Part 15 Days Without You

3K 130 7
                                    

If I should die before I wake
Because you took my breath away
Losing you is like living in a world without no air, oh

I'm here alone, didn’t wanna leave
My heart won't move, it's incomplete
Is there an other way I can make you understand

But how
Do you expect me, to live alone with just me
Cause my world revolves around you
It's so hard for me to breathe

Tell me how I’m supposed to breathe with no air
Can’t live, can’t breath with no air
That's how I feel whenever ain't there
There’s no air, no air
Got me out here in the water so deep
Tell me how you gon’ be here without me
If you ain’t here I just can't breathe
There’s no air, no air
No air air, No air air

No air - Jordin Sparks Feat Chris Brown

=======================

Mario baru saja memasuki halaman rumahnya. Matanya masih sembab, akibat kejadian hari ini. Mukanya agak kusut. Entah kenapa hari ini dia terlihat sedih dan kecewa sama kenyataan yang dia hadapi. Walaupun dia masih bingung sebenarnya dia kecewa karena tahu rendra gay atau kecewa karena mendengar senior rendra itu pacaran sama rendra. Benarkah? Entahlah, mario terlihat masih kalut dengan perasaannya. Rasanya hari ini dia harus menyendiri dulu, apalagi mario juga belum tahu harus bersikap apa kepada rendra. Ingin rasanya dia tidak peduli dengan untuk membunuh perasaan sayang yang berlebihan pada sahabatnya itu.

Tapi melihat reaksi fahri tadi, dia semakin mengkhawatirkan rendra. Apalagi fahri membawa kabar kalau rendra sempat pingsan saat dia meninggalkan rendra tadi di mall. Dalam lubuk hatinya dia sangat gelisah karena khawatir keadaan rendra, terutama karena morgan dan juga perubahan sikap fahri. Hal ini membuatnya kalut hingga menyita perhatian sang kakak.

“hai yo, sudah pulang?kok kusut gitu mukanya?” sapa marsha, kakak mario yang melihat mario masuk dengan lunglai.

“Gak apa-apa kok kak. Cuma ada sedikit masalah dikampus.” Jawab mario agak lunglai.

“sama teman kamu itu ya?Rendra ya namanya?”

DEG !!! Mario cukup terkejut mendengarnya.

“Gak kok. Bukan masalah itu kak.” Jawab mario agak pelan. Yang membuat kakaknya mengerutkan kening dan menghela napas.

“Yo, sebenarnya aku sudah lama ingin membicarakan masalah ini sama kamu.”
“masalah apa kak?”

“masalah kamu sama sahabatmu itu?”

“maksud kakak?aku gak ngerti.”

“Gimana perasaanmu sama rendra?”
Mario kembali terkejut mendengar pertanyaan kakaknya itu. Dia Cuma terdiam tak tahu harus berkata apa.

“Kamu gak usah bohong lagi sama kakak. Aku ini kakakmu. Aku sangat tahu betul kamu itu seperti apa. Buat kakak, perhatianmu dan tindakanmu sangat berlebihan kalau rendra kamu anggap Cuma sebagai sahabat.”

Lagi-lagi mario Cuma terdiam sambil menunduk pasrah. Walaupun dirinya sendiri belum tahu tentang perasaan dirinya sebenarnya.

“Aku sebenarnya tidak masalah jika memang itu nantinya keputusan yang kamu ambil bertentangan dengan yang aku dan ibu inginkan asal kamu yakin bisa bahagia dengan keputusan yang akan kamu ambil itu, tapi apakah kamu siap menanggung segala resiko yang akan terjadi ke depannya? Aku sebagai kakak akan mendukung segala keputusan yang kamu ambil, tapi bagaimana dengan ibu, keluarga yang lain bahkan teman-temanmu jika kamu serius menjalani hubungan itu.” Pernyataan kak marsha semakin menohok perasaan mario yang sudah kalut.

a HOPE ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang