I wanna be with you,,
If only for a night,,
To be the one whose in your arms,,
Who holds you tight,,
I wanna be with you,,
There's nothing more to say,,
There's nothing else I want more than to feel this way,,
I wanna be with you,,_I wanna be with you - mandy moore_
=============================
Aku sedang berjalan-jalan disekitar kompleks rumahku. aku masih kesal karena disekolah tadi lagi-lagi aku dikerjain, tidak sampai disitu saja bahkan ketika pulang sekolah lagi-lagi anak-anak kompleks sekitar sudah menungguku dan mereka beramai-ramai mengerjaiku. yang aku heran prilaku mereka benar-benar tidak berubah, tidak bosan-bosannya mereka mengerjaiku. sialan.
Sore ini aku mengeluh kembali ditempat favoritku disekitar taman. mengeluhkan nasibku yang dilahirkan sebagai manusia lemah. coba saja kalau kakak kembarku itu hidup, mungkin dia akan menjagaku dari manusia-manusia tidak berprikemanusiaan itu. Atau coba saja superman itu tidak berjanji kepadaku saat itu, paling nggak aku tidak berharap sampai hari ini.
"superman."gumamku sambil memandang kalung yang ku kenakan.
memoriku kembali mengingat peristiwa ketika dia menolongku saat beberapa tahun lalu. Coba saja dia benar-benar menepati janjinya. kemudian ku dengar langkah kaki sedang berjalan menuju tempatku. aku pun berbalik dan kulihat seberkas cahaya putih yang kemudian menampakkan perwujudan anak laki-laki yang mungkin seusiaku tapi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena cahaya itu masih mengiringinya. lalu kemudian anak itu berhenti beberapa meter dari posisiku berdiri."rendra." anak itu memanggilku.
"eh, darimana dia tahu namaku."pikirku dalam hati.
"rendra, maafkan aku. aku tidak menjagamu selama ini.padahal aku telah berjanji untuk selalu melindungimu."kata suara itu.
"eh..?"aku terkejut mendengar perkataannya barusan. aku pun mencoba melihat wajahnya tapi masih belum jelas melihatnya.
"siapa..kamu?'akhirnya aku membuka suara.
"aku pemiliki kalung itu."ujarnya sambil menunjukkan tangannya kepadaku.
"eh.."aku masih terkejut.
"jadi..kau...su...superman!" ucapku terbata-bata. detik berikutnya aku tidak lagi dapat menahan perasaanku. aku berlari ke arahnya dan memeluknya. kemudian aku menangis dipelukannya.
"superman...jangan pergi lagi."ucapku sambil menangis. aku masih belum melihat wajahnya.
"rendra, kamu gak usah khawatir. mulai sekarang superman akan selalu disampingmu."ucapnya.
kemudian aku mendongak melihat wajahnya tanpa melepas pelukanku, pelan-pelan ku melihat senyumnya. lalu saat akan melihat wajahnya lebih jelas. tiba-tiba...You push me
I don't have the strength to
Resist or control you
Take me down, take me downYou hurt me
But do I deserve this?
You make me so nervous
Calm me down, calm me downWake you up
In the middle of the night to say
I will never walk away again
I'm never gonna leave this bed, ohLagu never gonna leave this bed milik maroon 5 yang kusetel sebagai alarm di handphoneku kembali membangunkanku. Aku sedikit menggeliat lalu mengerjap-ngerjapkan mataku berusaha membuka mataku. aku masih setengah sadar.
"aku memimpikan superman."gumamku.
saat aku sudah jelas membuka mataku dan kesadaranku mulai terkumpul.
DEG!!!Aku cukup kaget dengan posisiku saat ini. aku memeluk mario. dan aku lebih shock lagi saat menyadari aku tidur di lengannya. aku pun buru-buru bangkit dari tidurku. aku benar-benar tidak menyangka kenapa bisa posisiku seperti barusan. aku masih terpaku sambil duduk di kasur serta memandang wajahnya. jantungku berdebar semakin cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
a HOPE ( TAMAT )
Teen FictionReupload story, original writer by @iamalone89 Februari 2012 ************ "Namanya takdir itu tidak bisa berubah. Kita tidak mungkin bisa melawan takdir sekuat apapun kita mencoba. Kita tidak mungkin membohongi perasaan yang kita miliki tapi terkada...