Part 4 Because You're my friends 1

3.7K 190 3
                                    

I'll be there for you
When you need somebody
I'll be there for you
When you want someone who cares
When you're down and feeling blue I'll be there I'll be there for you
When you call me, I'll be there....

I'll be there for you - The moffats..

==============================

aku tersadar ketika merasa ada udara yang pelan-pelan masuk ke dalam hidungku. aku pun membuka mataku secara perlahan. kulihat disebelah kananku seorang perempuan yang kutaksir umurnya pasti lebih tua beberapa tahun dariku sedang memberikan oxygen kepadaku. sementara disebelah kiriku kulihat mario sedang mengelap keringatku dengan handuk kecil. begitu aku tersadar raut wajahnya yang awalnya terlihat panik tiba-tiba berubah.

"woi, boy akhirnya kamu sadar." ujarnya sambil menyeka keringatnya.
aku tidak menanggapi mario. aku hanya memutar bola mataku melihat sekeliling untuk memastikan dimana aku sekarang. dadaku memang masih sakit tapi tidak separah beberapa waktu yang lalu.

"kamu ada di stan kesehatan. ga usah panik." lanjutnya lagi yang sepertinya menangkap tatapanku yang bingung.

"Gimana dek, udah merasa enakan?" tanya perempuan disebelah kananku.
aku pun mengangguk.

"makasih ya mbak" ujarku pelan.

"kalau gitu adik harus minum obat dulu ya. Supaya kondisi adik jadi lebih baik." ujarnya.

"ngg,iya mbak,tapi aku belum makan dari pagi." ujarku pelan, spontan mario dan si mbak tadi menunjukkan reaksi terkejut.

"pantesan kamu tumbang ndra. udah tau masih sakit kok gag sarapan."omel mario.

"yah aku lupa yo, aku kan baru tiba di surabaya kemarin. tadi pagi juga aku telat bangun." ujarku pelan. kemudian si mbak nya cuma geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis.

"ya elah, kamu kan bisa singgah makan dulu di kantin pusat.kamu tuh ada-ada aja." ujarnya yang juga ikutan geleng-geleng kepala.
aku cuma terkekeh. bukan karena ocehannya, tapi melihat tingkahnya geleng-geleng kepala sambil mengoceh membuatku gemas melihatnya.

"Sudah-sudah" si mbaknya bicara lagi kemudian berpaling kepada mario.

"Bisa minta tolong belikan makanan gak buat adik ini, supaya dia bisa minum obat." lanjutnya lagi

"oh, aku bawa roti kok mbak." jawab mario. kemudian mengeluarkan dua bungkus roti dan menyodorkannya kepadaku. "nih makan aja."
Akupun mengangguk. kemudian berusaha bangkit. Si mbaknya dan mario membantuku untuk merubah posisiku menjadi duduk. kakiku kubiarkan berselonjor. Mario juga membantuku memakaian sweaterku. Rupanya dia tadi menggosok dadaku dengan minyak kayu putih. Pantesan dadaku terasa lebih hangat.

Kemudian si mbaknya berkata lagi. "dek, kamu bisa jaga temanmu kan. Aku harus kembali ke lokasi daftar ulang."

"iya mbak, gak apa-apa." kata mario.

"kalau gitu aku tinggal dulu ya. jangan lupa, obatnya diminum"

"iya mbak terima kasih banyak" ucapku sambil tersenyum tipis.

Kemudian mbaknya pun segera pergi. sayup-sayup dari luar stan masih sempat terdengar si mbaknya tadi mengobrol sebentar dengan petugas kesehatan lainnya. Sementara di dalam stan kesehatan cuma ada aku dan mario. Aku pun mulai memakan roti yang diberikan oleh mario. suasana berubah hening. mario cuma diam sambil memandangku. aku makan sambil menunduk. sepertinya aku tidak mampu melihat tatapan mario. Aku cuma diam membisu. Suasana seperti inilah yang paling aku benci. Dari dulu aku tidak pernah bisa memulai suatu percakapan bahkan dengan teman-temanku sendiri.

" Kamu kok gak bilang sama aku sih kalau kamu punya penyakit asma." tiba-tiba mario memecah keheningan. sontan, aku pun mengangkat wajahku dan kemudian memandangnya. Oh God, sungguh sempurna sekali ciptaan tuhan di depanku ini. satu-satunya makhluk yang membuat hatiku berdesir pertama kalinya ketika melihat cowok.

"Eh?...maaf...aku cuma gak ingin merepotkanmu. masa baru kenal aku sudah buat kamu repot." ucapku lirih.

"hadeeehhhhh,,,,,,rendra, rendra...aku gak keberatan kok. lagian kamu juga udah bantu aku tadi pas di bank."

"hehehe,,,makasih banyak ya. aku malu nih gara-gara penyakitku ini. bahkan aku sampai pingsan segala." ujarku sambil tersenyum tipis. Kemudian mario mengerutkan keningnya.

"kenapa mesti malu?" tanyanya.
aku pun kembali mengingat masa-masa suramku waktu sma dulu. aku menghela napas, lalu mulai sedikit cerita kepada mario.

"gara-gara penyakitku ini aku sering digangguin teman-teman sma ku. aku dulu paling lemah pelajaran olahraga, karena memang kondisiku yang lemah. kalau disuruh lari sama guruku teman-temanku mulai mengejekku. Mengatakan aku banci lah, banci bengek lah dan berbagai sebuatan lainnya. Kalau mereka sudah mengejekku aku cuma diam saja karena aku tahu aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku tidak punya teman bahkan kebanyakan teman-temanku menghindariku. Aku...."kemudian kata-kataku berhenti saat kurasakan pipiku terasa hangat. rupanya aku menangis. Terlalu perih jika aku mengingat masa-masa sekolahku dulu. mario pun memandangku sambil tersenyum tipis lalu detik berikutnya dia bangkit dan memelukku.

"DEG!!"

Lagi-lagi aku dibuat shock dengan tindakan mario. "bisa-bisa aku pingsan lagi nih." gumamku dalam hati. Perasaanku semakin tak karuan. jantung juga terus berdetak dengan cepat. Akan tetapi aku bisa merasakan kehangatan dari pelukan mario. rasanya aku tak ingin lepas dari pelukannya. kemudian tiba-tiba mario melepas pelukannya dan kembali menatapku.

"mulai sekarang aku temanmu."ucapnya mantap sambil tersenyum.
aku hanya terdiam mendengarnya. aku kaget ternyata mario menganggapku temannya.

"pokoknya kalau ada apa-apa kamu ngomong ke aku ya. aku pasti akan bantu kamu." ujarnya. kemudian mengambilnya hape ku yang tergeletak di atas tas ku, kemudian dia memencet nomor dan beberapa saat kemudian terdengar nada dering reff lagu misery-maroon 5 dari hp nya.

" tuh no hp ku. Kalau ada apa-apa kamu hubungi aku oke my friends." kata mario sambil tersenyum.

aku cuma tersenyum. " terima kasihih ya"

"sama-sama. ya udah ayo minum obatnya."

Kemudian mario membantuku meminum obat yang diberikan si mbaknya tadi. setelah minum obat aku pun merasa agak lebih baik.

"yo aku ingin pulang sekarang nih." ajakku

" ya udah ayo aku antar ke kost. btw, nih kartu mahasiswamu. tadi aku yang ambil."

"makasih ya." dia membalasnya dengan senyuman.kemudian dia memapahku untuk keluar dari tenda kesehatan. Tak lupa kami berpamitan dengan petugas tenda kesehatan. Kemudian kami pun berjalan ke parkiran sambil terus memapahku. Lalu kamipun segera menuju kost ku. Tidak sampai 10 menit kami sampai di kostku. aku pun turun dari motor mario.

"terima kasih ya" ucapku sambil tersenyum. Akupun balik badan dan mau masuk ke dalam rumah kost. tiba-tiba mario memanggiku.

"ndra." akupun langsung berbalik.
"Ingat ya. kalau ada apa-apa hubungi aku ya." lanjutnya lagi sambil tersenyum.
Aku tersenyum.

"emang kenapa harus hubungi kamu?godaku sambil terkekeh. dan lagi-lagi mario cuma tersenyum.

"Because you're my friends. call me and i'll be there for you." Ujarnya lalu menstarter motornya lalu pergi. dan aku cuma terpaku mendengar kata-katanya barusan.

a HOPE ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang