Chapter 7

3.5K 469 36
                                    

Naruto bangun dari tidurnya saat merasakan sepasang tangan kekar memeluk erat dirinya dari arah belakang, dan hembusan napas yang teratur menerpa lehernya.

Naruto melepaskan kedua tangan Sasuke dengan pelan kemudian berbalik agar menghadap kearah Sasuke.

Kedua mata Sasuke terbuka sedikit lalu kedua tangannya kembali menarik Naruto ke dalam pelukannya, sementara kepalanya ia sandarkan di dada Naruto yang menurutnya sangat nyaman.

Naruto tersenyum kecil melihat sikap Sasuke yang seperti anak kecil yang sedang memeluk ibunya, Naruto pun mendekap kepala Sasuke sambil ia elus perlahan dan dagunya ia letakan di atas ubun-ubun Sasuke yang tercium wangi di indra penciumannya.

Naruto bingung dengan sikap Sasuke yang selalu memintanya untuk jangan pernah meninggalkan pria itu, Sasuke kadang terlihat ketakutan, dan kata Yugao jika Sasuke memintanya untuk tidak pergi, maka ia jangan pernah meninggalkan Sasuke.

"Ada apa denganmu, Sasuke?" gumam Naruto pelan.

oOo

Yugao berdiri diam di tempatnya sambil memperhatikan setiap sudut ballroom hotel milik Uchiha yang sedang di dekor oleh para pekerja EO yang sudah ia sewa jasanya, dan disana Temari sibuk kesana kemari mengatur para bawahannya.

"Tidak buruk." Gumam Yugao melihat hasil kerja Temari dan teamnya.

"Kau seperti cctv berjalan yang sedang mengawasi kami bekerja Uchiha-sama." Sapa Temari dengan senyum sinisnya seperti biasa.

Yugao hanya diam seperti biasa, ia tidak terlalu suka menjawab setiap hinaan yang orang berikan kepadanya.

"Apa sebuah kesalahan jika aku melihat hasil kerja kalian?" balas Yugao tenang.

"Tidak." Jawab Temari singkat.

"Lalu kenapa kau berkata seolah aku adalah cctv pengawas? Apa kau takut aku tuntut karena kerjamu kurang memuaskan?" Yugao menyeringai tipis.

Temari terdiam dengan kedua tangan terkepal.

"Aku selalu mengawasi orang yang bekerja untukku, karena aku ingin tahu seperti apa proses dan hasil kerjanya nanti." Yugao membuang muka kearah lain.

"Dan ruangan ini terlalu banyak bunga, harusnya elegan, kau terlalu melow, payah." Ejeknya kemudian pergi meninggalkan ruangan dengan tenang, sementara Temari terlihat kesal.

Yugao keluar dari melihat Gaara yang kebetulan hendak masuk ke dalam ballroom, "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Yugao.

"Aku ingin menjemput kakakku, kau sendiri?"

"Melihat kerja para EO untuk pesta." Jawab Yugao singkat.

"Apa Sasuke masih memperlakukanmu semena-mena?" tanya Gaara cemas.

"Kau tidak perlu ikut campur dengan masalah keluargaku, Gaara." Ujar Yugao seraya beranjak pergi meninggalkan Gaara yang berdiri di depan pintu masuk ballroom.

Gigi Gaara bergemelutuk kesal mendengarnya, ia berbalik dan menarik lengan Yugao dengan kuat sehingga menyebabkan wanita itu berbalik cepat kearahnya dan masuk ke dalam dekapannya.

Gaara memeluk Yugao erat, "Ini sudah sepuluh tahun berlalu, apa kau masih membenciku?" tanya Gaara lirih.

Yugao terdiam.

"Sungguh aku sangat menyesal Yugao, tolong maafkan aku, aku harus melakukan apa lagi agar kau memaafkan aku, aku tahu karena aku juga kau harus me-"

"Cukup!" potong Yugao cepat sebelum Gaara berbicara lebih banyak lagi.

Love In Tokyo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang