sukses di dunia bisnis." Kata Ino membuat Naruto jengah tapi bagaimana lagi, pria itu suaminya.
"Aish!" Naruto berdecak sebal.
"Naruto benar-benar beruntung, Sakura!" ucap Ino sebal.
"Dan dia merasa itu bukan sebuah keberuntungan!" desis Sakura menatap Naruto sinis.
"Kau saja yang jadi istrinya!" seru Naruto kesal.
"Yeee aku mah gak mau jadi istri kedua, emang aku apaan?! Mending Gaara-kun, dia tampan, sexy, bisa nyanyi dan bibirnya itu...." Sakura mulai bertingkah aneh dan Naruto ingin muntah melihatnya.
"Teman-teman, mohon perhatiannya!"
Semua mata langsung tertuju kearah ketua kelas yang kini berdiri di depan kelas.
"Guy-sensei tidak bisa mengajar hari ini karena sakit, nanti sepulang sekolah kita jenguk, sensei di rawat di rumah sakit Konoha Center. Sekarang kalian kerjakan tugas halaman seratus dua bagian satu dan dua, kalau sudah selesai di kumpulkan ke aku, mengerti?"
"Ha'i!" jawab mereka semua kompak dan ketua kelas kembali duduk di bangkunya dan mengerjakan tugas, begitu juga dengan siswa yang lain termasuk Naruto and the genk.
"Eh nanti setelah dari rumah sakit, kita makan ice cream yuk?" ajak Ino yang di iyakan oleh kedua sahabatnya.
"Modus mau deketin yang punya kedai." Cibir Naruto.
"Biarkan jomblo bertindak." Bisik Sakura.
"Kalian pikir aku tidak dengar hah?!" seru Ino sebal dan keduanya pun hanya terkikik geli melihat wajah sebal Ino yang memerah padam.
oOo
"Bagaimana Kakashi?" tanya Minato saat melihat Kakashi baru saja masuk ke dalam ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Tokyo [ END ]
FanfictionDi kejar-kejar dua preman penagih hutang, siapa yang mengira kalau dia akan berakhir di altar pernikahan dengan pria tak di kenal.